Disney Batalkan Penggunaan Teknologi AI Deepfake untuk Moana Live Action

Moana live action

KLIKBERITA24.COM - Disney sempat merencanakan penggunaan teknologi AI deepfake untuk menampilkan wajah Dwayne Johnson dalam film live-action Moana.

Namun, meski rencana tersebut telah mendapat persetujuan dari aktor Hollywood tersebut, proyek ini akhirnya dibatalkan karena masalah hukum yang terkait dengan kepemilikan hak cipta atas hasil yang dihasilkan oleh teknologi buatan AI.

Mengutip laporan dari ScreenRant, Disney awalnya berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan teknologi Metaphysic untuk menciptakan wajah digital Dwayne Johnson yang akan digunakan dalam film.

Teknologi ini direncanakan akan menampilkan wajah Johnson di atas tubuh pemeran pengganti Tanoai Reed, sepupu Johnson yang memiliki postur tubuh yang sangat mirip dengannya.

Proyek tersebut sempat mengundang perhatian, mengingat wajah digital atau digital double sudah menjadi hal yang umum di industri film, terutama untuk adegan laga yang membutuhkan stuntman atau pengganti tubuh.

Namun, penggunaan teknologi AI dalam konteks ini menambah lapisan kompleksitas dari segi hukum dan etika.

Dwayne johnson yang berperan sebagai maui

Dwayne Johnson yang Berperan Sebagai Maui

Masalah Hukum dan Hak Cipta

Rencana Disney untuk menggunakan wajah digital Dwayne Johnson dalam film Moana live-action ini memerlukan negosiasi yang berlangsung selama lebih dari 18 bulan.

Meskipun begitu, masalah hukum yang terkait dengan hak cipta menjadi penghalang terbesar. The Wall Street Journal melaporkan bahwa inti masalah bukan hanya penggunaan teknologi deepfake itu sendiri, tetapi siapa yang akan memiliki hak cipta atas hasil yang diciptakan oleh AI.

Disney merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian kepemilikan atas hasil akhirnya, yaitu wajah digital Johnson yang akan ditampilkan di layar.

Mereka merasa bahwa tanpa kepemilikan penuh terhadap karakter yang ditampilkan dengan teknologi ini, hal tersebut dapat menimbulkan masalah hukum yang lebih besar di kemudian hari.

Kekhawatiran ini akhirnya membuat Disney menghentikan rencana penggunaan teknologi deepfake tersebut.

Teknologi Deepfake dan Tantangannya di Dunia Film

Penggunaan wajah digital di industri film bukanlah hal yang baru. Banyak film yang menggunakan digital double untuk menggantikan aktor dalam adegan laga atau untuk menciptakan efek visual yang sulit dilakukan oleh manusia.

Namun, teknologi AI deepfake yang digunakan untuk menggantikan wajah aktor secara digital membawa tantangan baru.

Selain masalah teknis, keterlibatan AI juga menghadirkan persoalan etis dan legal yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati.

Dalam konteks ini, Disney tidak hanya menghadapi tantangan teknis tetapi juga harus memastikan bahwa mereka memiliki kontrol penuh atas karya yang dihasilkan.

Dengan semakin canggihnya teknologi AI, hal ini memunculkan pertanyaan besar mengenai hak cipta dan kepemilikan atas hasil karya yang melibatkan elemen-elemen buatan, termasuk wajah digital.

Film Live-Action Moana dan Kembali Dwayne Johnson

Sementara itu, film live-action Moana tetap akan tayang pada 10 Juli 2026, meskipun dengan perubahan besar terkait teknologi yang digunakan.

Dwayne Johnson akan kembali memerankan karakter Maui, karakter ikonik yang ia bawa ke layar lebar dalam versi animasi Moana 2016.

Selain itu, Catherine Laga’aia akan memerankan Moana dalam versi live-action ini, menggantikan peran yang sebelumnya diisi oleh Auli’i Cravalho dalam versi animasinya.

Thomas Kail, yang dikenal sebagai sutradara Hamilton, akan mengarahkan film ini, menjanjikan bahwa adaptasi live-action Moana akan tetap membawa pesona cerita yang digemari banyak orang.

Dengan perubahan yang terjadi terkait penggunaan teknologi AI, Disney memastikan bahwa wajah digital Johnson tidak akan digunakan dalam versi akhir film nanti, menjaga integritas karya dan memastikan bahwa semua keputusan yang diambil tetap mematuhi standar hukum dan etika. (ctr)