SBY di Acara Retret: Presidennya Prabowo, Tidak Boleh Ada Matahari Kembar!

Sby Di Acara Retret

Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kembali menyinggung istilah “Matahari Kembar” saat menjadi pembicara dalam acara retret Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis (27/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, SBY menegaskan bahwa dirinya telah pensiun dari dunia politik dan pemerintahan, serta menyatakan dukungannya terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

SBY mengawali pidatonya dengan menceritakan pengalaman masa mudanya di Akmil bersama Prabowo.

Ia menuturkan bahwa keduanya memiliki banyak kesamaan, baik dalam pendidikan militer maupun perjalanan karier. SBY juga mengungkap alasan mengenakan pakaian serba loreng di acara tersebut.

Menurutnya, hal itu adalah bentuk penghormatan terhadap institusi militer dan bukan karena ingin kembali ke panggung kekuasaan.

“Saya sudah pensiun, presidennya Pak Prabowo Subianto, dan saya mengatakan tidak boleh ada matahari kembar,” ujar SBY dalam sebuah video yang dikutip dari akun @presidenyudhoyonoalbum.

Pernyataan tersebut mengisyaratkan bahwa dalam sebuah pemerintahan tidak boleh ada dua sosok pemimpin yang sama kuat.

SBY menegaskan bahwa dirinya menghormati kepemimpinan Prabowo dan tidak ingin dianggap sebagai pesaing di dalam politik nasional.

Sejarah Istilah “Matahari Kembar” dalam Politik Indonesia

Meski SBY tidak menjelaskan secara rinci makna istilah “Matahari Kembar,” ungkapan ini sering digunakan dalam dunia politik Indonesia untuk menggambarkan adanya dua pemimpin dengan pengaruh besar yang dapat memicu ketidakstabilan pemerintahan.

Istilah ini pernah mencuat ketika BJ Habibie menjadi presiden sementara Soeharto masih memiliki pengaruh besar setelah lengser.

Dalam konteks saat ini, pernyataan SBY dapat diartikan sebagai bentuk pengakuan bahwa hanya ada satu pemimpin utama di negara ini, yaitu Prabowo Subianto.

SBY kemudian melanjutkan pidatonya dengan berbagi kisah tentang perjalanan karier militernya, mulai dari menempuh pendidikan di Akmil, bertugas dalam operasi militer di Timor Timur (kini Timor Leste), hingga masa kepemimpinannya selama dua periode sebagai Presiden RI.

Kehadiran Para Tokoh Nasional dalam Retret Kepala Daerah

Pernyataan Sby

Pernyataan SBY mengenai “Matahari Kembar” dalam acara retret ini menjadi sorotan utama publik.

Acara retret ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Presiden Prabowo Subianto, Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta sejumlah menteri kabinet.

Dalam momen bersejarah ini, Prabowo tampak berdiri di barisan terdepan saat meninjau kesiapan para taruna, diikuti oleh SBY dan Jokowi yang berjalan di belakangnya.

Tak hanya itu, sejumlah pejabat tinggi negara juga turut hadir dalam rombongan kendaraan Maung buatan PT Pindad yang digunakan untuk inspeksi pasukan.

Di kendaraan kedua, tampak Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin.

Sementara di kendaraan ketiga, terlihat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Prosesi pemeriksaan pasukan ini berlangsung selama sekitar 10 menit. Setelahnya, Prabowo kembali ke podium untuk melanjutkan upacara sebagai inspektur, sementara para tamu kehormatan kembali ke tempat duduk mereka.

Upacara Mengheningkan Cipta dan Parade Senja

Dalam rangkaian acara tersebut, Presiden Prabowo juga memimpin sesi mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan.

Seluruh peserta upacara, termasuk ribuan taruna dari tiga matra TNI, kepala daerah, serta pejabat negara, berdiri dan menundukkan kepala.

“Mengenang jasa dan arwah para pahlawan kita, mengheningkan cipta mulai,” ujar Prabowo dengan penuh khidmat.

Setelah prosesi mengheningkan cipta, acara berlanjut dengan pertunjukan marching band Akmil, Genderang Suling Canka Lokananta (GSCL).

Namun, ada satu momen menarik yang menjadi sorotan publik. Ketika taruna melakukan atraksi penghormatan, hanya Jokowi yang tidak terlihat ikut memberi penghormatan, berbeda dengan tamu kehormatan lainnya.

Kehadiran SBY dan Jokowi dalam Acara Retret

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan bahwa pemerintah mengundang semua mantan presiden, termasuk Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Namun, yang hadir hanya dua mantan presiden, yakni SBY dan Jokowi.

“Yang saya dengar, yang hadir Pak SBY ya, dan saya dengar juga yang hadir Pak Jokowi,” kata Tito kepada wartawan di Akmil, Magelang.

Kehadiran SBY dan Jokowi di acara ini pun menjadi perbincangan di kalangan publik, mengingat keduanya memiliki latar belakang politik yang berbeda namun tetap menunjukkan sikap profesional dalam menghadiri agenda kenegaraan.

Makan Malam Bersama dan Agenda Hari Berikutnya

Setelah parade dan upacara selesai, para peserta, termasuk kepala daerah dari seluruh Indonesia, menghadiri jamuan makan malam bersama Presiden Prabowo Subianto di ruang makan Husein, Akmil Magelang.

Momen ini menjadi kesempatan bagi para pemimpin daerah untuk berdiskusi secara informal dengan Presiden serta para tokoh nasional lainnya.

Acara retret ini masih berlanjut hingga hari berikutnya, Jumat (28/2/2025), dengan agenda utama pengarahan dari Presiden Prabowo kepada para kepala daerah.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, mengungkapkan bahwa pengarahan ini merupakan bagian dari orientasi kepemimpinan bagi kepala daerah di seluruh Indonesia.

“Esok hari, Jumat, 28 Februari 2025, Presiden Prabowo akan memberikan pengarahan dalam rangka Pembelajaran Orientasi Kepemimpinan bagi Kepala Daerah Seluruh Indonesia,” ujar Yusuf dalam keterangannya.

Pernyataan SBY mengenai “Matahari Kembar” dalam acara retret ini menjadi sorotan utama publik.

Meski tak dijelaskan secara detail, ungkapan tersebut menegaskan sikap SBY yang mendukung penuh kepemimpinan Prabowo tanpa adanya ambisi politik pribadi.

Acara retret ini juga menjadi momen penting bagi kepala daerah untuk mendapatkan arahan langsung dari Presiden Prabowo, sekaligus menjadi ajang pertemuan tokoh-tokoh nasional.(vip)

Deskripsi Singkat: Acara ini juga dihadiri Jokowi, para menteri, dan pejabat tinggi negara, serta diisi dengan upacara kehormatan dan pengarahan bagi kepala daerah.