Sinopsis Film Panggil Aku Ayah, Kisah Haru Penagih Utang Rawat Anak

Film Panggil Aku Ayah tawarkan kisah tentang arti keluarga yang tidak selalu sedarah
KLIKBERITA24.COM - Cerita dalam film “Panggil Aku Ayah” merupakan adaptasi dari film Korea berjudul “Pawn” yang dirilis pada tahun 2020.
Versi Indonesia ini mengangkat tema yang serupa, yakni tentang dua penagih utang yang secara tak terduga bertransformasi menjadi sosok ayah bagi seorang anak kecil yang ditinggal ibunya.
Film ini merupakan hasil kolaborasi antara Visinema Pictures, rumah produksi Indonesia yang dikenal dengan karya-karya berkualitas, dan CJ Entertainment, studio ternama asal Korea Selatan.
Kedua perusahaan ini sebelumnya telah berpengalaman dalam memproduksi film-film bertema keluarga dan emosional.
Disutradarai oleh Benni Setiawan, film ini dibintangi oleh dua aktor utama, yakni Ringgo Agus Rahman yang memerankan karakter Dedi, dan Boris Bokir sebagai Tatang.
Kedua aktor ini dikenal mampu membawakan peran dengan pendekatan realistis dan penuh emosi.
Nilai Kemanusiaan yang Hangat dan Relevan

Momen haru saat Intan kecil mulai menyentuh hati dua penagih utang yang keras kepala
Melalui pendekatan lokal yang kuat, “Panggil Aku Ayah” menyajikan nilai-nilai kemanusiaan yang hangat dan mudah dirasakan oleh penonton Indonesia.
Cerita film ini mengangkat tema tentang kasih sayang, keluarga, dan pengorbanan, yang dikemas dengan narasi menyentuh serta akting natural para pemain.
Kekuatan film ini terletak pada kemampuan mengolah emosi, sinematografi yang apik, serta akting yang autentik dari para pemain utamanya.
Alur Cerita: Dari Penagih Utang Menjadi Ayah Pengganti
Cerita dimulai dari kehidupan keras Dedi dan Tatang, dua penagih utang yang menghadapi situasi sulit.
Suatu hari, mereka bertemu dengan Rossa yang tak mampu melunasi pinjamannya. Demi bisa pergi bekerja ke luar negeri, Rossa menitipkan anaknya yang masih kecil, Intan, kepada mereka sebagai jaminan.
Awalnya Dedi dan Tatang canggung dan tak tahu cara mengurus anak. Namun sikap polos dan hangat Intan mencairkan kekakuan itu.
Hubungan yang semula berdasarkan tekanan berubah menjadi ikatan emosional yang kuat.
Unggahan Emosional dari Instagram Resmi Film
“Di usianya yang masih kecil Pacil (panggilan Intan) harus berpisah dengan ibunya. Rasa rindunya dalam, tapi tingkahnya tetap lucu dan ceria. Bahkan membuat hidup Mang Dedi dan Mang Tatang penuh warna,” @panggilakuayahfilm
Waktu kebersamaan mengubah hidup Dedi dan Tatang. Interaksi sederhana seperti menyiapkan makanan hingga menenangkan Intan menjadi pengalaman mendalam yang membuka hati keduanya.
Ketika Rossa kembali untuk menjemput Intan, muncul dilema besar. Apakah keluarga harus selalu berdasarkan darah, ataukah kebersamaan dan kasih sayang yang membentuknya?
Pemeran dan Karakter Kuat
- Ringgo Agus Rahman sebagai Dedi
- Boris Bokir sebagai Tatang
- Myesha Lin sebagai Intan kecil
- Tissa Biani sebagai Intan dewasa
- Grace Emmanuela turut memberikan warna dalam cerita
Penampilan para pemain utama dalam Panggil Aku Ayah berhasil menghidupkan setiap adegan, mengaduk emosi penonton dari awal hingga akhir.
Ringgo Agus Rahman, Boris Bokir, Myesha Lin, dan Tissa Biani menunjukkan kemampuan akting yang tulus dan meyakinkan, sehingga cerita terasa lebih nyata dan menyentuh hati.
Meski merupakan adaptasi dari film Korea Pawn (2020), Panggil Aku Ayah bukanlah sekadar tiruan naskah. Film ini diolah secara kreatif agar selaras dengan kultur lokal.
Dialog yang digunakan terasa akrab di telinga penonton Indonesia, latar belakang sosial yang digambarkan mencerminkan kondisi nyata masyarakat, dan dinamika hubungan antar tokoh pun dirancang agar terasa membumi.
Lewat unggahan akun Instagram resminya @panggilakuayahfilm, film ini menyampaikan pesan hangat tentang makna keluarga.
“Kadang arti keluarga datang dari orang yang nggak kita sangka. Dari yang nggak sedarah, tapi jadi tempat pulang.”
Pesan ini menjadi inti dari film Panggil Aku Ayah, bahwa keluarga bukan hanya tentang hubungan darah, melainkan tentang siapa yang hadir, peduli, dan memberi kasih sayang tanpa pamrih.
Film ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai 7 Agustus 2025, dengan durasi sekitar dua jam.
Panggil Aku Ayah menyuguhkan kombinasi antara drama, komedi, dan momen mengharukan yang cocok ditonton oleh semua kalangan, terutama bersama keluarga.
(taa)