Selain Penderita Asam Lambung, 10 Penderita Penyakit Ini Tidak Dianjurkan untuk Berpuasa

10 Penderita Penyakit yang Tidak Dianjurkan Untuk Berpuasa
Puasa merupakan ibadah yang memiliki banyak manfaat, baik secara spiritual maupun kesehatan. Namun, tidak semua orang dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu.
Dalam Islam, orang yang mengalami gangguan kesehatan berat diberikan keringanan untuk tidak berpuasa. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 184 yang membolehkan orang sakit untuk menggantinya di hari lain atau membayar fidyah.
Salah satu penyakit yang sering menjadi perhatian adalah asam lambung, di mana penderita bisa mengalami gejala yang semakin parah saat berpuasa. Namun, selain penderita asam lambung, ada juga beberapa penyakit lain yang membuat seseorang sebaiknya tidak berpuasa demi menjaga kesehatannya.

Penderita Penyakit yang Tidak Dianjurkan Untuk Berpuasa
Penderita Penyakit yang Tidak Dianjurkan Untuk Berpuasa
Berikut ini adalah orang yang menderita penyakit yang tidak dianjurkan untuk berpuasa
1. Diabetes Melitus Tidak Terkontrol
Diabetes melitus adalah penyakit yang berhubungan dengan kadar gula darah yang tidak stabil. Penderita diabetes yang tidak terkontrol berisiko mengalami hipoglikemia (gula darah turun drastis) atau hiperglikemia (gula darah sangat tinggi) saat berpuasa.
Secara medis, orang dengan diabetes tidak terkontrol memerlukan asupan makanan dan obat secara teratur. Jika berpuasa, risiko komplikasi seperti koma diabetik bisa meningkat, yang dapat membahayakan nyawa.
2. Penyakit Jantung Kronis
Penderita penyakit jantung kronis sering mengalami masalah dalam sirkulasi darah dan tekanan darah yang tidak stabil. Kondisi ini bisa memburuk jika mereka mengalami dehidrasi atau kekurangan elektrolit akibat puasa yang terlalu lama.
Dari segi medis, penderita jantung sering memerlukan konsumsi obat yang harus diminum secara teratur. Jika obat tidak dikonsumsi sesuai jadwal, ada risiko serangan jantung mendadak atau gagal jantung yang bisa berakibat fatal.
3. Gagal Ginjal Kronis
Gagal ginjal kronis menyebabkan tubuh tidak mampu menyaring racun dengan baik, sehingga membutuhkan asupan cairan yang cukup. Jika penderita gagal ginjal berpuasa, risiko penumpukan racun dalam tubuh bisa meningkat drastis.
Secara medis, penderita gagal ginjal sering menjalani terapi cuci darah yang memerlukan hidrasi optimal. Kurangnya asupan cairan saat puasa dapat mempercepat kerusakan ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi serius.
4. Hipertensi Parah
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol bisa berbahaya saat berpuasa. Jika seseorang mengalami dehidrasi atau stres akibat kurangnya asupan nutrisi, tekanan darah bisa melonjak dan menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Secara medis, penderita hipertensi memerlukan pengaturan makanan yang seimbang dan konsumsi obat sesuai jadwal. Jika mereka berpuasa dan melewatkan waktu minum obat, risiko komplikasi seperti pecahnya pembuluh darah bisa meningkat.
5. Anemia Berat
Anemia berat menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah yang cukup untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika seseorang dengan anemia berpuasa, ia bisa mengalami kelelahan ekstrem, pusing, atau bahkan pingsan.
Secara medis, penderita anemia memerlukan asupan zat besi dan nutrisi yang cukup agar tubuh bisa memproduksi sel darah merah secara optimal. Berpuasa dalam waktu lama bisa memperburuk kondisi dan menyebabkan tubuh semakin lemah.
6. Penyakit Liver Stadium Lanjut
Penyakit liver stadium lanjut menyebabkan gangguan pada fungsi hati dalam mengolah nutrisi dan membuang racun. Jika penderita liver berpuasa, tubuhnya bisa mengalami akumulasi racun yang berbahaya.
Secara medis, penderita penyakit liver sering mengalami gangguan metabolisme yang membuat tubuhnya membutuhkan asupan makanan teratur. Jika tidak, risiko komplikasi seperti gagal hati bisa meningkat.
7. Gangguan Makan Seperti Anoreksia
Anoreksia adalah gangguan makan yang membuat seseorang memiliki ketakutan berlebihan terhadap makanan dan berat badan. Jika penderita anoreksia berpuasa, kondisinya bisa semakin parah dan menyebabkan malnutrisi berat.
Secara medis, penderita anoreksia memerlukan pola makan teratur dan perawatan psikologis untuk mengatasi ketakutannya terhadap makanan. Jika mereka berpuasa, risikonya bukan hanya pada fisik tetapi juga mental.
8. Gangguan Pencernaan Kronis
Gangguan pencernaan kronis seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif dapat menyebabkan peradangan serius di saluran pencernaan. Jika penderita berpuasa, produksi asam lambung yang berlebihan dan kurangnya asupan makanan bisa memperburuk peradangan.
Secara medis, penderita penyakit ini memerlukan pola makan yang teratur untuk mengurangi iritasi pada usus. Jika mereka berpuasa, ada risiko nyeri perut hebat, diare, dan dehidrasi yang bisa berujung pada komplikasi serius.
9. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah gangguan paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas. Jika penderita berpuasa dan mengalami dehidrasi, lendir di saluran pernapasan bisa menjadi lebih kental dan memperparah kondisi.
Secara medis, penderita PPOK sering memerlukan konsumsi obat bronkodilator secara rutin untuk membuka saluran pernapasan. Jika mereka melewatkan waktu minum obat karena berpuasa, ada risiko gagal napas atau serangan asma berat.
10. Gangguan Mental yang Parah
Gangguan mental seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan depresi berat dapat menyebabkan ketidakstabilan emosi dan kognitif. Jika penderita berpuasa, kurangnya asupan nutrisi dan perubahan pola tidur bisa memperburuk kondisi mental mereka.
Secara medis, penderita gangguan mental berat membutuhkan pengobatan yang rutin dan pola hidup yang stabil. Jika mereka berpuasa dan melewatkan jadwal obat, ada risiko kambuhnya gejala seperti halusinasi, paranoia, atau episode depresi yang membahayakan.
Meskipun puasa memiliki banyak manfaat, ada beberapa kondisi kesehatan yang membuat seseorang lebih baik tidak berpuasa. Hal ini bukan hanya berdasarkan pertimbangan medis, tetapi juga sesuai dengan ajaran Islam yang mengutamakan kesehatan umatnya.
Jika seseorang memiliki penyakit yang bisa membahayakan nyawanya saat berpuasa, maka Islam memberikan keringanan untuk tidak menjalankannya. Sebagai gantinya, mereka bisa membayar fidyah atau mengganti puasa di waktu lain sesuai dengan kemampuannya. (dda)