Skema penyeberangan Jawa-Sumatera saat Mudik Lebaran 2025 mencakup jalur, jadwal, dan tarif terbaru untuk kelancaran perjalanan pemudik.
Mudik Lebaran adalah momen yang sangat dinantikan oleh banyak orang di Indonesia, karena menjadi kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman.
Salah satu jalur utama yang sering dilalui oleh pemudik adalah jalur penyeberangan antara Jawa dan Sumatera.
Pada Mudik Lebaran 2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk memastikan kelancaran proses penyeberangan ini.
Dengan memanfaatkan pelabuhan-pelabuhan yang telah disiapkan dan skema yang matang, diharapkan mudik tahun ini dapat berlangsung lebih lancar dan terorganisir.
Pemerintah melalui Kemenhub telah merancang skema penyeberangan Jawa-Sumatera pada Mudik Lebaran 2025 dengan tujuan utama untuk mengurai kepadatan di pelabuhan.
Langkah ini juga telah diuji pada periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, dengan pembagian pelabuhan berdasarkan jenis kendaraan.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, menjelaskan bahwa pelabuhan-pelabuhan penyeberangan akan dikelompokkan (clustering) sesuai dengan jenis kendaraan yang menyeberang.
Pada periode Nataru kemarin, klasterisasi ini terbukti efektif dalam mengurangi kepadatan. Adapun pelabuhan yang terlibat dalam skema klasterisasi ini adalah sebagai berikut:
Terdapat beberapa pelabuhan yang akan menjadi titik utama bagi pemudik yang menggunakan transportasi laut. Pelabuhan-pelabuhan ini juga terbagi berdasarkan jenis kendaraan:
Dengan melakukan klasterisasi pelabuhan, Kemenhub berharap dapat mempermudah dan mempercepat proses penyeberangan, sehingga arus mudik dapat berjalan dengan lebih lancar.
Dudy Purwagandhi menambahkan bahwa pembagian pelabuhan berdasarkan jenis kendaraan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan di masing-masing pelabuhan.
“Harapan kami dengan melakukan clustering ini bisa secara lancar dari kedua sisi ini mengatur para pemudik yang melakukan penyebrangan,” ujar Dudy saat diwawancarai di Kemenhub.
Berdasarkan catatan Kemenhub dan data yang dipublikasikan oleh berbagai sumber, jumlah pemudik pada tahun ini diperkirakan cukup besar.
Berdasarkan data terbaru, sekitar 33,6 juta jiwa atau 23% pemudik diprediksi menggunakan kendaraan pribadi.
Sementara itu, bus diperkirakan membawa 24,7 juta jiwa (16,9%), kereta api 23,6 juta jiwa (16,1%), pesawat terbang 19,7 juta jiwa (13,6%), sepeda motor 12,7 juta jiwa (8,7%).
Namun, menurut Kepolisian Republik Indonesia (Polri), jumlah pemudik pada tahun 2025 diperkirakan akan turun drastis dibandingkan tahun lalu.
Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri mengungkapkan bahwa estimasi total pemudik Lebaran tahun 2025 adalah sekitar 146,47 juta orang, yang mengalami penurunan 47,13 juta jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Kemenhub juga akan mengeluarkan jadwal resmi untuk penyeberangan Jawa-Sumatera pada periode Mudik Lebaran 2025.
Untuk memberikan informasi yang lebih jelas kepada pemudik, Kemenhub juga akan mengeluarkan jadwal resmi untuk penyeberangan Jawa-Sumatera pada periode Mudik Lebaran 2025.
Jadwal ini akan disesuaikan dengan arus mudik yang diprediksi akan meningkat, terutama pada H-7 hingga H+7 Lebaran.
Pemudik tahun 2025 diharapkan untuk mematuhi jadwal yang telah ditentukan agar tidak terjadi penumpukan di pelabuhan.
Selain itu, penyeberangan akan dilaksanakan dengan ketat agar proses pengangkutan penumpang dan kendaraan berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Selain jadwal, tarif untuk penyeberangan Jawa-Sumatera juga akan diumumkan oleh Kemenhub sebelum musim mudik tiba.
Pemerintah akan menetapkan tarif yang wajar dan sesuai dengan jenis kendaraan serta jarak yang ditempuh.
Meskipun tarif bisa bervariasi, namun Kemenhub berupaya agar tarif ini tetap terjangkau bagi pemudik.
Tarif untuk penyeberangan menggunakan kapal laut bervariasi mulai dari Rp 40.000 untuk sepeda motor, Rp 150.000 hingga Rp 300.000 untuk kendaraan pribadi roda empat.
Untuk memastikan mudik Lebaran 2025 berjalan lancar, ada beberapa tips yang bisa diikuti oleh para pemudik:
Skema penyeberangan Jawa-Sumatera pada Mudik Lebaran 2025 akan dirancang dengan lebih baik melalui klasterisasi pelabuhan untuk menghindari kemacetan dan kepadatan.
Pemerintah melalui Kemenhub berharap dapat menciptakan mudik yang lebih lancar dan aman, dengan dukungan dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan transportasi mudik.
Pemudik diimbau untuk mempersiapkan perjalanan dengan matang, memperhatikan jadwal, tarif, dan kondisi kendaraan agar perjalanan mudik tahun ini dapat berjalan dengan aman dan nyaman. (WAN)