Saham TPIA Menguat! Chandra Asri Buyback 250 Juta Saham Senilai Rp 2 Triliun

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), perusahaan petrokimia milik Prajogo Pangestu, akan buyback 250 juta saham senilai Rp 2 triliun
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), perusahaan petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu, mengumumkan rencana pembelian kembali saham (buyback). Perseroan berencana membeli kembali maksimal 250 juta saham atau setara dengan 0,29% dari total saham yang beredar di pasar.
Untuk aksi korporasi ini, TPIA telah menyiapkan dana sebesar Rp 2 triliun yang berasal dari kas internal. Saham akan dibeli kembali dengan harga maksimal Rp 10.000 per lembar, sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pada perdagangan terakhir, harga saham TPIA tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,84% dan ditutup di level Rp 7.250 per lembar. Volume transaksi saham TPIA mencapai 67,47 juta saham dengan total nilai transaksi sebesar Rp 496,33 miliar.
Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (21/3/2025), manajemen TPIA menjelaskan bahwa buyback ini akan dilakukan secara bertahap. Perseroan juga memastikan bahwa dana yang digunakan mencakup biaya transaksi, komisi broker, serta berbagai biaya lain yang berhubungan dengan aksi korporasi ini.
Dampak Buyback Saham terhadap Keuangan Perusahaan
Manajemen TPIA menegaskan bahwa aksi buyback ini tidak akan berdampak negatif terhadap pendapatan perusahaan. Selain itu, aksi ini juga tidak akan mengganggu arus kas perseroan atau menyebabkan perubahan signifikan dalam pembiayaan operasional.
TPIA memiliki kondisi keuangan yang kuat sehingga mampu melakukan buyback tanpa mengganggu rencana ekspansi bisnisnya. Dengan dana sebesar Rp 2 triliun yang berasal dari kas internal, perusahaan dapat melaksanakan buyback tanpa harus mencari pendanaan eksternal.
Keputusan buyback ini juga mencerminkan kepercayaan diri manajemen terhadap fundamental bisnis perusahaan. Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar, laba per saham (EPS) berpotensi meningkat, yang pada akhirnya bisa memberikan nilai lebih bagi pemegang saham.
Periode Buyback dan Mekanisme Pelaksanaan

Harga saham TPIA tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,84% dan ditutup di level Rp 7.250 per lembar
TPIA telah menetapkan bahwa proses pembelian kembali saham akan berlangsung selama tiga bulan. Periode buyback dimulai pada 21 Maret 2025 dan akan berakhir pada 20 Juni 2025.
Untuk melaksanakan aksi buyback ini, TPIA telah menunjuk PT Henan Putihrai Sekuritas sebagai pihak yang bertanggung jawab. Proses pembelian saham akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
TPIA memastikan bahwa seluruh proses buyback akan berjalan sesuai aturan pasar modal yang berlaku. Hal ini mencakup ketentuan mengenai jumlah pembelian saham per hari, harga maksimum pembelian, serta persyaratan pelaporan kepada otoritas bursa.
Manfaat Buyback Saham bagi Investor
Aksi buyback saham sering kali dipandang sebagai strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang. Dengan mengurangi jumlah saham yang beredar, laba per saham akan meningkat sehingga menarik lebih banyak investor.
Selain itu, buyback dapat membantu menjaga stabilitas harga saham di pasar. Ketika harga saham mengalami fluktuasi yang signifikan, perusahaan dapat melakukan buyback guna mengurangi volatilitas dan memberikan dukungan terhadap harga saham.
Dalam banyak kasus, aksi buyback juga menjadi indikasi bahwa manajemen percaya terhadap prospek bisnis perusahaan. Keputusan ini menunjukkan bahwa TPIA memiliki fundamental yang kuat dan optimistis terhadap kinerja bisnisnya di masa depan.
