Tugu Kopiah Aceh di Bendungan Rukoh Jadi Destinasi Wisata Hits Pidie

Tugu kopiah khas aceh

KLIKBERITA24.COM - Tugu kopiah khas Aceh kini menjadi destinasi wisata yang semakin populer di Kabupaten Pidie, Aceh. Keindahan tugu dengan konsep budaya lokal ini telah menarik perhatian banyak pengunjung, terutama warga lokal yang datang untuk berswafoto di lokasi tersebut.

Terletak di jalan masuk proyek besar Bendungan Rukoh, tugu ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan, memadukan budaya Aceh yang kental dengan elemen-elemen tradisional yang khas.

Tugu tersebut didesain dengan memperlihatkan bentuk kopiah khas Aceh, yang juga dikenal dengan kopiah Tgk Umar, sebagai simbol pahlawan Aceh.

Kopiah tersebut diletakkan di bagian tengah tugu, sementara di sekelilingnya, terdapat perpaduan antara pintu khas Aceh dan warna-warna kontras yang mempercantik bangunan.

Warna kuning emas yang dipadukan dengan merah terlihat begitu mencolok, memberikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang.

Tidak hanya memiliki nilai budaya yang tinggi, tugu ini juga menjadi spot foto yang sangat diminati, terutama oleh para pengunjung wanita yang tergoda untuk mengabadikan momen di depan tugu ini.

Meskipun tugu sudah ramai dikunjungi, wisatawan hanya diperbolehkan berfoto di sekitar tugu, sementara akses untuk memasuki kawasan Bendungan Rukoh masih dibatasi karena proyek tersebut belum diresmikan.

Kawasan tugu ini semakin ramai pada sore hari. Banyak keluarga yang datang bersama anak-anak mereka untuk ber-selfie di lokasi yang kini menjadi destinasi favorit.

Pembangunan tugu ini seakan menjadi simbol kebanggaan masyarakat Pidie, yang menunjukkan warisan budaya Aceh dalam bentuk yang modern namun tetap berakar kuat pada tradisi lokal.

Meskipun proyek Bendungan Rukoh yang berada tidak jauh dari tugu sudah selesai, masyarakat belum bisa mengakses proyek tersebut karena belum ada peresmian.

 

Tugu kopiah

Tugu Kopiah, Aceh

Namun, tugu kopiah khas Aceh tetap menjadi daya tarik yang tak terbantahkan, dengan para pedagang dadakan yang turut meramaikan kawasan tersebut.

Mereka menjajakan berbagai makanan ringan, seperti bakso bakar, jagung bakar, tempe bakar, buah-buahan, dan aneka minuman kemasan.

Hal ini tentu semakin menambah semarak suasana dan memberikan pengunjung lebih banyak pilihan untuk menikmati liburan mereka.

Salah seorang pedagang dari Toungpeudeng, Kecamatan Titeu, Pidie, mengungkapkan bahwa omset pedagang di lokasi tugu dapat mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per hari.

Ini menunjukkan bahwa kehadiran tugu kopiah khas Aceh tidak hanya memberikan dampak positif pada sektor pariwisata, tetapi juga pada perekonomian lokal.

Sementara itu, Bendungan Rukoh, yang terletak di Gampong Alue, Kecamatan Titeu, Kabupaten Pidie, memiliki kapasitas untuk menyediakan air baku hingga 900 liter per detik.

Bendungan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan irigasi seluas 12.194 hektare, yang dapat mendukung ketahanan pangan di daerah tersebut.

Selain itu, Bendungan Rukoh juga akan membantu mengurangi potensi banjir yang melanda kawasan seluas 51 hektare.

Proyek besar ini juga memiliki potensi energi terbarukan, dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mencapai 137 megawatt dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,222 megawatt.

Kehadiran Bendungan Rukoh tidak hanya akan meningkatkan ketahanan air untuk sektor pertanian, khususnya untuk tanaman padi petani, tetapi juga mendukung upaya pembangunan energi terbarukan di Aceh.

Namun, meskipun akses ke proyek Bendungan Rukoh masih dibatasi, masyarakat sudah dapat menikmati keindahan tugu kopiah khas Aceh yang kini menjadi daya tarik utama di kawasan tersebut.

Tugu ini tidak hanya menggambarkan kebanggaan lokal, tetapi juga menjadi simbol dari potensi besar yang dimiliki oleh Kabupaten Pidie dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

Tugu kopiah khas Aceh yang ada di sekitar Bendungan Rukoh kini menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan nilai estetika dan sejarah, tetapi juga memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk meningkatkan penghidupan mereka.

Dengan akses yang mudah dan biaya yang terjangkau, tugu ini menjadi tempat yang layak dikunjungi bagi mereka yang ingin menikmati keindahan Aceh sambil mengenal budaya lokal lebih dalam. (ctr)