Tren Padel Meroket di Solo, Komunitas Xplod Gaet Ratusan Anggota Baru

Komunitas Xplod Padel Club di Solo sukses menjaring lebih dari 120 anggota hanya dalam tiga bulan. Padel kini menjadi olahraga raket yang populer di kalangan anak muda karena karakter sosial dan keseruannya.
KLIKBERITA24.COM - Olahraga padel kian mencuri perhatian warga Kota Solo, terutama generasi muda yang mencari kegiatan seru sekaligus menyehatkan.
Padel, permainan raket yang dimainkan berpasangan di lapangan berdinding kaca, mulai menjelma menjadi tren baru yang tak sekadar ikut-ikutan.
Meski sepintas mirip tenis, padel menawarkan pengalaman berbeda yang membuat banyak orang ketagihan sejak pertama mencoba.
Salah satu sosok yang turut mempopulerkan padel di Solo adalah Rian Rahmanda. Sebelum mengenal padel, ia lebih dulu menekuni tenis. Namun ketertarikannya beralih setelah sering menyaksikan pertandingan padel di YouTube.
“Sering lihat pertandingan di YouTube, terus muncul pertandingan padel. Ternyata terlihat lebih menarik, dan akhirnya saya mulai rutin bermain,” kata Rian saat dihubungi, Senin (21/7/2025).
Menurut Rian, padel bukan hanya soal olahraga, tapi juga media yang efektif untuk menjalin relasi. Kombinasi antara aktivitas fisik dan interaksi sosial membuatnya semakin tertarik.
Karena kecintaannya terhadap padel, Rian pun mendirikan Xplod Padel Club di Solo pada 15 Mei 2025. Komunitas ini berkembang pesat dan telah memiliki lebih dari 120 anggota hanya dalam waktu tiga bulan.
Para anggota berasal dari berbagai daerah di Soloraya, menciptakan suasana inklusif dan terbuka bagi siapa saja.

Anggota Xplod Padel Club menikmati sesi bermain rutin di Solo
“Dalam tiga bulan, anggota kami di Reclub sudah lebih dari 120 orang. Perkembangannya sangat pesat. Bahkan, jadwal bermain kami biasanya sudah penuh untuk satu minggu ke depan,” ungkapnya.
Keanggotaan di komunitas ini tidak dipungut biaya, namun setiap sesi bermain dikenai tarif Rp 80.000 per orang. Latihan dilakukan secara rutin dua kali dalam seminggu, yakni Rabu pukul 14.00 WIB dan Minggu pukul 16.00 WIB.
Rian menegaskan bahwa Xplod Padel Club dibentuk sebagai wadah untuk bermain bersama, bukan semata soal kompetisi.
“Saat ini kami masih fokus mengembangkan komunitas sebagai wadah bermain bersama. Sudah ada beberapa tawaran dari brand, tapi kami ingin memperluas jaringan anggota dulu,” jelasnya.
Ia juga berharap minat terhadap padel bisa semakin tumbuh di kota-kota lain, seiring dengan bertambahnya lapangan dan munculnya komunitas-komunitas baru.
Pasalnya, padel termasuk olahraga sosial yang idealnya dimainkan minimal oleh empat orang.
“Karena pada dasarnya, susah cari teman bermain. Padahal padel adalah olahraga sosial yang dimainkan minimal empat orang. Maka dari itu, kami mendirikan Xplod Padel Club,” ucapnya.
Bagi banyak anggota komunitas, padel menjadi pintu masuk baru ke dunia olahraga. Seperti yang dirasakan Adimrofi, seorang pemuda 24 tahun yang sebelumnya aktif bermain tenis.
Ia mengaku awalnya tertarik mencoba padel karena melihat tren yang sedang ramai di media sosial.
“Dulu main tenis, terus lihat padel lagi naik daun. Di Solo sendiri kan baru ada satu lapangan,” ujarnya.
Namun ia mengaku proses adaptasi dari tenis ke padel cukup menantang. Lapangan padel lebih kecil dan jenis raket yang digunakan juga berbeda. Meski begitu, Adimrofi akhirnya jatuh hati dan menjadikan padel sebagai aktivitas rutinnya.
“Tenis kan biasa di court yang besar, sementara padel mainnya di court kecil dan raketnya juga kecil. Banyak tantangan yang harus dilewati waktu main padel,” tambahnya.
Setelah bergabung dengan Xplod, Adimrofi merasakan suasana komunitas yang hangat dan penuh semangat.
“Asik mainnya, enggak terlalu ekstrem. Daripada kita salurin ke hal-hal negatif, mending duel di lapangan padel. Ibaratnya ini sosial club tapi dengan konsep sport,” ujarnya.
Anakaya Sadartre (21), anggota lainnya, juga mengaku pertama kali tertarik padel karena rasa fomo setelah melihat tren ini viral di media sosial. Namun siapa sangka, dari yang awalnya hanya ingin coba-coba, ia kini rutin bermain.
“Awalnya fomo aja, lihat di medsos kok banyak yang main padel. Tapi lama-lama suka juga. Paling enak tuh lapangannya enggak panas,” ucapnya.
Gaya bermain padel yang santai dan tidak terlalu menguras tenaga membuat Anakaya merasa cocok. Ia bahkan menjadwalkan sesi latihan khusus agar bisa meningkatkan keterampilannya secara lebih teknis.
“Adaptasinya ternyata enggak sulit. Orang Solo santai-santai. Bisa main serius, bisa juga sekadar haha-hihi,” ujarnya.
“Kalau open play bisa sampai tiga kali seminggu. Dua minggu sekali ikut coaching, buat penyempurnaan skill seperti forehand, backhand, serve, atau smash,” jelasnya.
Tren padel di Solo tak lagi sekadar tren sesaat. Dengan komunitas seperti Xplod Padel Club yang terus berkembang, olahraga ini kian mendapat tempat di hati masyarakat.
Tak hanya menawarkan kebugaran, padel juga menjadi ruang sosial yang menyenangkan bagi siapa pun yang ingin mencoba. (vip)