Diabetes
Penyakit diabetes tak hanya ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, tetapi juga memunculkan berbagai gejala lain yang sering kali tak disadari.
Salah satunya adalah rasa gatal pada kulit. Meski terkesan sepele, gatal yang berkaitan dengan diabetes bisa jadi sinyal penting bahwa kadar gula darah sedang tidak terkontrol dengan baik.
Banyak orang menganggap gatal hanya efek dari alergi, kulit kering, atau gigitan serangga. Namun, jika kamu mengidap diabetes atau berada dalam kondisi pradiabetes, gatal yang muncul terus-menerus bisa jadi tanda adanya gangguan sirkulasi darah, infeksi kulit, atau kerusakan saraf akibat diabetes.
Lantas, seperti apa sebenarnya gatal yang disebabkan oleh diabetes? Berikut ini empat ciri utama gatal karena diabetes yang perlu kamu kenali lebih dalam.
Gatal Bagian Tangan
Salah satu ciri khas dari gatal akibat diabetes adalah lokasinya yang cenderung muncul di bagian bawah tubuh, seperti:
Mengapa gatal sering terjadi di bagian ini? Hal ini berhubungan dengan sirkulasi darah yang mulai melemah akibat kadar gula darah tinggi.
Sirkulasi yang tidak lancar membuat kulit kekurangan nutrisi dan oksigen, sehingga menjadi lebih kering dan sensitif.
Selain itu, penderita diabetes juga rentan mengalami neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi dalam waktu lama.
Neuropati ini menyebabkan rasa gatal, kesemutan, hingga mati rasa pada bagian tubuh tertentu.
Gatal karena diabetes umumnya tidak berdiri sendiri. Ia sering datang bersamaan dengan gejala kulit yang sangat kering, bersisik, bahkan pecah-pecah. Ini terjadi karena:
Akibatnya, penderita akan mengalami rasa gatal yang berlebihan di area kulit yang tampak kasar, kaku, bahkan mengelupas.
Saat digaruk, kulit bisa terluka dan sulit sembuh, karena diabetes juga memperlambat proses penyembuhan luka.
Berbeda dengan gatal biasa yang mereda setelah menggunakan losion atau krim anti-gatal, gatal akibat diabetes cenderung menetap dan sulit hilang.
Bahkan, pada beberapa kasus, gatal bisa bertambah parah di malam hari atau saat udara sedang kering.
Hal ini menandakan bahwa penyebab utamanya adalah masalah dari dalam tubuh, bukan hanya iritasi kulit dari luar.
Jadi, bila kamu mengalami gatal kronis yang tak kunjung reda setelah perawatan biasa, sebaiknya lakukan pemeriksaan kadar gula darah.
Perlu diketahui bahwa gatal kronis juga bisa memicu masalah lanjutan, seperti infeksi kulit akibat luka garukan yang terbuka, serta menyebabkan rasa tidak nyaman dalam aktivitas sehari-hari.
Mudah Lelah dan Mengantuk
Gatal yang muncul karena diabetes jarang berdiri sendiri, biasanya diiringi gejala khas lainnya, seperti:
Jika kamu mengalami kombinasi gejala ini disertai dengan rasa gatal terus-menerus, ada kemungkinan besar tubuhmu sedang berjuang dengan kadar gula yang tidak stabil.
Jika kamu mencurigai bahwa rasa gatal yang dialami berkaitan dengan diabetes, berikut beberapa langkah yang bisa membantu:
Segera temui dokter jika:
Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan, termasuk tes darah, pemeriksaan fungsi saraf, hingga pengecekan infeksi kulit yang mungkin terjadi.
Gatal karena diabetes bukan sekadar gangguan ringan. Ia bisa menjadi pertanda bahwa gula darah sedang tidak terkendali dan tubuh mulai mengalami komplikasi.
Dengan mengenali empat ciri utama lokasi gatal, kulit kering, gatal yang menetap, serta gejala penyerta lainnya kamu bisa lebih waspada dan segera mengambil tindakan yang tepat.
Semakin cepat kamu menyadari dan menangani gejala ini, semakin besar pula peluang untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jadi, jangan sepelekan gatal, apalagi kalau kamu sudah tahu punya riwayat diabetes. (ctr)