Sritex Bangkrut! Ini Profil Dirut Iwan Kurniawan Lukminto

Iwan Kurniawan Lukminto Bersama Karya Affandi Self Potrait (1)

Sritex bangkrut. Perusahaan tekstil terbesar di Indonesia ini akhirnya dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak. Sritex selama ini dikenal sebagai perusahaan kuat yang memproduksi seragam militer untuk berbagai negara.

Salah satu sosok di balik perusahaan ini adalah Iwan Kurniawan Lukminto. Ia merupakan Direktur Utama Sritex yang telah memimpin sejak 2013.

Lalu, siapa sebenarnya Iwan Kurniawan Lukminto? Bagaimana perjalanan kariernya di Sritex hingga akhirnya perusahaan ini mengalami kebangkrutan?

M Ihsan Sritex Terakhir Beroprasi 28 Februari 2025 10 Of 38 1841381966 (1)

Sritex Bangkrut! Ini Profil Dirut Iwan Kurniawan Lukminto

Perjalanan Karier Iwan Kurniawan Lukminto

Iwan Kurniawan Lukminto lahir pada tahun 1976 di Surakarta. Ia merupakan anak dari H.M. Lukminto, pendiri PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.

Sejak kecil, ia sudah akrab dengan dunia bisnis tekstil karena sering melihat langsung usaha ayahnya. Setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri, Iwan kembali ke Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarga.

Ia menempuh pendidikan di beberapa universitas ternama di Amerika Serikat, termasuk Boston University. Setelah lulus, ia mulai terlibat dalam operasional Sritex dan perlahan naik ke posisi strategis.

Tahun 2013, Iwan resmi menjabat sebagai Direktur Utama Sritex setelah sang ayah meninggal dunia. Di bawah kepemimpinannya, perusahaan terus berkembang dan berinovasi di industri tekstil.

Sritex berhasil menembus pasar internasional dengan produk tekstil berkualitas tinggi yang digunakan di berbagai negara. Salah satu pencapaiannya adalah menjadi pemasok seragam militer untuk NATO dan tentara Jerman.

Selain fokus pada ekspansi bisnis, Iwan juga aktif dalam berbagai organisasi industri tekstil di Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Kota Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Solo dan Dewan Pembina Asosiasi Pertekstilan Indonesia.

Di bawah kepemimpinannya, Sritex berhasil menghadapi tantangan bisnis global, termasuk persaingan ketat di industri tekstil. Perusahaan juga sempat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 2013 dengan kode SRIL.

Meski menghadapi berbagai tantangan, Iwan tetap berusaha mempertahankan bisnis keluarganya. Namun, tekanan ekonomi dan kesulitan keuangan membuat Sritex akhirnya dinyatakan pailit pada 2025.

Sebagai Direktur Utama, Iwan mengapresiasi loyalitas para karyawan yang telah berkontribusi bagi Sritex. Ia juga berkomitmen untuk mengawal proses kepailitan agar hak-hak karyawan tetap terpenuhi.

Kejayaan Sritex di Bawah Kepemimpinan Iwan

Sritex pernah mengalami masa kejayaan. Perusahaan ini dikenal sebagai pemasok utama seragam militer untuk berbagai negara.

Selain itu, Sritex juga memproduksi pakaian fashion dan tekstil industri. Produk-produknya banyak diekspor ke berbagai belahan dunia.

Di bawah kendali Iwan, Sritex semakin ekspansif. Perusahaan memperluas pabrik dan meningkatkan kapasitas produksi.

Sritex bahkan berhasil menjadi salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara. Nama Sritex semakin diperhitungkan di industri tekstil global.

Awal Mula Masalah Keuangan Sritex

Keberhasilan Sritex ternyata tidak bertahan selamanya. Perlahan, perusahaan mulai menghadapi masalah keuangan.

Beban utang Sritex semakin besar. Perusahaan kesulitan membayar kewajibannya kepada kreditur.

Pandemi COVID-19 memperparah kondisi Sritex. Permintaan tekstil menurun, sementara produksi tetap berjalan.

Akibatnya, arus kas perusahaan terganggu. Sritex mulai mengalami kesulitan membayar gaji karyawan dan membiayai operasional.

Gugatan Pailit dan Keputusan Pengadilan

Masalah keuangan Sritex semakin parah. Beberapa kreditur mulai menggugat perusahaan ke pengadilan.

Gugatan pailit diajukan oleh beberapa bank dan pemasok bahan baku. Mereka menuntut pembayaran utang yang semakin menumpuk.

Pengadilan Niaga Semarang akhirnya mengabulkan gugatan tersebut. Sritex resmi dinyatakan pailit pada tahun 2024.

Keputusan ini membuat banyak pihak terkejut. Sritex yang dulu berjaya, kini harus menghadapi kenyataan pahit.

Apa yang Terjadi dengan Iwan Kurniawan Lukminto?

Sebagai Direktur Utama, Iwan Kurniawan Lukminto menjadi sorotan. Banyak yang mempertanyakan kepemimpinannya selama ini.

Iwan disebut-sebut gagal mengelola keuangan perusahaan. Keputusan ekspansi yang agresif juga dianggap memperburuk kondisi keuangan Sritex.

Namun, Iwan tidak tinggal diam. Ia berusaha mencari solusi agar Sritex bisa bangkit kembali.

Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Kreditur tetap menuntut pembayaran dan akhirnya perusahaan dinyatakan bangkrut.

Pelajaran dari Kebangkrutan Sritex

Kasus Sritex menjadi pelajaran bagi banyak pengusaha. Mengelola bisnis tidak hanya soal ekspansi, tapi juga harus mempertimbangkan risiko.

Beban utang yang terlalu besar bisa menjadi bom waktu. Jika tidak dikelola dengan baik, perusahaan bisa mengalami krisis keuangan.

Sritex juga mengajarkan pentingnya manajemen keuangan yang sehat. Perusahaan harus memiliki strategi yang jelas dalam menghadapi situasi sulit.

Apa Selanjutnya untuk Sritex?

Setelah dinyatakan bangkrut, aset Sritex kemungkinan akan dilelang. Hasil penjualan aset akan digunakan untuk membayar utang kepada kreditur.

Nasib ribuan karyawan Sritex juga menjadi tanda tanya. Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan akibat kebangkrutan ini.

Iwan Kurniawan Lukminto sendiri belum memberikan pernyataan resmi. Masa depannya di dunia bisnis masih belum jelas.

Sritex bangkrut setelah bertahun-tahun berjaya di industri tekstil. Keputusan pengadilan membuat perusahaan ini harus menghadapi kenyataan pahit.

Iwan Kurniawan Lukminto, sebagai Direktur Utama, menjadi sorotan. Ia dianggap gagal mengelola keuangan dan membawa Sritex ke jurang kebangkrutan.

Kisah Sritex menjadi pelajaran bagi banyak pebisnis. Ekspansi harus diimbangi dengan manajemen keuangan yang sehat agar bisnis tetap bertahan.(amp)