Categories: Berita Internasional Nasional Olahraga

Ruben Amorim Disebut Tak Bisa Maksimalkan Skuad Manchester United!

Manchester United saat ini berada dalam masa-masa sulit di bawah arahan pelatih Ruben Amorim. Banyak pihak yang menyayangkan, meskipun Amorim telah diberi kendali penuh atas skuad MU.

Manchester united atau yang dikenal dengan julukan “Setan Merah” ini masih menunjukkan kinerja yang jauh dari harapan semenjak ditukangi oleh mantan pelatih Sporting Lisbon tersebut.

Ketidakmampuan Amorim untuk memaksimalkan potensi para pemainnya menimbulkan kritik tajam dari sejumlah pengamat sepak bola, termasuk legenda Inggris, Alan Shearer.

Performa Manchester United Menurun di Bawah Ruben Amorim

Sejak kedatangannya di pertengahan musim, Ruben Amorim tidak mampu memberikan perubahan yang signifikan bagi Manchester United.

Dalam 24 pertandingan yang telah dijalani, Manchester United hanya berhasil meraih 10 kemenangan, dengan lima hasil imbang dan sembilan kekalahan.

Catatan ini tentunya tidak mencerminkan harapan yang tinggi, terutama bagi tim sekelas Manchester United yang memiliki skuad berbakat dan sumber daya yang besar.

Di Liga Inggris, Manchester United berjuang keras untuk keluar dari zona degradasi, yang menunjukkan betapa lemahnya performa tim ini di bawah asuhan Amorim.

Selain itu, mereka juga sudah tersingkir dari Piala Liga Inggris dan Piala FA, sehingga hanya ada satu harapan yang tersisa untuk menyelamatkan musim ini, yaitu melalui kompetisi Liga Europa.

Komposisi Skuad Manchester United Tak Sesuai dengan Filosofi Ruben Amorim

Salah satu masalah utama yang dihadapi Ruben Amorim adalah ketidaksesuaian komposisi skuad yang ia warisi dari pelatih sebelumnya, Erik ten Hag.

Ruben Amorim, yang datang dengan filosofi permainan yang berbeda, harus menghadapinya dengan skuad yang dibangun berdasarkan sistem yang diterapkan oleh Ten Hag.

Skuad yang ada lebih cocok dengan filosofi permainan 4-2-3-1 yang diterapkan oleh Ten Hag, sedangkan Ruben Amorim lebih mengandalkan formasi 3-4-3.

Perbedaan filosofi ini menjadi salah satu kendala utama dalam pengembangan tim. Ruben Amorim tidak bisa sepenuhnya menerapkan cara bermain yang diinginkannya.

Hal ini membuat Amorim harus menghadapi dilema besar: apakah ia harus tetap berpegang pada filosofi permainan yang dia yakini, ataukah ia harus menyesuaikan diri dengam skuad yang ada?

Kritik Alan Shearer Terhadap Ruben Amorim Pelatih Manchester United

Kritik Alan Shearer Terhadap Ruben Amorim Pelatih Manchester United

Alan Shearer, mantan penyerang legendaris timnas Inggris dan salah satu pengamat sepak bola yang dihormati, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Ruben Amorim.

Alan Shearer menyatakan bahwa tugas utama seorang Ruben Amorim sebagai Pelatih Manchester United adalah memaksimalkan potensi yang ada pada para pemain.

Ruben Amorim seharusnya bisa menyesuaikan filosofi permainannya dengan potensi yang dimiliki skuad Manchester United, bukan malah berpegang teguh pada sistem yang tidak dapat diterapkan dengan efektif.

Gaya Permainan Ruben Amorim yang Tidak Sesuai dengan Manchester United

Gaya bermain Ruben Amorim memang cukup menarik dan sukses di klub sebelumnya, seperti Sporting CP, namun di MI, filosofi yang diusungnya tampaknya tidak berjalan dengan mulus.

Formasi 3-4-3 yang menjadi andalannya di Sporting tidak berhasil diterapkan secara maksimal di Old Trafford. Banyak pengamat yang berpendapat bahwa Amorim seharusnya lebih fleksibel.

Selain itu, Manchester United memiliki sejumlah pemain bintang yang membutuhkan pendekatan yang khusus. Beberapa pemain tersebut seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford, dan Jadon Sancho.

Namun, Ruben Amorim tampaknya kesulitan untuk menyesuaikan formasi dan strategi permainannya  dengan kebutuhan pemain-pemain Manchester United.

Harapan Manchester United di Liga Europa

Dengan kegagalan di kompetisi domestik, hanya Liga Europa yang bisa menjadi harapan terakhir untuk menyelamatkan musim buruk Manchester United.

Meskipun mereka masih memiliki kesempatan untuk meraih trofi Eropa, jalan menuju kesuksesan Manchester United di Liga Europa pun tidak mudah.

Sebagai pelatih, Ruben Amorim harus dapat memaksimalkan skuad yang ada agar bisa bersaing di level Eropa, terutama menghadapi tim-tim yang lebih kuat dan terorganisir dengan baik.

Sebagai manajer, Ruben Amorim diharapkan untuk tidak hanya mengandalkan filosofi permainannya yang kaku, tetapi juga mampu menyesuaikan dengan karakteristik para pemain yang ada di tim.

Dalam situasi seperti ini, kemampuan seorang pelatih untuk beradaptasi dengan skuas yang ada dan menemukan solusi yang tepat sangatlah penting.

Ruben Amorim berada di bawah tekanan besar di Manchester United. Meskipun ia memiliki filosofi permainan yang sukses di klub sebelumnya, kenyataannya ia belum berhasil menerapkannya.

Komposisi skuad yang tidak sesuai dengan ide permainannya, ditambah dengan ketidakmampuan untuk memaksimalkan potensi pemain, menjadi masalah besar bagi pelatih asal Portugal ini.

Harapan terakhir bagi Ruben Amorim dan Manchester United adalah Liga Europa, yang bisa menjadi satu-satunya jalan untuk menyelamatkan musim ini.

Namun, jika hasil-hasil buruk terus berlanjut, masa depan Ruben Amorim di MU bisa menjadi semakin tidak pasti. Para penggemar MU tentu berharap bahwa Ruben Amorim dapat segera menemukan solusi. (WAN)