WNI Kini Bisa Transit di China Tanpa Visa, Ini Penjelasannya

Visa
KLIKBERITA24.COM - China secara resmi mengumumkan kebijakan bebas visa transit untuk Warga Negara Indonesia (WNI) mulai Kamis, 12 Juni 2025.
Kebijakan ini menjadi langkah besar dalam strategi keterbukaan negeri Tirai Bambu untuk memperkuat hubungan internasional sekaligus mendorong pariwisata global yang lebih dinamis.
Melalui langkah ini, pemerintah China ingin menarik lebih banyak pelancong dari berbagai negara, termasuk Indonesia, sekaligus menunjukkan komitmen dalam membuka diri terhadap kerja sama global dan memperkenalkan kekuatan sektor industrinya yang terus berkembang.
“Kami akan membuka diri lebih lebar, memperluas visi inovasi kami, dan memperdalam kerja sama untuk berbagi lebih banyak peluang dan manfaat dengan seluruh dunia,” ujar Lin Jian, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Kamis (12/6).
Kebijakan bebas visa transit ini berlaku sejak tanggal pengumuman tersebut dan mencakup beberapa ketentuan penting seperti batas waktu transit, titik kedatangan dan keberangkatan, serta area provinsi tertentu yang menjadi bagian dari kebijakan ini.
Bagi WNI yang memenuhi syarat, kebebasan ini menjadi peluang untuk menjelajahi China secara terbatas tanpa harus melalui proses pengajuan visa formal.
Dalam peraturan resmi, bebas visa transit diberikan selama maksimal 240 jam atau 10 hari, dihitung sejak jam kedatangan.
Namun, wisatawan wajib menunjukkan tiket keberangkatan dari China dalam kurun waktu tersebut sebagai bukti bahwa mereka hanya melakukan transit dan tidak akan tinggal dalam jangka waktu yang lebih lama.
Indonesia termasuk dalam 55 negara yang masuk dalam daftar penerima kebijakan bebas visa transit China.
Beberapa negara lain di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika sebelumnya juga telah memperoleh fasilitas serupa, sebagai bagian dari strategi China memperluas hubungan globalnya.
WNI yang ingin memanfaatkan kemudahan ini bisa melakukan transit di 24 provinsi, melalui 60 bandara dan pelabuhan utama yang tersebar di berbagai wilayah strategis China.
Ini termasuk kota-kota besar seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou, Chengdu, hingga Chongqing, yang selama ini menjadi pintu masuk wisatawan mancanegara.

China Memberikan Kemudahan Kepada WNI Saat Berkunjung
Menurut laporan media resmi Xinhua, Kamis (12/6/2025), penerapan bebas visa transit merupakan bagian dari upaya jangka panjang China untuk meningkatkan mobilitas lintas negara serta mendukung konektivitas ekonomi dan budaya.
Selama memanfaatkan kebijakan ini, WNI dapat melakukan aktivitas seperti wisata, kunjungan keluarga, hingga keperluan singgah sementara di kota-kota transit.
Namun, perlu diperhatikan bahwa bebas visa transit ini tidak berlaku untuk tujuan bekerja, bersekolah, ataupun aktivitas peliputan berita. Untuk keperluan tersebut, tetap dibutuhkan visa khusus sesuai jenis aktivitas.
Menariknya, keputusan kebijakan bebas visa ini diumumkan tak lama setelah Perdana Menteri China, Li Qiang, melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dan hadir dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Malaysia.
Kunjungan tersebut menjadi simbol penguatan diplomasi antara Indonesia dan China, serta membuka peluang kerja sama bilateral yang lebih erat ke depannya.
Sebagai informasi tambahan, sebelumnya pemerintah China juga menerbitkan kebijakan visa multi-entry dengan masa berlaku lima tahun untuk pebisnis dari sepuluh negara Asia Tenggara dan Timor Leste, termasuk Indonesia.
Hal ini menjadi sinyal bahwa China memandang investor dari kawasan Asia Tenggara sebagai motor penting bagi pertumbuhan ekonomi dan ekspansi bisnisnya.
Dengan adanya kebijakan ini, warga Indonesia yang hendak melakukan perjalanan ke negara lain dan harus transit di China kini dapat merencanakan perjalanan dengan lebih mudah dan efisien.
Disamping menghemat waktu dan biaya, skema ini juga memungkinkan mereka menjelajahi kota-kota besar di China meski hanya dalam waktu singkat.
Kebijakan bebas visa transit ini sekaligus membuka harapan akan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, pertukaran pelajar, dan kerja sama internasional lintas sektor yang lebih intensif di masa mendatang. (ctr)