Tampil Gemilang Melawan Korea Selatan U-17, Mathew Baker ternyata Idolakan Justin Hubner

Bek sayap andalan timnas indonesia u 17, mathew baker ternyata idolakan justin hubner

Penampilan solid ditunjukkan oleh Mathew Baker saat memperkuat Timnas U-17 Indonesia melawan Korea Selatan dalam laga Grup C Piala Asia U-17 AFC 2025. Pertandingan yang digelar Jumat malam WIB itu menjadi bukti ketangguhan lini belakang Garuda Muda yang dipimpin oleh sang bek sayap muda.

Mathew Baker tampil sejak menit pertama dan menunjukkan performa yang konsisten sepanjang pertandingan. Ia aktif membantu pertahanan dan juga kerap naik mendukung serangan dari sisi lapangan.

Keputusan pelatih untuk menurunkan Baker sejak awal terbukti tidak salah. Bek muda ini berhasil membungkam pergerakan cepat pemain sayap Korea Selatan yang dikenal agresif.

Tidak hanya tangguh dalam duel satu lawan satu, Baker juga disiplin menjaga posisinya saat lawan mencoba membangun serangan. Ia terlihat tenang meski menghadapi tekanan tinggi dari tim lawan yang berstatus unggulan di grup ini.

Salah satu fakta menarik adalah sosok yang diidolakan Mathew Baker, yaitu Justin Hubner. Baker mengaku sangat mengagumi gaya bermain Hubner yang juga berposisi sebagai bek dan pernah membela Timnas Indonesia.

Menurut Baker, Hubner adalah contoh ideal dari bek modern yang mampu bertahan dan menyerang dengan sama baiknya. Gaya bermain Hubner yang elegan, tangguh, dan visioner menginspirasi Baker sejak awal kariernya.

Baker kerap mempelajari permainan Hubner melalui video pertandingan dan latihan mandiri. Ia berharap bisa mengikuti jejak idolanya dalam membela Timnas senior di masa depan.

Mathew baker

Mathew Baker

Perjalanan Mathew Baker menuju Timnas U-17 Indonesia tidaklah mudah dan penuh lika-liku. Ia sempat menjadi rebutan antara Timnas Australia dan Timnas Indonesia pada usia muda.

Sebagai pemain yang lahir di Australia dari orang tua keturunan Indonesia, Baker memiliki dua opsi untuk berkarier di level internasional. Namun pada akhirnya, ia memilih Indonesia sebagai tanah yang ingin ia bela di panggung sepakbola dunia.

Keputusan ini diambil setelah melalui banyak pertimbangan dan dorongan dari keluarga serta tim pelatih. Baker merasa memiliki ikatan emosional yang kuat dengan Indonesia dan ingin membawa nama bangsa ke level yang lebih tinggi.

Sebelum bersinar bersama Timnas U-17, Baker sempat tergabung dalam skuad Timnas U-20 Indonesia. Namun, pada Piala Asia U-20 yang lalu, ia justru dicoret karena lebih memilih fokus membela Timnas U-17.

Keputusan itu sempat menuai pertanyaan dari banyak pihak, tetapi bagi Baker, langkah tersebut adalah bagian dari rencana jangka panjang. Ia ingin mendapatkan pengalaman bermain reguler dan membangun pondasi kuat sejak level U-17.

Pengorbanan itu kini membuahkan hasil, terbukti dari kepercayaan penuh yang ia dapatkan di Piala Asia U-17 2025. Dengan bermain konsisten di level ini, pintu menuju level yang lebih tinggi tentu akan lebih terbuka lebar bagi dirinya.

Selain perjalanan internasionalnya, kisah Baker di level klub juga menarik untuk disimak. Pada usia 15 tahun, ia pernah masuk skuad Melbourne City U-23, sebuah prestasi luar biasa bagi pemain seusianya.

Bergabung dengan akademi klub besar Australia seperti Melbourne City memberinya banyak ilmu dan pengalaman. Baker terbiasa dengan intensitas latihan tinggi dan pendekatan taktik modern sejak usia belia.

Pengalaman di Melbourne City membuat Baker menjadi pemain dengan visi bermain yang matang dan berani mengambil keputusan di lapangan. Ia belajar tentang kerja sama tim, pressing, dan build-up yang kini ia terapkan di Timnas U-17.

Kemampuan teknis dan mental Baker terus berkembang dari waktu ke waktu, dan itu terlihat jelas saat melawan Korea Selatan. Ia tidak hanya bertahan dengan baik, tapi juga tahu kapan harus overlap atau menjaga ritme permainan.

Konsistensi Baker di sisi kanan pertahanan Indonesia menjadikannya salah satu pemain yang patut diwaspadai lawan. Pergerakan dan determinasi yang ia tunjukkan membuat lini belakang Indonesia terasa lebih kokoh.

Para penggemar Timnas mulai memperhatikan nama Mathew Baker sebagai salah satu talenta masa depan Garuda. Ia dianggap sebagai prospek cerah untuk posisi bek sayap, yang saat ini sangat dibutuhkan Timnas di berbagai level usia.

Tak hanya kuat secara fisik, Baker juga cerdas dalam membaca permainan dan cepat dalam mengambil keputusan. Kombinasi ini membuatnya sulit digantikan di posisi bek kanan Timnas U-17.

Dengan performa yang impresif melawan Korea Selatan, Baker membuka peluang besar untuk menarik perhatian pelatih Timnas senior ke depannya. Ia berpeluang mengikuti jejak idolanya, Justin Hubner, jika terus tampil konsisten dan berkembang.

Pelatih Timnas U-17 pun memuji kedisiplinan dan kerja keras Baker dalam setiap sesi latihan. Ia dianggap sebagai pemain yang selalu ingin belajar dan tidak cepat puas dengan pencapaiannya.

Baker sendiri mengaku akan terus bekerja keras demi mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional yang membanggakan Indonesia. Ia tidak ingin terlena dan tetap fokus untuk pertandingan-pertandingan berikutnya di Piala Asia U-17 ini.

Dukungan dari keluarga dan rekan setim menjadi penyemangat Baker untuk terus memberikan yang terbaik. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan para suporter yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.

Piala Asia U-17 AFC 2025 menjadi panggung awal bagi Mathew Baker untuk menunjukkan kualitasnya. Jika ia bisa mempertahankan performa solidnya, bukan tidak mungkin ia akan segera bersinar di level yang lebih tinggi.

Keputusannya untuk membela Timnas Indonesia bukanlah hal yang disesali, justru menjadi kebanggaan tersendiri. Baker kini menjadi simbol semangat muda Indonesia yang berani, disiplin, dan punya visi besar untuk masa depan. (Okt)