Categories: Berita Nasional

Sederet Kontroversi Mendiktisaintek yang Direshuffle Hari Ini

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi sorotan publik setelah dikabarkan akan mengalami reshuffle kabinet pada sore hari ini. Sejumlah kontroversi yang melibatkan Satryo selama menjabat Mendikti telah memicu berbagai reaksi dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan pegawai kementeriannya sendiri hingga publik secara umum.

Kontroversi-kontroversi yang dilakukan Satryo Soemantri Brodjonegoro ini menjadi bahan pembicaraan yang mengundang perhatian publik, yang kini menunggu keputusan lebih lanjut mengenai masa depan Satryo dalam kabinet pemerintahan.

Sejak dilantik sebagai Mendiktisaintek, Satryo Soemantri Brodjonegoro beberapa kali terlibat dalam perdebatan dan polemik yang menyita perhatian media. Berikut ini adalah deretan kontroversi yang sempat mengemuka terkait dengan Satryo Soemantri Brodjonegoro selama masa jabatannya yang kini berujung pada kabar reshuffle kabinet yang tengah beredar:

1. Demo Pegawai Kementerian yang Membesar

Pada pertengahan Januari 2025, sejumlah pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melakukan aksi demo besar-besaran di depan kantor kementeriannya. Sekitar 235 ASN (Aparatur Sipil Negara) menggelar protes pada Senin, 20 Januari 2025, yang menyuarakan ketidakpuasan terhadap kebijakan dan sikap Mendikti Satryo.

Aksi demo ini dipicu oleh pemberhentian mendadak seorang pegawai secara verbal yang dianggap tidak profesional. Dalam aksi tersebut, para pegawai membawa spanduk dengan pesan protes terhadap kebijakan yang dianggap merugikan pegawai, salah satunya bertuliskan “Institusi negara bukan perusahaan pribadi Satryo dan Istri!” serta “Kami ASN dibayar oleh negara, bekerja untuk negara, bukan babu keluarga!” yang menandakan ketidakpuasan terhadap kebijakan internal kementerian.

Satryo Soemantri Brodjonegoro pun akhirnya memberikan klarifikasi terkait demo tersebut. Ia menyebutkan bahwa demonstrasi itu terjadi karena adanya rencana mutasi besar-besaran di kementeriannya yang disebabkan oleh perombakan struktur kementerian dalam rangka efisiensi anggaran.

Satryo menegaskan bahwa mutasi tersebut penting untuk memperbaiki kinerja kementerian sesuai dengan amanat presiden, namun ia juga mengakui bahwa beberapa pihak tidak bersedia dimutasi, yang akhirnya memicu aksi tersebut.

2. Rekaman Suara Marah-Marah yang Beredar

Sederet Kontroversi Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro

Polemik berikutnya yang melibatkan Mendikti Satryo adalah beredarnya rekaman suara yang diduga merupakan dirinya yang sedang marah-marah kepada salah satu pegawainya. Rekaman tersebut berisi percakapan mengenai WiFi dan pompa air, yang menggambarkan suasana emosional dan tegang antara Satryo dengan staf kementeriannya.

Sebuah rekaman audio yang beredar luas di media sosial memicu kontroversi besar, karena masyarakat menilai bahwa gaya komunikasi Satryo dengan stafnya terkesan kasar dan tidak profesional. Dalam rekaman tersebut, Satryo tampak marah-marah kepada pegawainya terkait masalah teknis, yang langsung mendapat tanggapan publik.

Meski demikian, Satryo menanggapi hal ini dengan menegaskan bahwa suara dalam rekaman tersebut bukanlah miliknya, dan ia menyatakan bahwa pihaknya tidak berniat membawa masalah ini ke ranah hukum.

Namun demikian, masalah ini semakin diperburuk oleh pihak-pihak yang memanfaatkan situasi tersebut untuk mencari keuntungan politik. Sebagai respons, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar M Simatupang, menyatakan bahwa pihaknya berusaha meminimalkan dampak buruk dari peredaran rekaman tersebut, meskipun kontroversi ini tetap mencuat di media.

3. Pernyataan Terkait Pemotongan Beasiswa KIP

Kontroversi lain yang melibatkan Satryo adalah pernyataan kontroversialnya terkait beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dalam sebuah rapat kerja dengan Komisi X DPR RI pada 12 Februari 2025, Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebutkan bahwa beasiswa KIP Kuliah akan terpengaruh oleh kebijakan efisiensi anggaran.

Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebutkan bahwa anggaran untuk beasiswa KIP Kuliah akan dipangkas sebesar Rp 1,31 triliun dari anggaran awal yang mencapai Rp 14,69 triliun karena efisiensi anggaran.

Pernyataan ini menimbulkan kegaduhan, karena beasiswa KIP dianggap sebagai salah satu bantuan pendidikan yang sangat penting bagi banyak mahasiswa di Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani serta sejumlah anggota DPR RI langsung memberikan klarifikasi untuk meluruskan pernyataan tersebut.

Dalam konferensi pers, Sri Mulyani menegaskan bahwa anggaran KIP untuk tahun 2025 tidak mengalami pemotongan sama sekali dan jumlah penerima serta anggaran yang dialokasikan tetap sesuai dengan rencana semula, yakni Rp 14,69 triliun untuk lebih dari satu juta mahasiswa penerima.

Meskipun klarifikasi telah diberikan, pernyataan yang awalnya dilontarkan oleh Mendikti Satryo ini tetap memicu ketidakpastian di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum, serta menciptakan pro-kontra yang tak kunjung reda.

Deretan kontroversi yang melibatkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi salah satu topik yang mengundang perhatian publik. Mulai dari demo pegawai kementerian, beredarnya rekaman suara yang menimbulkan kesan negatif, hingga pernyataan yang menimbulkan polemik terkait pemotongan anggaran beasiswa, semua ini menjadi sorotan utama.

Menteri Satryo Soemantri Brodjonegoro direshuffle hari ini semakin memunculkan tanda tanya besar terkait masa depan kementerian ini. Dalam waktu dekat, publik tentu berharap akan ada kejelasan mengenai langkah yang akan diambil oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan kinerja Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, terutama terkait dengan kebijakan yang berdampak pada masyarakat luas. (WAN)