Shayne Pattynama Terdepak dari Belgia, Dua Klub Liga 1 & Thailand Berebut Tanda Tangan

Shayne pattynama

Shayne Pattynama kembali mencuri perhatian usai jam terbangnya di Belgia terus menurun. Bek kiri Timnas Indonesia itu kini menghadapi masa depan yang tak pasti bersama KAS Eupen.

Musim ini, ia hanya mencatatkan total 706 menit bermain di Liga 2 Belgia. Padahal, musim sebelumnya malah lebih minim, hanya 268 menit di kasta tertinggi. Minimnya waktu bermain jelas berdampak pada posisinya di Timnas Indonesia.

Ketatnya persaingan di posisi bek kiri membuat Shayne perlahan tersisih dari skuad utama. Nama-nama seperti Pratama Arhan, Calvin Verdonk, Dean James tampil konsisten dan mencuri perhatian Patrick Kluivert. Hal ini membuat Shayne harus segera mencari solusi untuk menghidupkan kembali kariernya.

Salah satu opsi realistis adalah pindah ke kompetisi Asia, di mana peluang bermain reguler lebih besar. Klub-klub Thailand sudah menunjukkan minat untuk mendatangkannya. Namun, dari Liga 1 Indonesia, Dewa United dan Bhayangkara FC juga tak mau ketinggalan.

Mereka siap bersaing untuk mengamankan tanda tangan pemain keturunan Belanda tersebut. Shayne punya kualitas dan pengalaman Eropa yang bisa memperkuat lini pertahanan tim.

Kehadirannya juga bisa menambah kedalaman skuad dan pengalaman internasional. Lalu, ke mana arah langkah Shayne selanjutnya?

Situasi Sulit Shayne Pattynama di Belgia

Kas eupen

Shayne Pattynama saat bermain di KAS Eupen

Performa Shayne di Belgia memang belum membuahkan hasil yang sesuai harapan. Kepindahannya dari Viking FK ke KAS Eupen justru menurunkan menit bermainnya secara drastis.

Dari 706 menit musim ini, mayoritas datang di awal kompetisi sebelum ia mulai sering diparkir. Situasi tersebut menandakan bahwa ia tak lagi menjadi opsi utama dalam tim inti.

Sebelumnya di Liga 1 Belgia, ia hanya mencatat 268 menit dalam satu musim penuh. Angka itu menandakan bahwa adaptasinya di level tertinggi Belgia belum optimal.

Pelatih Eupen tampaknya belum melihat Shayne sebagai bek kiri andalan tim. Jika situasi ini terus berlanjut, masa depannya di Eropa makin terancam.

Kontrak Shayne masih tersisa satu musim lagi, tetapi tidak ada jaminan peningkatan menit bermain. Bagi pemain sekelasnya, waktu bermain sangat penting, apalagi jika ingin kembali ke Timnas.

Pindah ke Asia bisa menjadi jalan keluar logis. Ia bisa mendapatkan tempat reguler dan tampil konsisten demi menghidupkan lagi peluang di level internasional.

Dewa United dan Bhayangkara FC Siap Menyambut

Dewa United dan Bhayangkara FC dikenal giat dalam merekrut pemain berkualitas. Kedua tim ini sedang membangun kekuatan untuk menembus papan atas Liga 1.

Mereka membutuhkan sosok berpengalaman yang bisa menstabilkan pertahanan. Shayne menjadi target ideal dengan statusnya sebagai pemain tim nasional.

Dewa United, misalnya, tengah berambisi memperbaiki performa bertahan mereka musim depan. Shayne mampu menghadirkan keseimbangan antara pertahanan dan serangan dari sektor kiri.

Selain itu, ia berpotensi menjadi panutan bagi talenta muda lokal. Nilai strategis ini membuat Dewa United serius dalam memburu tanda tangan Shayne.

Sementara Bhayangkara FC juga sedang merombak skuad mereka secara besar-besaran. Musim ini, performa mereka kurang stabil dan sering kecolongan dari sisi sayap.

Kehadiran Shayne bisa mengatasi masalah itu dengan ketenangan dan tekniknya. Klub ini juga punya reputasi baik dalam memberikan menit bermain untuk pemain potensial.

Jika Shayne ingin tampil reguler dan kembali ke sorotan publik sepak bola nasional, bergabung dengan salah satu dari mereka adalah opsi menarik. Liga 1 Indonesia juga terus berkembang dan kompetitif, memberi peluang bagi pemain seperti Shayne untuk bersinar kembali.

Klub Thailand Juga Tertarik Datangkan Shayne Pattynama

Meski tawaran dari klub Indonesia menarik, persaingan datang dari Thailand. Liga Thailand memiliki kualitas kompetisi yang tinggi dan daya tarik finansial yang kuat.

Banyak pemain asing dan Asia Tenggara sukses mengembangkan kariernya di sana. Shayne bisa tergoda oleh iklim kompetitif yang lebih mapan.

Klub-klub seperti Buriram United, BG Pathum United, dan Muangthong United dikenal agresif merekrut pemain Asia. Mereka memiliki pelatih yang berpengalaman dan fasilitas pelatihan kelas atas.

Gaji pemain di Liga Thailand juga cukup menjanjikan bagi pemain sekelas Shayne. Ini bisa menjadi alasan utama bagi dia untuk mempertimbangkan tawaran dari sana.

Namun, jika ia ingin membangun kembali koneksi dengan sepak bola Indonesia, pulang ke Liga 1 bisa lebih menguntungkan. Ia akan lebih mudah dipantau oleh pelatih Timnas dan bisa cepat beradaptasi. (Okt)