Categories: Berita

WorldID Bayar Pindai Iris, Apa Tujuannya?

Perusahaan teknologi yang didirikan oleh CEO OpenAI, Sam Altman, kembali menjadi sorotan. Kali ini, bukan karena kecerdasan buatan, melainkan karena proyek ambisius bernama WorldID, yang memberi imbalan kepada orang-orang yang bersedia memindai iris matanya menggunakan alat yang disebut “Orb”.

Proyek ini telah memicu diskusi luas, dari isu etika hingga potensi dampaknya terhadap privasi dan masa depan identitas digital.

Tapi sebenarnya, kenapa WorldID membayar orang untuk memindai iris? Apa tujuannya?

Apa Itu WorldID?

WorldID adalah bagian dari proyek yang lebih besar bernama Worldcoin, sebuah sistem identitas dan keuangan global berbasis blockchain yang digagas oleh Sam Altman.

Worldcoin bertujuan untuk menciptakan identitas digital global berbasis biometrik, khususnya pola iris, yang diklaim unik untuk setiap manusia di dunia.

Tujuan utama WorldID adalah menyediakan bukti keunikan artinya, membuktikan bahwa kamu adalah manusia unik dan bukan robot AI atau identitas palsu, tanpa harus mengungkapkan siapa kamu secara langsung.

Ini menjadi sangat relevan di era AI yang semakin sulit membedakan antara manusia dan mesin dalam interaksi online.

Mengapa Memindai Iris?

Iris mata manusia mengandung pola yang sangat kompleks dan unik, bahkan lebih akurat dibanding sidik jari dalam banyak kasus.

Dengan memindai iris, WorldID dapat menciptakan identitas digital terenkripsi yang tidak bisa digandakan atau dipalsukan, sekaligus menjamin bahwa tidak ada satu individu pun yang bisa memiliki dua akun WorldID.

Berbeda dengan sistem identitas konvensional (seperti KTP), WorldID ingin memberikan identitas anonim dan universal yang tidak bergantung pada kewarganegaraan, paspor, atau lembaga pemerintah mana pun.

Mengapa Dibayar?

Agar proyek ini berhasil dan cepat diadopsi, Worldcoin memberikan insentif dalam bentuk token kripto kepada siapa saja yang bersedia memindai iris mereka.

Ini semacam “bonus pendaftaran” yang disebut sebagai bentuk partisipasi awal dalam sistem ekonomi global yang baru.

Imbalan ini diberikan karena:

  • Menarik pengguna awal (early adopters)
  • Meningkatkan penetrasi proyek
  • Memberi kompensasi atas data biometrik yang sangat sensitif

Di beberapa negara, insentif ini bernilai cukup menarik, bahkan ada laporan orang mendapatkan token senilai $50 hingga $100 hanya dengan satu kali pemindaian.

Apa Tujuan Akhir WorldID?

WorldID

WorldID tidak sekadar soal teknologi pemindaian iris. Di baliknya, ada visi yang jauh lebih besar. Berikut adalah beberapa tujuan utama proyek ini:

1. Identitas Digital Global

Saat ini, identitas kita bergantung pada dokumen dari negara paspor, SIM, KTP. WorldID ingin menciptakan sistem identitas yang tidak bergantung pada pemerintah mana pun, cocok untuk dunia yang makin digital dan lintas batas.

2. Melawan Penipuan dan Bot

Di era AI dan media sosial, akun palsu dan bot menjadi masalah besar. Dengan WorldID, hanya manusia sungguhan yang bisa diverifikasi sebagai pengguna.

Ini bisa mencegah penipuan identitas, manipulasi opini publik, hingga penyebaran informasi palsu.

3. Syarat Dasar UBI (Universal Basic Income)

Sam Altman pernah menyebut bahwa WorldID dapat menjadi fondasi untuk mendistribusikan pendapatan dasar universal.

Artinya, jika suatu saat UBI diberlakukan secara global, WorldID bisa digunakan untuk memastikan tiap manusia hanya menerima satu kali, tanpa duplikasi atau manipulasi.

4. Privasi dan Keamanan

Meskipun memindai iris, WorldID mengklaim tidak menyimpan gambar iris itu sendiri. Data iris diubah menjadi kode digital terenkripsi yang tidak bisa dikembalikan ke bentuk aslinya. Ini dilakukan untuk menjaga privasi pengguna.

Kekhawatiran dan Kritik

Meski ambisius dan revolusioner, proyek ini tidak lepas dari kritik dan kontroversi:

  • Privasi Data: Walau diklaim aman, banyak yang masih skeptis tentang keamanan data biometrik.
  • Eksploitasi di Negara Berkembang: Proyek ini agresif dilakukan di negara-negara berkembang, memicu tuduhan bahwa Worldcoin “menukar data sensitif dengan uang kecil”.
  • Kurangnya Regulasi: Belum ada standar hukum internasional yang mengatur sistem identitas biometrik global seperti ini.
  • Potensi Penyalahgunaan: Jika jatuh ke tangan yang salah, data biometrik bisa digunakan untuk pelacakan massal atau kontrol sosial.

Di Mana WorldID Sudah Beroperasi?

Worldcoin dan WorldID sudah mulai aktif di banyak kota besar dunia, seperti Berlin, Jakarta, Nairobi, Mexico City, dan Buenos Aires.

Di kota-kota ini, terdapat booth permanen atau tim keliling yang menawarkan layanan pemindaian iris kepada masyarakat umum.

Pengguna hanya perlu mengunjungi lokasi yang memiliki Orb, alat pemindai iris bulat seukuran bola bowling, untuk mendaftar dan mendapatkan token kripto sebagai kompensasi.

Masa Depan WorldID

Dengan teknologi yang terus berkembang dan isu identitas digital yang makin penting, WorldID bisa jadi memiliki potensi besar.

Namun, keberhasilannya akan sangat bergantung pada transparansi, keamanan, dan kepercayaan masyarakat. Jika ketiganya bisa dijaga, bukan tidak mungkin WorldID menjadi standar global dalam dunia digital masa depan.

WorldID hadir dengan ambisi besar: menciptakan identitas global yang aman, privat, dan adil untuk semua manusia, sekaligus menjadi pondasi sistem ekonomi masa depan.

Imbalan berupa pembayaran pindai iris adalah bagian dari strategi adopsi awal, namun mengangkat banyak pertanyaan tentang etika, privasi, dan kontrol data.

Di satu sisi, ini bisa menjadi langkah revolusioner; di sisi lain, perlu pengawasan dan kehati-hatian besar dari publik dan lembaga pengatur. (ctr)