Selain Lagu “Bayar, Bayar, Bayar” yang Mengkritik Polisi, Ini Lagu Lain dari Band Sukatani yang Sarat Akan Pesan Kritik dan Perlawanan

Daftar Lagu Band Sukatani Yang Sarat Akan Pesan Kritik Dan Perlawanan

Band punk Sukatani asal Kabupaten Purbalingga menjadi perbincangan di seluruh sosial media setelah mereka harus mengklarifikasi lagu mereka yang berjudul, “Bayar, Bayar, Bayar”,. Lagu ini dianggap terlalu keras dalam mengkritik oknum polisi yang kerap meminta pungutan liar dari rakyat kecil.

Banyak pihak yang menyayangkan Sukatani harus mengklarifikasi dan banyak orang menganggap lagu tersebut sebagai bentuk perlawanan yang berani, sementara yang lain menilai liriknya terlalu tajam. Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, Sukatani menegaskan bahwa mereka hanya menyuarakan realitas yang terjadi di masyarakat.

Namun, “Bayar, Bayar, Bayar” bukan satu-satunya lagu mereka yang mengangkat isu sosial dan ketidakadilan. Band ini memiliki banyak lagu lain yang juga sarat kritik, seperti “Gelap Gempita”, “Sukatani”, dan “Jangan Bicara Solidaritas”.

Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang lagu-lagu Sukatani yang menjadi simbol perlawanan terhadap berbagai bentuk penindasan. Dengan lirik yang tajam dan penuh emosi, mereka membuktikan bahwa musik bisa menjadi senjata ampuh dalam menyuarakan kebenaran.

 

Daftar Lagu Band Sukatani

Daftar Lagu Band Sukatani

 

Tentang Band Sukatani

Sukatani adalah band punk yang tidak ragu mengkritik realitas sosial yang terjadi di sekeliling mereka. Dengan gaya musik yang keras dan lirik yang lugas, mereka menjadi suara bagi mereka yang merasa ditindas oleh sistem yang tidak adil.

Sebagai band independen, Sukatani tetap berpegang teguh pada prinsip kebebasan berekspresi. Mereka percaya bahwa musik tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga alat perjuangan untuk menentang ketidakadilan.

Lagu-lagu mereka sering kali menyentuh isu-isu yang sensitif, seperti kesewenang-wenangan pejabat, ketimpangan sosial, dan kepalsuan solidaritas. Mereka tidak takut menghadapi kritik dan tetap konsisten dalam menyuarakan keresahan rakyat kecil.

Daftar Lagu Band Sukatani yang Syarat Akan Pesan Kritik dan Perlawanan

Berikut ini adalah daftar beberapa lagu dari Sukatani yang juga bernada kritik dan perlawanan terhadap ketidakadilan sosial:

1. “Gelap Gempita” – Kritik terhadap Pejabat yang Haus Kekuasaan

“Gelap Gempita” adalah lagu yang menggambarkan bagaimana para pejabat sering kali lebih peduli terhadap kekuasaan dibandingkan dengan kepentingan rakyat. Dalam liriknya, Sukatani menyoroti bagaimana jabatan sering dijadikan alat untuk memperkaya diri sendiri.

Lagu ini menunjukkan bagaimana korupsi telah menjadi penyakit yang menggerogoti pemerintahan. Para pemimpin yang seharusnya mengayomi rakyat justru menjadi pihak yang paling banyak mengambil keuntungan dari penderitaan mereka.

Dengan nada yang agresif dan lirik yang tajam, “Gelap Gempita” menjadi seruan bagi masyarakat untuk tidak tinggal diam. Lagu ini mengajak pendengarnya untuk membuka mata terhadap bagaimana kekuasaan sering kali disalahgunakan demi kepentingan pribadi.

2. “Sukatani” – Kisah Kelam Petani yang Ditindas Pejabat dan Tentara

Lagu ini merupakan refleksi dari kehidupan petani yang sering kali menjadi korban ketidakadilan. Sukatani menggambarkan bagaimana petani diperlakukan semena-mena oleh oknum pejabat dan tentara yang seharusnya melindungi mereka.

