TikTok Shop & Shopee Restrukturisasi Besar di Indonesia, Ribuan Karyawan Terdampak PHK

Tiktok shop & shopee restrukturisasi besar di indonesia

KLIKBERITA24.COM - TikTok Shop, platform e-commerce milik ByteDance, berencana memangkas ratusan pekerja di Indonesia sebagai langkah efisiensi setelah mengakuisisi Tokopedia tahun lalu.

Pada waktu yang bersamaan, Shopee, kompetitor utama TikTok Shop, juga melakukan relokasi operasional ke wilayah dengan upah lebih rendah, yang berdampak langsung pada para karyawan mereka. Situasi ini mencerminkan perubahan signifikan dalam lanskap e-commerce Tanah Air yang kian kompetitif.

Seperti diberitakan Bloomberg pada Jumat (30/5/2025), TikTok Shop melakukan PHK di sejumlah lini, termasuk logistik, pemasaran, operasional, hingga gudang. Seorang sumber yang mengetahui rencana ini menyebutkan bahwa PHK dijadwalkan berlangsung pada Juli mendatang.

“Saat ini diskusi masih berlangsung dan belum dipublikasikan,” ujar sumber tersebut yang meminta namanya dirahasiakan. Pengurangan ini dilakukan guna memperkuat struktur organisasi dan mengurangi beban biaya yang cukup signifikan.

Setelah penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia pada awal 2024, ByteDance memiliki sekitar 5.000 karyawan di sektor e-commerce Indonesia. Kini, jumlah tersebut menyusut hingga sekitar 2.500 orang, artinya berkurang setengahnya dalam waktu kurang dari dua tahun.

Pengurangan besar ini menunjukkan langkah strategis perusahaan dalam menyesuaikan sumber daya manusia dengan kondisi pasar dan target pertumbuhan jangka panjang. Tokopedia dan TikTok Shop kini beroperasi dengan tenaga kerja yang jauh lebih ramping namun diharapkan lebih efisien.

Juru bicara TikTok mengatakan perusahaan secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan penyesuaian agar organisasi lebih solid dan layanan kepada pelanggan dapat ditingkatkan.

Dia menyatakan, “Kami terus menanamkan investasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” namun tidak merinci soal pemutusan kerja.

TikTok Shop memang tengah mempercepat perombakan operasional di Indonesia dengan mengurangi sebagian besar staf yang sebelumnya diperoleh dari penggabungan Tokopedia. Kesepakatan pengambilalihan ini mencapai nilai US$1,5 miliar.

Indonesia menjadi salah satu pasar utama dan terbesar bagi ambisi e-commerce ByteDance. Namun, persaingan sengit dengan Shopee milik Sea Ltd. dan Lazada milik Alibaba Group Holding Ltd. memaksa perusahaan untuk melakukan efisiensi besar-besaran.

Kabar dari media sosial menyebut PHK ini berdampak pada ribuan pelanggan dan karyawan. ByteDance dilaporkan memangkas hingga 80% karyawan gabungan TikTok-Tokopedia, khususnya di bagian account receivable dan pemasaran.

Meski upaya klarifikasi sedang dilakukan, hingga berita ini disusun, TikTok-Tokopedia belum memberikan pernyataan resmi terkait isu pemutusan hubungan kerja ini. Kejelasan resmi sangat dinantikan oleh para pemangku kepentingan.

Tahun lalu, setelah ByteDance mengambil alih 75% saham Tokopedia, perusahaan juga telah merampingkan sekitar 450 karyawan. Kebijakan ini menjadi bagian dari restrukturisasi besar yang dilakukan sejak pengambilalihan.

Meskipun pendapatan ByteDance tumbuh 29% secara tahunan pada 2024 dengan total US$155 miliar, dan lebih dari seperempatnya berasal dari penjualan internasional TikTok Shop, perusahaan tetap mengambil langkah efisiensi.

Ironisnya, pertumbuhan pendapatan yang signifikan tidak menghentikan ByteDance untuk memangkas biaya melalui pengurangan jumlah karyawan di unit e-commerce mereka.

Sementara itu, Shopee juga melakukan dua kali relokasi operasional dari Jakarta ke Yogyakarta yang menawarkan biaya upah lebih rendah. Kebijakan ini berlaku sejak 2024 hingga Mei 2025 dan berdampak pada ribuan karyawan.

Bagi yang tidak ingin mengikuti relokasi, Shopee menawarkan opsi pemutusan hubungan kerja. Pada gelombang pertama, sekitar lebih dari 1.000 karyawan terdampak efisiensi dan pergeseran operasional ini.

Relokasi kedua terjadi antara April dan Mei 2025, menimbulkan spekulasi soal PHK massal di kalangan pekerja dan masyarakat. Namun, manajemen Shopee membantah bahwa ada PHK besar-besaran.

“Yang terjadi adalah relokasi sebagian tim operasional ke Jawa Tengah, bukan PHK massal,” tegas Deputy Director of Public Affairs Shopee, Radynal Nataprawira kepada Bisnis, Rabu (28/5/2025).

Radynal menjelaskan bahwa keputusan ini diambil setelah memastikan fasilitas dan kesiapan kondisi tim operasional di lokasi baru sudah memadai.

Shopee menawarkan opsi relokasi dan juga internal transfer ke departemen lain yang tersedia di wilayah Jabodetabek bagi para karyawan yang terdampak. Proses ini mengikuti ketentuan perusahaan dan peraturan yang berlaku.

Shopee menjalankan operasionalnya lewat kantor di Jakarta, Yogyakarta, dan Solo demi efisiensi kerja. Langkah ini dianggap penting untuk menjaga daya saing dan menekan biaya.

Transformasi besar yang sedang dilakukan oleh kedua perusahaan ini mencerminkan tantangan besar dalam pasar e-commerce Indonesia yang terus berkembang dan sangat kompetitif.

Baik TikTok Shop maupun Shopee harus mengelola keseimbangan antara ekspansi bisnis yang agresif dan efisiensi operasional agar tetap bertahan dan berkembang. (dda)