Bagi investor yang telah memiliki saham TPIA, buyback ini dapat memberikan keuntungan melalui potensi kenaikan harga saham. Sementara itu, bagi calon investor, aksi buyback bisa menjadi sinyal bahwa saham TPIA masih memiliki valuasi yang menarik untuk investasi jangka panjang.
Kinerja Saham TPIA di Pasar Modal
Sepanjang tahun 2025, saham TPIA mengalami pergerakan yang cukup dinamis di pasar modal. Kenaikan harga saham terbaru ke Rp 7.250 mencerminkan optimisme pasar terhadap aksi buyback yang akan dilakukan oleh perusahaan.
Volume transaksi yang cukup besar juga menunjukkan tingginya minat investor terhadap saham TPIA. Dengan adanya buyback ini, potensi kenaikan harga saham dalam beberapa bulan ke depan menjadi lebih terbuka.
Sejumlah analis pasar modal menilai bahwa aksi buyback ini dapat memberikan sentimen positif bagi saham TPIA. Jika buyback berjalan dengan baik, harga saham bisa mengalami apresiasi lebih lanjut dalam jangka menengah hingga panjang.
Investor yang telah memegang saham TPIA diharapkan bisa memperoleh manfaat dari kenaikan harga saham sebagai dampak dari berkurangnya jumlah saham yang beredar. Sementara itu, investor baru dapat mempertimbangkan buyback ini sebagai indikasi bahwa perusahaan masih memiliki valuasi yang menarik.
Prospek Bisnis TPIA ke Depan
Sebagai salah satu perusahaan petrokimia terbesar di Indonesia, TPIA terus memperkuat posisinya di industri ini. Perseroan secara konsisten melakukan ekspansi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan daya saingnya di pasar global.
Dalam beberapa tahun terakhir, TPIA telah menjalin berbagai kerja sama strategis dengan perusahaan internasional. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas pangsa pasar, serta memperkuat posisinya sebagai pemimpin di industri petrokimia.
Prospek bisnis petrokimia di Indonesia masih sangat cerah, mengingat permintaan yang terus meningkat dari berbagai sektor industri. Dengan strategi bisnis yang solid, TPIA diperkirakan akan tetap tumbuh dan mampu bersaing dengan perusahaan global lainnya.
Manajemen TPIA juga terus berupaya melakukan inovasi dalam pengembangan produk-produk petrokimia. Fokus utama perusahaan adalah meningkatkan efisiensi produksi serta mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan operasionalnya.
Dalam beberapa tahun ke depan, ekspansi bisnis TPIA akan semakin agresif untuk memperkuat posisinya di pasar domestik maupun internasional. Dengan dukungan infrastruktur yang terus berkembang, TPIA memiliki peluang besar untuk meningkatkan pangsa pasarnya.
Aksi buyback saham yang dilakukan oleh TPIA mencerminkan kepercayaan diri manajemen terhadap prospek bisnis perusahaan. Dengan dana Rp 2 triliun yang telah disiapkan, perusahaan berupaya menstabilkan harga saham dan meningkatkan nilai pemegang saham.
Meskipun aksi ini tidak memberikan dampak negatif terhadap keuangan perusahaan, investor tetap perlu mencermati perkembangan pasar. Jika buyback berjalan sesuai rencana, saham TPIA memiliki peluang untuk mengalami kenaikan harga dalam beberapa bulan ke depan.
Keputusan buyback ini juga bisa menjadi strategi yang efektif bagi TPIA untuk menjaga stabilitas harga saham di tengah volatilitas pasar. Dengan fundamental bisnis yang kuat, saham TPIA tetap menjadi salah satu pilihan menarik bagi investor jangka panjang.
Secara keseluruhan, langkah buyback ini bisa memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun pemegang saham. Dengan strategi bisnis yang jelas dan komitmen untuk terus berkembang, TPIA diperkirakan tetap menjadi salah satu perusahaan petrokimia terdepan di Indonesia. (dda)