Categories: Bisnis & Ekonomi

Tarif Trump Bikin Shein dan Temu Ambruk! Ekspor ke AS Turun 65%

Shein dan Temu ambruk akibat kebijakan tarif baru dari pemerintah Amerika Serikat. Ekspor kedua perusahaan e-commerce asal Tiongkok itu ke AS tercatat anjlok hingga 65%.

Kondisi ini bermula dari keputusan Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif impor yang lebih ketat terhadap barang dari Tiongkok. Kebijakan tersebut secara langsung memukul operasional Shein dan Temu yang sangat bergantung pada pengiriman langsung dari China.

Shein mengalami penurunan penjualan di AS sebesar 23% dalam periode 25 April hingga 1 Mei 2025. Di periode yang sama, Temu mencatat penurunan penjualan sekitar 17%.

Secara keseluruhan, ekspor produk e-commerce dari Tiongkok ke Amerika Serikat mengalami kontraksi besar. Penurunan ini mencapai 65%, dan dipengaruhi oleh tarif serta perubahan aturan bea masuk.

Tarif Impor Naik, Harga Produk Melonjak

Salah satu pemicu utama adalah dihapusnya aturan “de minimis” oleh pemerintah AS. Sebelumnya, aturan ini memungkinkan barang impor bernilai di bawah USD 800 bebas dari bea masuk.

Dengan dihapusnya aturan tersebut sejak 2 Mei 2025, hampir seluruh produk Shein dan Temu terkena tarif impor. Hal ini membuat harga produk mereka meningkat tajam dan daya saing menurun.

Kenaikan harga paling terasa pada produk kecantikan, mainan, dan barang rumah tangga. Harga rata-rata produk kecantikan di Shein bahkan naik lebih dari dua kali lipat.

Tarif Trump Bikin Shein dan Temu Ambruk! Ekspor ke AS Turun 65%

Kategori mainan mengalami lonjakan harga hingga 60%, sedangkan produk rumah tangga meningkat hampir 40%. Kenaikan ini terjadi dalam waktu kurang dari satu bulan.

Kondisi tersebut memaksa kedua perusahaan melakukan penyesuaian besar-besaran. Strategi logistik dan pemasaran mereka pun mengalami perombakan.

Temu menghentikan pengiriman langsung dari Tiongkok ke Amerika Serikat. Sebagai gantinya, mereka mulai beralih ke model pemenuhan lokal untuk menghindari tarif tinggi.

Langkah tersebut dilakukan dengan menggandeng penjual lokal di AS. Strategi ini bertujuan mempercepat pengiriman sekaligus mengurangi beban tarif.

Sementara itu, Shein mempertimbangkan untuk memindahkan sebagian lini produksinya ke negara-negara non-Tiongkok. Relokasi ini juga bertujuan menjaga stabilitas harga di pasar Amerika.

Namun, relokasi produksi bukan tanpa risiko. Biaya logistik dan waktu pelaksanaan menjadi tantangan utama yang harus dihadapi Shein.

Strategi Bisnis Berubah, Pasar Iklan Terpukul

Selain itu, kedua perusahaan mengurangi belanja iklan digital secara signifikan. Meta dan Google pun terkena dampaknya, karena mereka adalah dua platform utama untuk promosi digital e-commerce.

Pengurangan belanja iklan ini membuat jangkauan kampanye pemasaran Shein dan Temu menjadi terbatas. Akibatnya, visibilitas mereka di pasar AS turut menurun.

Pasar Amerika yang sebelumnya menjadi penyumbang pendapatan besar kini menjadi tantangan berat. Penurunan ekspor dan belanja iklan menandai perubahan besar dalam strategi bisnis mereka.

Kebijakan tarif ini juga memberi sinyal penting bagi industri digital global. Ketergantungan pada logistik lintas negara kini menjadi risiko yang harus dikelola.

Shein dan Temu harus mencari alternatif rantai pasok dan strategi distribusi baru. Diversifikasi pasar dan peningkatan kualitas layanan menjadi hal yang mendesak.

Langkah-langkah adaptasi ini juga bisa memengaruhi rencana jangka panjang mereka. Termasuk kemungkinan penundaan IPO Shein yang sebelumnya sudah direncanakan.

Di sisi lain, kebijakan tarif ini membuka peluang bagi produk lokal AS. Kenaikan harga barang impor mendorong konsumen untuk kembali melirik produk dalam negeri.

Pasar barang bekas dan produk berkelanjutan di AS pun ikut terdongkrak. Masyarakat cenderung mencari alternatif yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

Perubahan ini juga mengajarkan pentingnya fleksibilitas dalam menghadapi regulasi global. Perusahaan global harus mampu menyesuaikan strategi bisnis dengan cepat dan efektif.

Dampak dari kebijakan tarif Trump sangat luas. Tidak hanya dirasakan oleh Shein dan Temu, tetapi juga oleh pelaku industri, konsumen, dan pasar iklan digital.

Dengan adanya tantangan ini, Shein dan Temu diharapkan dapat memperkuat pendekatan lokal mereka. Kolaborasi dengan pelaku usaha di AS mungkin akan menjadi kunci keberhasilan ke depan.

Krisis ini juga menjadi pengingat pentingnya perencanaan jangka panjang. Ketergantungan terhadap satu pasar dan model pengiriman tunggal dapat menjadi risiko besar.

Strategi jangka panjang Shein dan Temu kini harus mencakup diversifikasi pasar global. Selain itu, inovasi dalam logistik dan digitalisasi juga harus terus dikembangkan.

Kebijakan proteksionis seperti ini bisa saja muncul kembali di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan harus membangun model bisnis yang tahan terhadap perubahan regulasi.

Kita akan melihat apakah Shein dan Temu mampu bangkit dari tekanan ini. Banyak pihak memperkirakan bahwa mereka akan bertahan, namun dengan pendekatan yang sangat berbeda.

Kesimpulannya, tarif impor dari Trump membuat ekspor Shein dan Temu ke AS turun tajam hingga 65%. Mereka pun terpaksa mengubah strategi bisnis secara menyeluruh demi bertahan di pasar global.(amp)