
My Daughter Is a Zombie merupakan film Korea Selatan bergenre drama, horor, sekaligus komedi yang menghadirkan kisah emosional penuh kejutan
KLIKBERITA24.COM - My Daughter Is a Zombie merupakan film Korea Selatan bergenre drama, horor, sekaligus komedi yang menghadirkan kisah emosional penuh kejutan. Disutradarai oleh Pil Kam-sung, film ini menyuguhkan cerita yang tak hanya menegangkan tetapi juga menyentuh.
Film ini dibintangi sederet aktor ternama seperti Jo Jung-suk, Lee Jung-eun, Cho Yeo-jeong, Yoon Kyung-ho, dan Choi Yoo-ri. Ceritanya diadaptasi dari manhwa populer berjudul sama karya Yun-chang Lee, yang dikenal kuat akan narasi kekeluargaan.
Alur cerita berfokus pada kehidupan seorang pelatih harimau bernama Jung-hwan. Ia dikenal tegas, namun hubungannya dengan sang putri remaja, Soo-a, kerap diwarnai konflik karena perbedaan pandangan.
Soo-a sangat menyukai dunia tari, sementara Jung-hwan menginginkan kedisiplinan dalam hidup. Hubungan ayah dan anak ini semakin rumit ketika dunia dilanda wabah zombie yang menyebar dengan cepat dan menimbulkan kepanikan global.
Di tengah kekacauan tersebut, Soo-a terkena infeksi virus zombie. Namun alih-alih menyerah atau meninggalkan anaknya, Jung-hwan memutuskan untuk membawa Soo-a kabur ke sebuah desa pesisir bernama Eunbong-ri.
Desa itu adalah kampung halaman sang ibu, Bam-sun. Jung-hwan berharap desa tersebut dapat menjadi tempat perlindungan bagi Soo-a dari ancaman masyarakat dan situasi mencekam di kota.
Masyarakat sekitar hidup dalam ketakutan dan penuh kecurigaan terhadap siapa pun yang terinfeksi. Mereka percaya bahwa satu-satunya cara menghadapi wabah ini adalah dengan membasmi para zombie tanpa ampun.
Namun, kondisi Soo-a berbeda. Meskipun tubuhnya berubah menjadi zombie, ia masih menunjukkan tanda-tanda kesadaran. Ia merespons suara manusia dan musik, serta menunjukkan ketertarikan pada benda favorit neneknya, yaitu penggaruk punggung.
Kesadaran ini memberi harapan bagi Jung-hwan untuk menyelamatkan anaknya dari sepenuhnya menjadi zombie. Ia pun mulai menerapkan keahliannya dalam melatih harimau kepada putrinya yang terinfeksi.
Dengan pendekatan penuh kasih dan kesabaran, Jung-hwan mencoba menjinakkan sisi liar dalam diri Soo-a. Ia memperlakukan anaknya seperti hewan buas yang masih memiliki sisi jinak dan bisa dikendalikan.
Jung-hwan juga menyadari bahwa cinta dan ikatan keluarga dapat melampaui batas logika. Ia percaya, di balik tubuh zombie anaknya, masih ada jiwa Soo-a yang dikenalnya.
Dengan penuh tekad dan kasih sayang, ia berusaha menjinakkan sisi liar dari anaknya. Hal itu menunjukkan bahwa cinta orang tua dapat melampaui batas apa pun, bahkan melawan naluri kematian.

Disutradarai oleh Pil Kam-sung, film ini menyuguhkan cerita yang tak hanya menegangkan tetapi juga menyentuh.
Proses pelatihan tersebut menjadi titik balik dalam hubungan mereka. Jung-hwan dan Soo-a yang dulunya sering bertengkar, kini justru saling memahami dalam kondisi yang sangat ekstrem.
Perjalanan keduanya tak hanya menggambarkan upaya bertahan hidup, tetapi juga perjuangan memperbaiki hubungan keluarga yang sempat retak. Penonton akan diajak menyelami konflik batin seorang ayah yang mencintai anaknya di tengah ancaman maut.
Di sisi lain, penampilan para pemain turut memperkuat emosi cerita. Jo Jung-suk sukses menghadirkan sosok ayah yang keras luar dalam namun penuh empati. Akting Choi Yoo-ri sebagai Soo-a juga berhasil menyampaikan perasaan campur aduk antara agresi dan harapan.
Kombinasi genre horor, drama, dan komedi membuat film ini terasa berbeda dari film zombie pada umumnya. Ceritanya tidak hanya menyuguhkan adegan menegangkan, tapi juga sarat makna emosional dan refleksi hubungan antaranggota keluarga.
Tak heran jika My Daughter Is a Zombie menjadi salah satu film yang paling ditunggu penayangannya di Korea Selatan. Film ini menyuguhkan sudut pandang baru tentang zombie, dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan penuh kasih.
Secara visual, film ini juga menampilkan sinematografi yang kuat. Setting pedesaan di Eunbong-ri menjadi latar yang pas untuk menggambarkan keheningan sekaligus ketegangan yang terus membayangi keluarga Jung-hwan.
Musik dan efek suara dalam film turut membangun atmosfer mencekam namun mengharukan. Beberapa adegan yang melibatkan interaksi antara Soo-a dan benda-benda kesukaannya terasa menyentuh dan menggugah emosi.
Film ini tidak hanya layak ditonton oleh pecinta horor atau penggemar drama keluarga, tetapi juga siapa saja yang ingin melihat makna cinta tanpa syarat dalam situasi paling mustahil sekalipun.
My Daughter Is a Zombie” merupakan bukti bahwa bahkan dalam kehancuran dunia, kasih sayang sejati mampu menciptakan harapan baru. Kisah ini menjadi pengingat bahwa keluarga adalah tempat paling aman untuk kembali, meski dunia sudah tak sama lagi. (WAN)