Waspada! Ini 5 Efek Samping Jika Kolesterol Kamu Terlalu Rendah

Waspada! Ini 5 Efek Samping Jika Kolesterol Kamu Terlalu Rendah
Selama ini kolesterol seringkali dianggap sebagai musuh utama kesehatan. Banyak orang berlomba-lomba menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh demi mencegah penyakit jantung dan stroke.
Namun, tahukah kamu bahwa kolesterol yang terlalu rendah juga bisa membahayakan kesehatan? Ya, kolesterol memang memiliki reputasi buruk, tapi sebenarnya tubuh kita tetap membutuhkannya dalam kadar yang seimbang.
Kolesterol, khususnya kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol baik, berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh.
Jika kadar kolesterol total, LDL (Low-Density Lipoprotein), atau HDL terlalu rendah, justru bisa menimbulkan berbagai efek samping serius.
Berikut ini lima efek samping yang patut diwaspadai jika kolesterol kamu terlalu rendah.
1. Gangguan Mental dan Emosional
Salah satu efek samping paling mengejutkan dari kolesterol rendah adalah dampaknya terhadap kesehatan mental.
Kolesterol merupakan komponen penting dalam produksi hormon-hormon seperti serotonin—yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan.”
Ketika kadar kolesterol dalam tubuh terlalu rendah, produksi serotonin bisa terganggu.
Akibatnya, seseorang bisa mengalami gangguan suasana hati seperti depresi, kecemasan, hingga perilaku agresif.
Beberapa studi bahkan menunjukkan bahwa orang dengan kolesterol rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan bipolar dan kecenderungan bunuh diri.
Ini terjadi karena otak membutuhkan kolesterol untuk membangun dan menjaga struktur sel-sel saraf.
2. Masalah Pencernaan dan Penyerapan Nutrisi
Kolesterol juga berperan penting dalam produksi empedu—zat yang dihasilkan oleh hati dan disimpan di kantong empedu untuk membantu mencerna lemak.
Ketika kolesterol terlalu rendah, produksi empedu bisa terganggu, sehingga proses pencernaan lemak pun menjadi tidak optimal.
Akibatnya, tubuh kesulitan menyerap vitamin-vitamin penting yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.
Kekurangan vitamin-vitamin ini bisa menimbulkan masalah kesehatan lain seperti gangguan penglihatan, tulang rapuh, mudah memar, dan sistem kekebalan tubuh yang menurun.
3. Risiko Kanker yang Meningkat
Beberapa penelitian mengaitkan kadar kolesterol yang terlalu rendah dengan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker hati, paru-paru, dan darah (leukemia).
Meskipun hubungan antara kolesterol rendah dan kanker masih menjadi bahan perdebatan di kalangan medis, hipotesisnya adalah bahwa kolesterol berperan dalam menjaga stabilitas membran sel.
Jika kadar kolesterol terlalu rendah, stabilitas dan integritas sel bisa terganggu, sehingga sel-sel lebih mudah bermutasi dan berkembang menjadi sel kanker.
Ini menjadi peringatan bagi mereka yang mengontrol kolesterol secara ekstrem dengan obat-obatan atau diet terlalu ketat tanpa pengawasan medis.
4. Masalah Hormon dan Kesuburan
Kolesterol adalah bahan dasar pembentukan berbagai hormon steroid dalam tubuh, termasuk hormon seks seperti estrogen, progesteron, dan testosteron.
Jika kolesterol terlalu rendah, produksi hormon-hormon tersebut bisa terganggu.
Akibatnya, bisa muncul berbagai masalah hormon seperti gangguan menstruasi pada wanita, penurunan libido, hingga masalah kesuburan baik pada pria maupun wanita.
Pada pria, rendahnya kadar testosteron bisa menyebabkan kelelahan, penurunan massa otot, bahkan disfungsi ereksi.
Sementara pada wanita, kekurangan estrogen akibat kolesterol rendah bisa berdampak pada kesehatan tulang dan keseimbangan hormonal secara keseluruhan.
5. Meningkatnya Risiko Stroke Hemoragik
Kebanyakan orang tahu bahwa kolesterol tinggi meningkatkan risiko stroke iskemik (stroke akibat penyumbatan pembuluh darah), tapi tidak banyak yang tahu bahwa kolesterol rendah bisa meningkatkan risiko stroke hemoragik, yaitu stroke akibat pecahnya pembuluh darah di otak.
Studi menunjukkan bahwa kadar kolesterol total yang terlalu rendah dapat melemahkan dinding pembuluh darah, sehingga lebih rentan pecah.
Ini karena kolesterol berperan dalam menjaga elastisitas dan kekuatan dinding pembuluh darah. Maka dari itu, menjaga kolesterol tetap dalam batas normal sangat penting untuk menghindari kedua jenis stroke ini.
Lalu, Berapa Batas Kolesterol yang Ideal?

Batas Ideal Kolesterol
Menurut pedoman medis, kadar kolesterol total yang ideal adalah antara 160–200 mg/dL, dengan rincian sebagai berikut:
- LDL (kolesterol jahat): di bawah 100 mg/dL (tapi tidak terlalu rendah)
- HDL (kolesterol baik): di atas 40 mg/dL untuk pria dan di atas 50 mg/dL untuk wanita
- Trigliserida: di bawah 150 mg/dL
Jika kolesterol total kamu berada di bawah 120 mg/dL atau HDL sangat rendah, ada baiknya kamu berkonsultasi dengan dokter.
Bisa jadi ada masalah metabolik yang perlu ditangani, atau mungkin pola makanmu terlalu ketat dan perlu penyesuaian.
Jangan Terpaku Menurunkan Kolesterol
Banyak orang fokus menurunkan kolesterol karena takut penyakit jantung, namun penting diingat bahwa tubuh juga membutuhkan kolesterol untuk bekerja dengan optimal.
Kolesterol tidak selalu jahat—yang berbahaya adalah kolesterol jahat (LDL) yang tinggi tanpa diimbangi kolesterol baik (HDL).
Alih-alih memusuhi kolesterol, lebih baik menjaga keseimbangannya dengan pola hidup sehat:
- Konsumsi lemak sehat dari alpukat, ikan, kacang-kacangan, dan minyak zaitun
- Hindari lemak trans dan makanan olahan
- Rutin berolahraga
- Hindari stres berlebihan
- Cukup tidur setiap hari
Meskipun kolesterol tinggi memang berbahaya, kolesterol yang terlalu rendah juga tidak kalah mengkhawatirkan.
Lima efek samping seperti gangguan mental, masalah pencernaan, risiko kanker, gangguan hormon, dan stroke hemoragik menjadi alarm bahwa tubuh membutuhkan kolesterol dalam kadar seimbang.
Jadi, jangan asal menurunkan kolesterol tanpa memahami fungsi pentingnya. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis untuk menjaga kadar kolesterol tetap optimal—tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu rendah.
Ingat, kunci kesehatan adalah keseimbangan, bukan ekstrem!(taa)