Tambah Dua Rest Area Fungsional, Jasa Marga Pastikan Mudik 2025 Lebih Lancar

Tambah Dua Rest Area Fungsional, Jasa Marga Pastikan Mudik 2025 Lebih Lancar
Menjelang musim mudik Lebaran 2025, Jasa Marga kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi para pemudik.
Salah satu upaya terbaru yang dilakukan adalah dengan menambah dua rest area fungsional di ruas tol yang menjadi jalur favorit pemudik.
Dengan penambahan ini, total rest area yang siap digunakan pada mudik tahun ini mencapai 61 unit, terdiri dari 59 rest area yang sudah beroperasi penuh dan 2 rest area fungsional.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, dalam konferensi pers yang digelar di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (19/3/2025), menegaskan kesiapan Jasa Marga untuk menyambut arus mudik 2025.
“Selain 61 rest area yang dimiliki oleh Jasa Marga Group, kami siapkan 59 rest area operasional, dan 2 rest area fungsional yang tersebar di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga Group,” jelas Lisye.
Dua rest area fungsional yang dimaksud terletak di KM 439A dan KM 444B Tol Semarang-Solo.
Kehadiran kedua rest area ini diharapkan dapat memberikan tambahan titik istirahat strategis bagi pemudik yang melintas di jalur tengah Pulau Jawa, khususnya mereka yang menggunakan Tol Semarang-Solo, salah satu jalur utama penghubung Jawa Tengah.
Apa Itu Rest Area Fungsional?

Tambah Dua Rest Area Fungsional, Jasa Marga Pastikan Mudik 2025 Lebih Lancar
Berbeda dengan rest area permanen atau operasional penuh, rest area fungsional merupakan area istirahat sementara yang dioperasikan khusus untuk momen-momen tertentu seperti arus mudik Lebaran dan arus balik.
Rest area ini biasanya menyediakan fasilitas dasar seperti toilet, musala, tempat parkir luas, dan area makan atau UMKM, meskipun tidak sekomplit rest area permanen.
Namun, keberadaan rest area fungsional tetap krusial, karena mampu menjadi solusi untuk mengurai kepadatan kendaraan yang kerap terjadi saat volume kendaraan meningkat tajam, terutama di titik-titik rawan kemacetan.
Peran Rest Area dalam Kelancaran Mudik
Rest area memiliki peran vital dalam memastikan perjalanan jarak jauh seperti mudik tetap aman dan nyaman.
Bukan hanya tempat beristirahat bagi pengemudi untuk menghindari kelelahan, tetapi juga menjadi titik strategis untuk pengisian bahan bakar, makan, hingga memenuhi kebutuhan darurat seperti ke toilet atau perawatan kendaraan ringan.
Dengan total 61 rest area, Jasa Marga tidak hanya berfokus di jalur-jalur utama, tetapi juga mendistribusikannya secara merata di seluruh ruas tol yang mereka kelola.
Hal ini bertujuan agar pemudik tidak perlu menempuh jarak terlalu jauh untuk menemukan tempat beristirahat, sehingga risiko kecelakaan akibat kelelahan dapat diminimalisir.
Detail Lokasi Dua Rest Area Fungsional Baru
Rest area fungsional KM 439A dan KM 444B Tol Semarang-Solo dipilih secara strategis. Berikut detailnya:
KM 439A (Arah Semarang-Solo)
Terletak di jalur menuju Solo, rest area ini diproyeksikan menjadi titik favorit bagi pemudik yang sudah menempuh perjalanan jauh dari arah barat seperti Jakarta atau Bandung.
Di sini, disediakan fasilitas parkir luas, toilet, musala, dan area kuliner sederhana.
KM 444B (Arah Solo-Semarang)
Di sisi sebaliknya, rest area ini mengakomodasi pemudik yang hendak kembali ke arah Semarang atau bahkan melanjutkan ke jalur utara Jawa.
Penempatan lokasi ini juga untuk membantu mengatur arus balik setelah Lebaran.
Meski bersifat fungsional, Jasa Marga memastikan bahwa kualitas pelayanan tetap dijaga sesuai standar.
“Kami berupaya agar rest area fungsional ini tetap memenuhi kebutuhan dasar pengguna jalan, termasuk memperhatikan aspek kebersihan dan keamanan,” tambah Lisye.
Antisipasi Lonjakan Volume Kendaraan
Menurut data dari Jasa Marga, arus mudik tahun 2025 diprediksi akan meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Hal ini didorong oleh kondisi ekonomi yang membaik serta euforia masyarakat untuk kembali merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Oleh karena itu, penambahan dua rest area fungsional ini adalah bagian dari strategi mitigasi lonjakan kendaraan.
Selain rest area, Jasa Marga juga menyiapkan berbagai langkah antisipatif lainnya, seperti:
Peningkatan jumlah petugas di lapangan untuk membantu pengaturan lalu lintas di rest area maupun titik rawan kemacetan.
Penerapan rekayasa lalu lintas, seperti contraflow atau one way, bekerja sama dengan pihak kepolisian.
Optimalisasi layanan informasi digital melalui aplikasi Jasa Marga Integrated Digital Map (JIDM), yang memberikan informasi real-time mengenai kondisi jalan tol, rest area, hingga lokasi SPBU.
Dampak Positif Bagi UMKM Lokal
Salah satu hal menarik dari rest area, baik permanen maupun fungsional, adalah adanya ruang bagi pelaku UMKM lokal untuk menjajakan produk makanan, minuman, atau kerajinan khas daerah.
Dengan adanya dua rest area tambahan ini, diharapkan bisa memberikan peluang ekonomi tambahan bagi warga sekitar, terutama UMKM dari wilayah Semarang dan Solo.
Lisye Octaviana menyebutkan bahwa Jasa Marga selalu membuka ruang kolaborasi dengan pelaku usaha kecil menengah agar keberadaan rest area juga membawa manfaat ekonomi secara langsung bagi masyarakat lokal.
Harapan Jasa Marga untuk Mudik 2025
Jasa Marga berharap, dengan peningkatan fasilitas rest area ini, pemudik dapat merasakan kenyamanan maksimal selama perjalanan.
Selain itu, perusahaan juga mengimbau pengguna jalan tol untuk tetap disiplin dalam berkendara, mematuhi batas kecepatan, dan memanfaatkan rest area untuk beristirahat minimal setiap dua jam perjalanan.
“Kami tidak hanya menambah fasilitas, tetapi juga terus mengedukasi pemudik untuk mengutamakan keselamatan.
Manfaatkan rest area yang ada, jangan memaksakan diri untuk terus berkendara dalam kondisi lelah,” pungkas Lisye.
Penambahan dua rest area fungsional di KM 439A dan KM 444B Tol Semarang-Solo merupakan langkah konkret Jasa Marga dalam mempersiapkan mudik 2025.
Dengan total 61 rest area yang siap beroperasi, baik permanen maupun fungsional, Jasa Marga optimis dapat mendukung kelancaran arus mudik dan balik tahun ini.
Tidak hanya soal fasilitas fisik, tetapi juga kesiapan layanan, edukasi keselamatan, hingga dukungan bagi UMKM lokal menjadi prioritas.
Pemudik pun diimbau untuk memanfaatkan fasilitas ini sebaik mungkin demi perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar.