Categories: Berita

Tradisi Ramadan Paling Unik dari Berbagai Belahan Dunia

Tradisi Ramadan paling unik selalu menarik perhatian. Setiap negara memiliki cara sendiri merayakan bulan suci ini. Beberapa tradisi sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Sementara yang lain muncul dengan cara yang lebih modern namun tetap mempertahankan nilai-nilai spiritual. Di berbagai belahan dunia, Ramadan dirayakan dengan penuh semangat dan kebersamaan.

Meski tradisi berbeda-beda, semuanya memiliki makna yang mendalam.

1. Lentera Fanous di Mesir

Tradisi Ramadan paling unik di Mesir

Salah satu tradisi unik berasal dari Mesir. Di sana, lentera yang dikenal dengan nama fanous sangat populer selama Ramadan.

Lentera ini menjadi simbol bulan suci yang identik dengan budaya Mesir. Asal-usul fanous berasal dari Kairo, di mana anak-anak membawa lentera untuk menerangi jalan bagi Khalifah.

Kini, lentera ini bisa ditemukan di hampir setiap sudut kota, menghiasi malam Ramadan dengan cahaya indah. Fanous bukan hanya sekadar penerang jalan, tetapi juga melambangkan harapan dan kedamaian.

2. Tembakan Meriam di Lebanon

Di Lebanon, ada tradisi yang tidak kalah menarik, yaitu menembakkan meriam. Meriam ini ditembakkan pada waktu berbuka puasa.

Tradisi ini dimulai pada zaman Kesultanan Ottoman di Mesir dan menyebar ke berbagai negara Timur Tengah, termasuk Lebanon. Bunyi meriam yang keras menandakan waktunya berbuka.

Tradisi ini sudah ada sejak berabad-abad dan masih terus dilestarikan hingga kini. Dentuman meriam menjadi tanda kebersamaan dan keceriaan umat Muslim saat berbuka puasa.

3. Tabuhan Genderang di Turki

Turki juga memiliki tradisi khas selama Ramadan. Di negara ini, para penabuh genderang berkeliling pada malam hari.

Mereka memainkan genderang untuk membangunkan umat Muslim yang hendak sahur. Para penabuh genderang mengenakan pakaian tradisional Ottoman yang mencolok.

Selain membangunkan sahur, tradisi ini juga menjadi ajang berkumpul dan saling berbagi keceriaan. Tradisi ini sudah ada sejak zaman Ottoman dan terus berlanjut hingga sekarang.

4. Chaand Raat di Pakistan

Berbeda lagi dengan tradisi di Pakistan. Di sana, ada perayaan yang disebut Chaand Raat. Tradisi ini dirayakan pada malam terakhir Ramadan. Chaand Raat menandakan malam Idul Fitri yang akan datang.

Pada malam ini, orang-orang berkumpul untuk merayakan akhir Ramadan. Mereka juga mempersiapkan diri untuk merayakan hari kemenangan yang penuh sukacita. Selama Chaand Raat, banyak orang yang membeli pakaian baru dan mengunjungi pasar untuk merayakan kedatangan Idul Fitri.

5. Seheriwalas di India

Di India, ada tradisi yang dikenal dengan nama Seheriwalas. Tradisi ini dilakukan oleh seorang pemandu yang berkeliling untuk melantunkan pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.

Seheriwalas biasanya mulai berkeliling pada pukul 02.30 pagi, menjelang waktu sahur. Mereka membawa tongkat dan melantunkan doa-doa yang mengingatkan umat Muslim untuk bersiap makan sahur. Tradisi ini juga mempererat hubungan antar warga.

6. Garangao di Qatar

Qatar memiliki festival unik yang disebut Garangao. Festival ini dirayakan pada malam ke-14 Ramadan. Masyarakat Qatar merayakan Garangao dengan berbagi hadiah dan makanan kepada anak-anak.

Anak-anak mengenakan pakaian tradisional dan berkeliling untuk mengumpulkan permen serta camilan. Garangao merupakan festival yang menambah keceriaan dan kegembiraan pada pertengahan Ramadan.

7. Kanon Ramadan di Uni Emirat Arab

Di Uni Emirat Arab, ada tradisi Kanon Ramadan. Tradisi ini mirip dengan tradisi tembakan meriam di Lebanon. Setiap hari selama Ramadan, meriam atau kanon ditembakkan untuk menandakan waktu berbuka puasa.

Suara tembakan kanon ini menjadi penanda yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Muslim. Seperti tradisi lainnya, Kanon Ramadan sudah ada sejak berabad-abad dan merupakan bagian penting dari kebudayaan di UEA.

8. Bazar Ramadan di Malaysia

Malaysia juga punya tradisi yang sangat ditunggu-tunggu selama Ramadan, yaitu Bazar Ramadan. Bazar ini hadir di banyak kota di Malaysia selama bulan puasa.

Di bazar, kamu bisa menemukan berbagai makanan tradisional hingga jajanan kaki lima yang menggugah selera. Bazar Ramadan menjadi tempat berkumpul bagi komunitas Muslim untuk berbagi kebahagiaan. Selain itu, bazar juga berfungsi sebagai ajang sosial di mana orang-orang bisa saling bertemu dan berbincang.

9. Tedarus di Brunei Darussalam

Brunei Darussalam memiliki tradisi Tedarus. Di Brunei, tedarus adalah kegiatan membaca Al-Quran bersama selama bulan Ramadan. Kegiatan ini dilakukan di masjid atau di rumah-rumah tetangga.

Tradisi ini tidak hanya memperdalam pemahaman terhadap Al-Quran, tetapi juga mempererat hubungan antar anggota komunitas. Tedarus menjadi bagian penting dalam kehidupan spiritual masyarakat Brunei selama bulan suci Ramadan.

10. Qatayef di Yaman

Terakhir, di Yaman, ada makanan penutup khas yang disebut Qatayef. Qatayef adalah makanan manis yang sering disajikan selama Ramadan. Bentuknya seperti bulan sabit dengan isian yang beragam.

Qatayef sudah ada sejak masa Dinasti Fatimiyah dan Abbasiyah. Makanan ini menjadi simbol kelezatan dan kebersamaan selama berbuka puasa. Di Yaman, Qatayef adalah hidangan yang tidak boleh terlewatkan.

Itulah beberapa tradisi Ramadan paling unik yang ada di berbagai negara. Meskipun berbeda, semuanya memiliki tujuan yang sama: mempererat tali persaudaraan dan merayakan bulan yang penuh berkah. Setiap negara memiliki cara sendiri untuk merayakan Ramadan, namun semuanya sama-sama mengedepankan kebersamaan, kedamaian, dan kegembiraan.(amp)