Strategi Jitu Menjaga Berat Badan Tetap Stabil Selama Bulan Puasa
Bulan Ramadan adalah momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia.
Selain menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah, Ramadan juga membawa perubahan besar dalam pola makan dan aktivitas harian.
Bagi sebagian orang, puasa sering dikaitkan dengan penurunan berat badan, tetapi bagi mereka yang memiliki tubuh cenderung kurus, ini bisa menjadi tantangan tersendiri.
Tidak sedikit orang yang justru mengalami penurunan berat badan drastis saat berpuasa, sehingga merasa tubuh menjadi lebih lemah dan kurang bertenaga.
Jika kamu ingin menjalankan puasa tanpa kehilangan berat badan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu terapkan agar tetap sehat dan berat badan tetap terjaga selama bulan Ramadan.
Salah satu alasan utama mengapa berat badan bisa turun selama puasa adalah karena asupan kalori yang tidak mencukupi.
Tubuh membutuhkan kalori untuk menjalankan fungsinya dengan baik, dan jika jumlahnya kurang, maka tubuh akan mulai menggunakan cadangan energi, yang bisa menyebabkan penurunan berat badan.
Oleh karena itu, pastikan kamu mengonsumsi makanan yang kaya akan kalori saat sahur dan berbuka.
Pilih makanan yang memiliki kandungan energi tinggi seperti nasi, roti gandum, kentang, daging, ikan, telur, serta kacang-kacangan.
Protein adalah nutrisi penting yang membantu menjaga massa otot selama puasa. Jika tubuh kekurangan protein, maka massa otot bisa menyusut, yang menyebabkan berat badan turun secara tidak sehat.
Pastikan kamu mendapatkan cukup asupan protein dari sumber makanan seperti ayam, daging sapi, telur, ikan, susu, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Makanan berprotein tinggi juga membantu kamu merasa kenyang lebih lama dan mencegah kehilangan berat badan yang tidak diinginkan.
Lemak sehat merupakan sumber kalori yang baik untuk menambah energi tanpa membuat tubuh terasa terlalu penuh.
Selain itu, lemak sehat juga bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak. Kamu bisa mendapatkan lemak sehat dari alpukat, minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan berlemak seperti salmon atau tuna.
Lemak sehat dapat membantu menambah asupan kalori tanpa membuat perut terasa begah atau terlalu kenyang saat sahur dan berbuka.
Sahur adalah waktu makan yang sangat penting selama bulan puasa. Jika kamu melewatkan sahur, tubuh akan mengalami defisit kalori yang lebih besar, yang pada akhirnya bisa menyebabkan berat badan turun.
Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang bernutrisi tinggi dan mengandung karbohidrat kompleks agar energi dapat bertahan lebih lama.
Pilih menu sahur yang terdiri dari nasi atau roti gandum, protein dari telur atau daging, serta lemak sehat dari kacang-kacangan atau keju.
Jika kamu merasa sulit untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, cobalah untuk minum susu atau smoothie berkalori tinggi sebagai alternatif.
Susu full cream, yogurt, serta smoothie yang dibuat dengan pisang, alpukat, dan madu bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menambah kalori.
Minuman ini juga lebih mudah dicerna dan bisa dikonsumsi saat sahur atau berbuka untuk memastikan tubuh mendapatkan energi yang cukup.
Beberapa jenis makanan memang sehat, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa tambahan sumber energi lainnya, bisa menyebabkan defisit kalori yang berujung pada penurunan berat badan.
Hindari makanan yang terlalu rendah kalori seperti sup bening, sayuran tanpa tambahan protein, atau camilan yang hanya mengandung serat tanpa karbohidrat dan lemak.
Sebagai gantinya, tambahkan bahan lain seperti daging, telur, atau keju untuk meningkatkan nilai kalori dari makanan tersebut.
Jika kamu merasa cepat kenyang saat berbuka, cobalah untuk makan dalam porsi kecil tetapi sering.
Mulailah berbuka dengan makanan ringan yang mudah dicerna, seperti kurma dan susu, kemudian lanjutkan dengan makanan berat setelah salat Maghrib.
Jika masih merasa sulit untuk makan dalam porsi besar, cobalah untuk makan lagi setelah salat Tarawih agar asupan kalori tetap terpenuhi.
Meskipun puasa bisa membuat tubuh terasa lebih lemas, tetaplah aktif dengan melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki atau stretching.
Aktivitas fisik yang cukup membantu menjaga nafsu makan dan mencegah penurunan massa otot. Namun, hindari olahraga yang terlalu berat karena bisa membuat tubuh kehilangan terlalu banyak energi dan cairan.
Dehidrasi bisa menjadi salah satu penyebab turunnya berat badan selama puasa. Pastikan kamu minum cukup air saat sahur dan berbuka agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Sebaiknya hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh dalam jumlah berlebihan karena bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat.
Kurang tidur bisa memengaruhi metabolisme tubuh dan menyebabkan tubuh kehilangan energi lebih cepat.
Pastikan kamu mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam agar tubuh tetap segar dan tidak kehilangan berat badan secara drastis.
Tidur yang cukup juga membantu menjaga keseimbangan hormon yang berperan dalam nafsu makan dan metabolisme tubuh.
Puasa tidak harus selalu identik dengan penurunan berat badan. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa tetap menjalankan ibadah puasa tanpa kehilangan massa tubuh yang tidak diinginkan.
Pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan kalori, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga pola hidup sehat agar tetap bugar selama bulan Ramadan.
Dengan menerapkan tips di atas, kamu bisa menjalani puasa dengan nyaman tanpa khawatir kehilangan berat badan secara drastis.(taa)