Perlakuan Implusif
Mengatur keuangan dengan baik menjadi kunci utama untuk bisa mencapai kestabilan dalam urusan finansial.
Adapun salah satu tantangan terbesar dalam mengelola uang adalah menghindari pembelian impulsif yang seringkali menguras tabungan tanpa sering kita disadari.
Dengan budgeting yang tertata, Anda pun bisa menjadi lebih disiplin dalam mengelola pemasukan dan pengeluaran.
Dan berikut ini merupakan 10 tips lengkap untuk bisa membantu Anda mengatur keuangan agar lebih tertata dan bebas dari kebiasaan impulsif.
Implusif Menjadi Salah Satu Hal yang Penting untuk Bisa Dihindari Pada Saat Berbelanja
Langkah pertama dalam mengelola keuangan adalah membuat anggaran bulanan. Catat semua pemasukan, baik dari gaji, bisnis, atau sumber lain. Kemudian, buat daftar pengeluaran tetap seperti:
Dengan anggaran yang jelas, Anda bisa mengetahui seberapa banyak uang yang bisa dialokasikan untuk keperluan lain dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
Terdapat salah satu metode budgeting yang populer pada saat ini, yaitu metode 50/30/20. Cara ini membagi pemasukan dalam tiga kategori utama:
Dengan adanya metode ini pun, Anda bisa untuk selalu memastikan bahwa pengeluaran tetap terkontrol tanpa harus mengorbankan kesenangan.
Dengan rutin dan selalu mencatat setiap pengeluaran, sekecil apa pun, sangat penting untuk mengetahui kemana uang Anda pergi.
Tidak ada salahnya untuk menggunakan aplikasi keuangan atau catatan manual untuk mencatat pengeluaran harian. Dengan begitu, Anda bisa mengevaluasi pengeluaran yang tidak diperlukan dan lebih bijak dalam mengelola uang.
Salah satu penyebab utama keuangan tidak tertata adalah kebiasaan belanja impulsif. Untuk menghindarinya, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut:
Dengan selalu menetapkan tujuan keuangan dapat membantu Anda lebih disiplin dalam mengelola uang. Adapun beberapa tujuan yang bisa Anda buat sendiri meliputi:
Dan dengan adanya tujuan yang jelas, Anda pun bisa menjadi lebih termotivasi untuk menabung dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
Sistem amplop sendiri merupakan metode budgeting sederhana yang dinilai efektif. Caranya sendiri adalah dengan membagi uang tunai ke dalam amplop yang telah diberi label sesuai kategori pengeluaran seperti makanan, transportasi, dan hiburan.
Dengan melakukan cara ini, Anda hanya bisa menggunakan uang dalam amplop tersebut dan tidak melebihi batas yang telah ditentukan.
Diskon dan promo sering kali menjadi daya tarik pada saat sedang berbelanja. Dan tanpa disadari, kegiatan berbelanja tersebut pun bisa menjadi membengkak.
Namun, Anda tetap perlu bijak dalam memanfaatkan adanya diskon tersebut dengan cara:
Dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendadak. Idealnya, Anda harus memiliki dana darurat yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama 3-6 bulan.
Menabung saja tidak cukup untuk melawan inflasi. Anda perlu berinvestasi agar uang berkembang. Beberapa instrumen investasi yang bisa dipertimbangkan adalah:
Sebelum melakukan investasi, penting untuk selalu memastikan bahwa Anda telah memahami risiko dan juga memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko Anda.
Dan yang terakhir, lakukan evaluasi keuangan setiap bulan untuk melihat apakah Anda sudah mengikuti rencana budgeting dengan baik.
Jika ada kesalahan atau pengeluaran yang dilakukan secara berlebihan, segera lakukan penyesuaian agar keuangan tetap terkendali.
Dengan mengikuti 10 tips yang ada di atas, Anda pun mulai saat ini bisa untuk mulai mengelola keuangan dengan lebih baik.
Dan yang terpenting adalah bisa untuk selalu menghindari melakukan pembelanjaan secara impulsif yang bisa merusak budgeting.
Jangan lupa juga untuk selalu mencatat berbagai macam pengeluaran agar selalu ingat dan bisa mulai mengontrol adanya hal tersebut, Selamat mencoba dan semoga keuangan Anda kedapannya bisa semakin menjadi tertata! (ctr)