Melalui liriknya, mereka menyoroti bagaimana para petani sering kehilangan tanah mereka akibat kebijakan yang berpihak pada pemodal besar. Pejabat yang seharusnya memperjuangkan kesejahteraan petani justru lebih peduli pada kepentingan korporasi.

Tak hanya itu, dalam lagu ini juga diceritakan bagaimana beberapa oknum tentara turut terlibat dalam penindasan terhadap petani. Dengan alasan menjaga ketertiban, mereka justru menjadi alat untuk menekan rakyat kecil yang memperjuangkan haknya.

“Sukatani” adalah lagu yang mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga hak-hak petani sebagai tulang punggung bangsa. Lagu ini menjadi suara bagi mereka yang sering kali tidak memiliki tempat untuk mengadu atas ketidakadilan yang mereka alami.

3. “Jangan Bicara Solidaritas” – Kritik terhadap Solidaritas Palsu

Lagu ini secara tajam mengkritik mereka yang sering berbicara tentang solidaritas, tetapi hanya menjadikannya sebagai tren semata. Sukatani menyindir orang-orang yang hanya peduli pada isu-isu sosial ketika sedang viral di media sosial.

Dalam liriknya, mereka menggambarkan bagaimana banyak orang mengklaim diri sebagai aktivis, tetapi tidak pernah benar-benar berbuat sesuatu untuk perubahan nyata. Solidaritas yang mereka gaungkan hanyalah sekadar kata-kata tanpa tindakan nyata.

Lagu ini mengajak pendengarnya untuk berpikir ulang tentang makna solidaritas yang sesungguhnya. Solidaritas bukan hanya tentang berbicara atau mengunggah sesuatu di media sosial, tetapi tentang aksi nyata yang dilakukan untuk memperjuangkan keadilan.

Melalui “Jangan Bicara Solidaritas”, Sukatani memberikan pesan bahwa perubahan tidak akan terjadi hanya dengan berbicara. Mereka ingin menegaskan bahwa solidaritas sejati adalah tentang tindakan, bukan hanya sekadar kata-kata.

4. “Bayar, Bayar, Bayar” – Kritik terhadap Oknum Polisi yang Memeras Rakyat

Lagu ini menjadi lagu paling kontroversial dari Sukatani karena secara terang-terangan mengkritik oknum polisi yang sering meminta pungutan liar dari rakyat kecil. Mereka menyampaikan bagaimana hukum sering kali tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas.

Dalam liriknya, Sukatani menggambarkan bagaimana masyarakat harus selalu membayar untuk mendapatkan keadilan. Mereka mempertanyakan apakah hukum benar-benar ada untuk melindungi rakyat atau hanya menjadi alat bagi mereka yang berkuasa.

Lagu ini menjadi suara bagi mereka yang pernah merasakan ketidakadilan dari aparat yang seharusnya melindungi masyarakat. Meskipun lagu ini menuai kontroversi, banyak pendengar yang merasa liriknya mencerminkan realitas yang terjadi di lapangan.

Dengan keberanian mereka menyuarakan kritik, Sukatani membuktikan bahwa musik punk masih memiliki peran penting dalam menyampaikan aspirasi rakyat. Mereka tetap teguh pada prinsip mereka meskipun menghadapi banyak tantangan.

 

Sukatani telah membuktikan bahwa musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga alat untuk menyuarakan kebenaran. Dengan lagu-lagu seperti “Gelap Gempita”, “Sukatani”, dan “Jangan Bicara Solidaritas”, mereka menyuarakan ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem yang tidak adil.

Meskipun sering kali menghadapi kontroversi, mereka tetap konsisten dengan idealisme mereka. Melalui musik, mereka mengajak pendengarnya untuk lebih kritis dan tidak takut untuk menyuarakan kebenaran.

Lagu-lagu mereka menjadi pengingat bahwa ketidakadilan tidak boleh dibiarkan begitu saja. Dengan semangat perlawanan yang mereka bawa, Sukatani menjadi simbol bahwa musik masih bisa menjadi alat perjuangan bagi mereka yang ingin melihat perubahan nyata.

Mereka mungkin tidak bisa mengubah dunia secara instan, tetapi melalui musik mereka, mereka bisa membuka mata banyak orang. Sukatani membuktikan bahwa musik punk masih relevan sebagai suara perlawanan terhadap ketidakadilan sosial. (dda)