Categories: Berita Nasional

Yuk Lakukan 4 Hal Ini untuk Antisipasi Gagal SNBP 2025!

Pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 telah resmi ditutup pada 18 Februari 2025 yang lalu. Kini, para peserta SNBP tahun 2025 tengah menunggu hasil seleksi yang akan diumumkan pada 18 Maret 2025 yang akan datang.

Dengan total jumlah peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 mencapai 776.515 siswa, tentunya persaingan untuk mengisi 181.425 kursi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) sangat ketat. Oleh karena itu, penting bagi setiap peserta untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipasi apabila hasil SNBP tidak sesuai harapan.

Sebelum hasil pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tahun 2025 diumumkan, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh siswa untuk mempersiapkan diri, agar tetap bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi meskipun gagal di SNBP.

1. Belajar untuk SNBT

Meskipun memiliki harapan tinggi untuk lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, tidak ada salahnya untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah dengan belajar materi yang akan diujikan dalam Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), yang merupakan bagian dari SNBT. Materi yang akan diujikan dalam UTBK antara lain adalah:

  1. Tes Potensi Skolastik (TPS) yang mencakup penalaran umum, pemahaman bacaan dan menulis, serta pengetahuan kuantitatif.
  2. Tes Literasi, yang terdiri dari literasi dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan penalaran matematika.

Untuk mengasah kemampuan, siswa bisa mengikuti try out atau latihan soal yang tersedia secara online maupun di lembaga pendidikan seperti bimbingan belajar. Ini akan membantu meningkatkan daya saing di SNBT yang akan dilaksanakan mulai 23 April hingga 3 Mei 2025. Pendaftaran untuk SNBT sendiri dibuka pada 11 hingga 27 Maret 2025, jadi pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik.

2. Siapkan Dokumen untuk Daftar SNBT

Selanjutnya, hal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Beberapa dokumen yang wajib disiapkan antara lain:

  1. Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk verifikasi identitas.
  2. Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) yang menjadi identifikasi resmi setiap siswa di Indonesia.
  3. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) bagi siswa yang ingin mendaftar beasiswa KIP Kuliah, khususnya bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Dokumen-dokumen ini juga sangat penting jika siswa ingin mendaftar untuk mendapatkan beasiswa, yang bisa meringankan biaya pendidikan di PTN. Oleh karena itu, pastikan semua dokumen sudah lengkap dan siap untuk digunakan, agar proses pendaftaran SNBT berjalan lancar.

3. Riset Jurusan dan PTN Cadangan

Salah satu langkah penting yang tidak boleh terlupakan adalah melakukan riset terhadap jurusan dan PTN lain sebagai cadangan. Tidak ada salahnya untuk mulai mencari informasi mengenai program studi yang sesuai dengan minat dan bakat, baik di PTN yang sudah dipilih atau pun PTN lain yang mungkin memiliki jurusan yang diinginkan.

Selain itu, perhatikan juga akreditasi kampus dan program studi yang menjadi pilihan. Akreditasi ini penting karena menunjukkan kualitas pendidikan yang ditawarkan oleh perguruan tinggi. Untuk informasi akreditasi, siswa bisa mengunjungi situs resmi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) di https://www.banpt.or.id/direktori/prodi/pencarian_prodi.php.

Dengan mengetahui akreditasi, siswa dapat memilih Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tidak hanya sesuai dengan keinginan calon mahasiswa baru, tetapi juga memiliki kualitas pendidikan yang berkualitas.

4. Ikuti Webinar atau Konsultasi Pendidikan

Bagi siswa yang merasa bingung atau belum yakin dengan pilihan jurusan dan kampusnya, mengikuti webinar atau konsultasi pendidikan adalah langkah yang sangat bermanfaat. Banyak institusi pendidikan, termasuk bimbingan belajar dan perguruan tinggi, yang sering mengadakan webinar seputar tips memilih jurusan dan PTN yang tepat.

Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan guru bimbingan konseling di sekolah, orang tua, atau kakak yang sudah lebih berpengalaman. Bagi yang mengikuti bimbingan belajar, bisa juga meminta saran dari pengajar yang berkompeten. Mendapatkan informasi lebih banyak tentang jurusan yang diminati akan membantu siswa untuk membuat keputusan yang lebih tepat.

Webinar atau sesi konsultasi ini juga bisa memberikan pencerahan bagi siswa yang masih ragu dengan pilihan mereka, serta memberi gambaran tentang prospek pekerjaan di masa depan setelah lulus dari jurusan tertentu.
Menunggu pengumuman hasil SNBP  adalah momen yang menegangkan bagi banyak siswa.

Namun, dengan persiapan yang matang dan langkah-langkah antisipasi, siswa dapat mengurangi kecemasan dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan. Jangan hanya berharap pada hasil SNBP, tetapi juga pastikan untuk siap menghadapi SNBT dengan belajar materi yang relevan, menyiapkan dokumen, serta riset tentang jurusan dan PTN cadangan.

Dengan demikian, meskipun gagal di SNBP, siswa tetap memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan meraih cita-cita mereka. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan membantu siswa dalam menjalani proses seleksi masuk perguruan tinggi dengan lebih tenang dan terencana. (WAN)