Sering Nyeri Pinggang? Inilah Gejala Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai

Nyeri Pinggang Bisa Pertanda Mengidap Batu Ginjal

Nyeri pinggang sering kali dianggap sebagai masalah sepele yang disebabkan oleh kelelahan atau postur tubuh yang salah.

Namun, jika nyeri pinggang berlangsung lama dan tidak kunjung reda, hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, salah satunya adalah batu ginjal.

Batu ginjal merupakan kondisi medis yang terjadi ketika terdapat material keras yang terbentuk dari mineral dan garam di dalam ginjal.

Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu, bahkan mengancam kesehatan jika tidak segera ditangani.

Batu ginjal dapat terbentuk karena berbagai faktor, seperti dehidrasi, pola makan yang tidak sehat, obesitas, hingga riwayat keluarga yang memiliki masalah serupa.

Meskipun penyakit ini umum terjadi, banyak orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki batu ginjal, karena gejalanya kerap muncul secara bertahap.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui dan memahami gejala-gejala batu ginjal agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat.

Gejala Batu Ginjal yang Harus Diwaspadai

Nyeri pada bagian pinggang memang menjadi salah satu gejala batu ginjal yang umum diketahui.

Namun, orang yang merasakan nyeri pada bagian pinggang kadangkala langsung menyimpulkan bahwa dirinya mengidap batu ginjal.

Padahal, merasakan gejala tersebut belum tentu valid terkena penyakit batu ginjal.

Validasi penyakit batu ginjal perlu diketahui pula dari gejala-gejala lainnya. Selain itu, juga diperlukan pengecekan sesuai prosedur medis.

Berikut beberapa gejala batu ginjal yang harus diwaspadai.

1. Nyeri Pinggang yang Parah

Nyeri pinggang yang hebat dan mendadak adalah salah satu gejala utama batu ginjal.

Rasa nyeri ini biasanya dirasakan di bagian samping tubuh atau punggung bawah, tepat di bawah tulang rusuk.

Nyeri dapat menyebar ke area perut bagian bawah dan selangkangan seiring dengan pergerakan batu ginjal di dalam saluran kemih.

2. Nyeri Saat Buang Air Kecil

Ketika batu ginjal bergerak menuju kandung kemih, seseorang mungkin akan merasakan nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

Hal ini menjadi tanda bahwa batu tersebut sudah berada di jalur ureter dan menyebabkan iritasi pada saluran kemih.

3. Perubahan Warna Urin

Urin yang berubah warna menjadi merah, cokelat, atau bahkan merah muda dapat menjadi indikasi adanya darah dalam urin (hematuria).

Perubahan warna urin dapat terjadi akibat adanya gesekan antara batu ginjal dengan dinding saluran kemih yang menyebabkan luka kecil.

4. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat

Penderita batu ginjal sering kali merasakan dorongan untuk buang air kecil lebih sering dari biasanya, terutama jika batu tersebut mendekati kandung kemih.

5. Mual dan Muntah

Nyeri hebat yang disebabkan oleh batu ginjal dapat memicu reaksi tubuh yang menyebabkan mual dan muntah.

6. Demam dan Menggigil

Jika gejala ini muncul, kemungkinan besar telah terjadi infeksi pada saluran kemih akibat batu ginjal.

Kondisi ini memerlukan penanganan medis yang cepat dan tepat.

Jika mengalami tanda-tanda tersebut, hendaknya langsung mendatangi ahli medis dan tidak mendiagnosa penyakit secara mandiri.

Pentingnya Memahami Gejala Batu Ginjal, Penyebab, Dan Cara Mengobatinya

Pentingnya memahami gejala batu ginjal, penyebab, dan cara mengobatinya.

Penyebab Terjadinya Batu Ginjal

Ada beberapa penyebab munculnya penyakit batu ginjal, di antaranya yaitu:

1. Kurangnya Asupan Cairan (Dehidrasi)

Tubuh yang kekurangan cairan atau kurang mengonsumsi air putih akan membuat urin menjadi lebih pekat.

Ketika urin mengandung lebih sedikit air, zat-zat seperti kalsium, oksalat, dan asam urat dapat mengkristal dan membentuk batu ginjal.

2. Banyak Mengonsumsi Makanan Tinggi Protein, Garam, atau Gula

Konsumsi makanan yang mengandung banyak protein hewani, garam, atau gula dapat meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

Terlalu banyak garam, misalnya, dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam urin sehingga memicu terbentuknya batu.

3. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat mengubah keseimbangan metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

Kondisi ini sering dikaitkan dengan masalah kesehatan lain, seperti diabetes dan hipertensi, yang juga dapat memperburuk kondisi ginjal.

4. Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Beberapa jenis obat, seperti diuretik, antasida yang mengandung kalsium, dan obat-obatan tertentu untuk mengobati penyakit lainnya, dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu ginjal jika dikonsumsi dalam jangka panjang atau tanpa pengawasan medis.

5. Faktor Genetik

Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami batu ginjal, risiko mereka untuk juga mengalaminya cenderung lebih tinggi.

Faktor genetik dapat memengaruhi kecenderungan tubuh dalam memproses zat-zat tertentu yang dapat membentuk batu ginjal.

Cara Mengobati Batu Ginjal

Batu ginjal dapat ditangani dengan pemberian obat-obatan dan juga melalui operasi, seperti operasi open surgury, operasi minimal invasive, dan penggunaan teknologi laser.

Selain itu, penyakit batu ginjal juga dapat diatasi dengan ESWL atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy.

ESWL merupakan prosedur yang menggunakan gelombang kejut, dengan mengarahkan alat pemancar gelombang suara frekuensi tinggi ke titik posisi endapan genjal, untuk menghancurkan batu menjadi bagian-bagian kecil.

Dengan bantuan alat ESWIL, gelombang kejut akan membuat batu dalam tubuh pecah dan keluar dengan sendirinya saat kencing.

Metode ureteroskopi juga sering menjadi alternatif dalam mengobati penyakit batu ginjal.

Metode ini melibatkan penggunaan alat ureteroskop berbentuk selang yang dimasukkan melalui uretra untuk menhancurkan batu menjadi lebih kecil agar mudah keluar bersama urine.

Hanya saja, ureteroskopi biasanya digunakan pada batu ginjal berukuran lebih dari 10 mm.

Pada dasarnya, kasus penyakit batu ginjal biasa terjadi pada semua kalangan, baik bayi maupun lansia.

Pada usia lansia, batu ginjal yang terjadi seringkali berjenis batu asam urat, sedangkan pada usia anak muda berjenis batu kalsium fosfat.

Adapun nyeri pinggang yang sering terjadi sebaiknya tidak disepelekan, karena bisa menjadi salah satu gejala batu ginjal.

Memahami gejala batu ginjal yang dirasakan serta melakukan pemeriksaan medis secara rutin dapat membantu mencegah penyakit ini menjadi lebih parah. (fam)