Waspadai Gatal Akibat Diabetes, Ini Ciri-cirinya

Diabetes
Penyakit diabetes tak hanya ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi, tetapi juga memunculkan berbagai gejala lain yang sering kali tak disadari.
Salah satunya adalah rasa gatal pada kulit. Meski terkesan sepele, gatal yang berkaitan dengan diabetes bisa jadi sinyal penting bahwa kadar gula darah sedang tidak terkontrol dengan baik.
Banyak orang menganggap gatal hanya efek dari alergi, kulit kering, atau gigitan serangga. Namun, jika kamu mengidap diabetes atau berada dalam kondisi pradiabetes, gatal yang muncul terus-menerus bisa jadi tanda adanya gangguan sirkulasi darah, infeksi kulit, atau kerusakan saraf akibat diabetes.
Lantas, seperti apa sebenarnya gatal yang disebabkan oleh diabetes? Berikut ini empat ciri utama gatal karena diabetes yang perlu kamu kenali lebih dalam.
1. Gatal Terutama Terjadi di Bagian Bawah Tubuh

Gatal Bagian Tangan
Salah satu ciri khas dari gatal akibat diabetes adalah lokasinya yang cenderung muncul di bagian bawah tubuh, seperti:
- Kaki (terutama bagian betis dan pergelangan kaki)
- Tangan (terutama lengan bawah)
- Area genital dan lipatan kulit
- Bagian bokong dan punggung bawah
Mengapa gatal sering terjadi di bagian ini? Hal ini berhubungan dengan sirkulasi darah yang mulai melemah akibat kadar gula darah tinggi.
Sirkulasi yang tidak lancar membuat kulit kekurangan nutrisi dan oksigen, sehingga menjadi lebih kering dan sensitif.
Selain itu, penderita diabetes juga rentan mengalami neuropati diabetik, yaitu kerusakan saraf akibat kadar gula darah tinggi dalam waktu lama.
Neuropati ini menyebabkan rasa gatal, kesemutan, hingga mati rasa pada bagian tubuh tertentu.
2. Gatal Disertai Kulit Kering, Pecah-pecah, atau Mengelupas
Gatal karena diabetes umumnya tidak berdiri sendiri. Ia sering datang bersamaan dengan gejala kulit yang sangat kering, bersisik, bahkan pecah-pecah. Ini terjadi karena:
- Tingginya kadar gula darah menarik cairan dari sel-sel kulit, menyebabkan dehidrasi lokal.
- Produksi minyak alami kulit menurun, membuat permukaan kulit tidak terlindungi dengan baik.
- Aliran darah yang terganggu membuat proses regenerasi kulit berjalan lebih lambat.
Akibatnya, penderita akan mengalami rasa gatal yang berlebihan di area kulit yang tampak kasar, kaku, bahkan mengelupas.
Saat digaruk, kulit bisa terluka dan sulit sembuh, karena diabetes juga memperlambat proses penyembuhan luka.
3. Gatal yang Tak Kunjung Sembuh Meski Sudah Diobati
Berbeda dengan gatal biasa yang mereda setelah menggunakan losion atau krim anti-gatal, gatal akibat diabetes cenderung menetap dan sulit hilang.
Bahkan, pada beberapa kasus, gatal bisa bertambah parah di malam hari atau saat udara sedang kering.
Hal ini menandakan bahwa penyebab utamanya adalah masalah dari dalam tubuh, bukan hanya iritasi kulit dari luar.
Jadi, bila kamu mengalami gatal kronis yang tak kunjung reda setelah perawatan biasa, sebaiknya lakukan pemeriksaan kadar gula darah.
Perlu diketahui bahwa gatal kronis juga bisa memicu masalah lanjutan, seperti infeksi kulit akibat luka garukan yang terbuka, serta menyebabkan rasa tidak nyaman dalam aktivitas sehari-hari.
4. Disertai Gejala Diabetes Lainnya

Mudah Lelah dan Mengantuk
Gatal yang muncul karena diabetes jarang berdiri sendiri, biasanya diiringi gejala khas lainnya, seperti:
- Sering merasa haus dan lapar
- Sering buang air kecil, terutama malam hari
- Berat badan turun drastis tanpa sebab
- Luka sulit sembuh
- Penglihatan kabur
- Mudah lelah dan mengantuk
Jika kamu mengalami kombinasi gejala ini disertai dengan rasa gatal terus-menerus, ada kemungkinan besar tubuhmu sedang berjuang dengan kadar gula yang tidak stabil.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Jika kamu mencurigai bahwa rasa gatal yang dialami berkaitan dengan diabetes, berikut beberapa langkah yang bisa membantu:
- Periksa kadar gula darah secara rutin. Gatal sering kali mereda setelah gula darah dikendalikan.
- Gunakan pelembap khusus kulit kering. Pilih krim yang mengandung urea atau ceramide untuk memperbaiki lapisan pelindung kulit.
- Hindari garukan berlebihan. Ini bisa melukai kulit dan menyebabkan infeksi.
- Pakai sabun lembut dan mandi air hangat. Hindari air terlalu panas karena bisa memperparah kulit kering.
- Konsultasikan ke dokter. Terutama jika gatal tak juga hilang atau semakin menyebar.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera temui dokter jika:
- Gatal berlangsung lebih dari 2 minggu tanpa perbaikan
- Area kulit berubah warna, membengkak, atau bernanah
- Disertai demam atau rasa nyeri
- Gatal disertai luka yang sulit sembuh
Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan, termasuk tes darah, pemeriksaan fungsi saraf, hingga pengecekan infeksi kulit yang mungkin terjadi.
Gatal karena diabetes bukan sekadar gangguan ringan. Ia bisa menjadi pertanda bahwa gula darah sedang tidak terkendali dan tubuh mulai mengalami komplikasi.
Dengan mengenali empat ciri utama lokasi gatal, kulit kering, gatal yang menetap, serta gejala penyerta lainnya kamu bisa lebih waspada dan segera mengambil tindakan yang tepat.
Semakin cepat kamu menyadari dan menangani gejala ini, semakin besar pula peluang untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. Jadi, jangan sepelekan gatal, apalagi kalau kamu sudah tahu punya riwayat diabetes. (ctr)