Tidur Berlebihan Saat Puasa Bisa Menambah Berat Badan, Ini Penjelasannya

Tidur Berlebihan Saat Puasa Bisa Menambah Berat Badan, Ini Penjelasannya
Tidur berlebihan saat puasa adalah kebiasaan yang cukup umum dilakukan banyak orang. Saat berpuasa, rasa lapar dan haus sering membuat kita merasa lelah dan cenderung memilih untuk tidur sebagai cara mengatasi rasa tersebut.
Tidur memang penting untuk tubuh, tapi tidur yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan kita.
Apalagi, jika tidur berlebihan dilakukan terus-menerus selama bulan puasa, dampaknya bisa lebih terasa. Salah satunya adalah penambahan berat badan.
Tidur yang cukup memang dibutuhkan tubuh agar tetap bugar. Namun, tidur terlalu lama bisa memperlambat metabolisme tubuh.

Tidur Berlebihan Saat Puasa Bisa Menambah Berat Badan, Ini Penjelasannya
Aktivitas fisik yang terbatas selama tidur bisa menyebabkan tubuh kurang membakar kalori yang masuk. Akibatnya, kalori lebih banyak disimpan dalam bentuk lemak.
Penumpukan lemak ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan, yang tentu saja bisa mengganggu tujuan menjaga tubuh tetap sehat selama puasa.
Menurut dr. Dina Meliana, SpS, seorang dokter spesialis saraf di Siloam Hospitals TB Simatupang, tidur berlebihan justru bisa membuat tubuh terasa lebih lemas dan kurang fit.
“Tidur yang terlalu panjang malah bisa membuat tubuh menjadi lemas, kurang fit, dan mengakibatkan penumpukan lemak,” jelas dr. Dina.
Tidur yang terlalu lama memang bisa membuat tubuh terasa nyaman dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang bisa memengaruhi kesehatan kita secara keseluruhan.
Mengapa tidur berlebihan bisa menyebabkan penambahan berat badan? Ketika kita tidur terlalu lama, tubuh kita cenderung tidak aktif. Padahal, aktivitas fisik sangat penting untuk membakar kalori yang masuk ke tubuh kita.
Kurangnya aktivitas fisik ini menyebabkan tubuh lebih banyak menyimpan energi dalam bentuk lemak daripada membakarnya. Selain itu, tidur berlebihan juga memengaruhi regulasi hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang, seperti leptin dan ghrelin.
Ketidakseimbangan hormon ini dapat memicu rasa lapar berlebih, yang pada gilirannya mendorong kita untuk makan lebih banyak.
Tidur yang berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan dalam ritme sirkadian tubuh. Ritme sirkadian adalah jam biologis tubuh yang mengatur kapan kita harus tidur dan bangun.
Ketika kita tidur berlebihan, terutama di siang hari, ritme sirkadian kita terganggu. Akibatnya, pola tidur dan kebiasaan makan kita jadi kacau, dan tubuh kita pun jadi lebih sulit untuk membakar kalori secara efisien.
Untuk menjaga tubuh tetap bugar dan berat badan terjaga selama puasa, kita perlu memperhatikan pola tidur kita. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga energi tubuh selama menjalani ibadah puasa.
Tidur yang cukup membantu tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak dan menjaga fungsi tubuh tetap optimal. Namun, tidur yang berlebihan dapat mengganggu proses metabolisme dan berisiko menambah berat badan.
Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk menjaga pola tidur yang sehat selama puasa. Durasi tidur yang tepat akan membantu tubuh merasa lebih segar dan bertenaga tanpa mengganggu proses pembakaran kalori.
Jika kamu tidur terlalu lama, tubuh akan merasa lemas, dan kamu akan kurang produktif dalam menjalani puasa. Jadi, bagaimana cara menjaga pola tidur yang sehat selama puasa? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba:
1. Tidur Lebih Cepat
Karena waktu sahur membuat kita bangun lebih awal, penting untuk tidur lebih cepat agar tubuh mendapatkan cukup waktu untuk istirahat.
Jika biasanya kamu tidur pukul 22.00, cobalah tidur satu jam lebih awal. Dengan tidur lebih cepat, tubuh dapat mendapatkan tidur yang cukup tanpa berisiko tidur berlebihan.
2. Perhatikan Lingkungan Tidur
Lingkungan tidur yang nyaman sangat mempengaruhi kualitas tidur. Pastikan kamar tidur dalam keadaan tenang dan minim cahaya. Jika perlu, gunakan masker mata atau ear plug untuk membantu tidur lebih nyenyak.
Hindari penggunaan perangkat elektronik, seperti ponsel atau TV, menjelang tidur karena cahaya biru dari layar dapat mengganggu produksi hormon melatonin yang membantu kita tidur.
3. Coba Power Nap
Tidur siang atau yang sering disebut power nap dapat membantu mengembalikan energi. Tidur singkat selama 20-30 menit sudah cukup untuk membuat tubuh terasa lebih segar tanpa membuat tubuh menjadi terlalu lemas.
Power nap ini sangat berguna untuk menjaga tubuh tetap bugar tanpa tidur berlebihan.
4. Perhatikan Pola Makan
Selain tidur yang cukup, pola makan juga berpengaruh terhadap kualitas tidur selama puasa. Hindari makanan yang terlalu pedas, berminyak, atau tinggi kalori saat berbuka.
Makanan berat dan sulit dicerna dapat mengganggu sistem pencernaan dan mempengaruhi kualitas tidur malam. Sebaliknya, pilihlah makanan yang sehat dan mudah dicerna untuk menjaga kualitas tidur tetap baik.
Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat selama puasa. Jika tidur berlebihan bisa menyebabkan penumpukan lemak, maka tidur yang cukup justru akan mendukung metabolisme tubuh untuk tetap berfungsi dengan baik.
Jangan sampai puasa justru membuat kita tidur berlebihan dan akhirnya menambah berat badan. Sebaliknya, dengan tidur yang sehat dan pola makan yang tepat, kita bisa menjalani puasa dengan tubuh yang lebih bugar dan lebih produktif.
Jadi, jangan biarkan kebiasaan tidur berlebihan mengganggu kesehatan dan tujuan kamu selama puasa. Aturlah waktu tidur dengan bijak dan nikmati puasa dengan tubuh yang lebih sehat dan bertenaga.(amp)