Nvidia resmi merilis GPU GeForce RTX 5050 sebagai varian paling terjangkau di lini RTX 50 Series. Dibekali arsitektur Blackwell, DLSS 4, dan fitur AI canggih.
KLIKBERITA24.COM - Nvidia resmi merilis kartu grafis entry-level terbarunya dari lini GeForce RTX 50 Series, yakni RTX 5050, pada Selasa, 24 Juni 2025.
Peluncuran ini menambah satu lagi opsi GPU terbaru di kelas menengah bawah, setelah sebelumnya Nvidia memperkenalkan RTX 5060 pada Mei lalu.
RTX 5050 hadir sebagai varian paling terjangkau dari seri RTX 50, namun tetap membawa berbagai fitur canggih yang menjadi ciri khas generasi terbaru kartu grafis Nvidia.
Dengan harga resmi 249 dollar AS, atau setara sekitar Rp 4 jutaan, RTX 5050 menjadi kartu grafis paling murah di lini RTX 50 Series.
Sebagai perbandingan, Nvidia terakhir kali merilis GPU murah pada Februari 2024 lalu lewat RTX 3050 6 GB yang dibanderol 179 dollar AS (sekitar Rp 2,9 juta).
Meski selisih harga antara RTX 3050 dan RTX 5050 hanya sekitar Rp 1 jutaan, peningkatan fitur yang dibawa RTX 5050 terbilang signifikan.
Salah satu keunggulan utama dari RTX 5050 adalah penggunaan arsitektur terbaru bernama Blackwell. Arsitektur ini dirancang untuk memaksimalkan efisiensi dan performa, khususnya dalam menjalankan proses berbasis kecerdasan buatan (AI) dan grafis berat.
Kemampuan AI di GPU ini diklaim bisa mencapai 412 triliun operasi per detik (TOPS), menjadikannya solusi menarik bagi pengguna yang ingin menikmati performa AI di GPU entry-level.
Fitur lainnya yang jadi andalan RTX 5050 adalah dukungan untuk teknologi Deep Learning Super Sampling generasi keempat atau DLSS 4.
Teknologi ini memungkinkan peningkatan kualitas visual dengan cara upscaling gambar menggunakan kecerdasan buatan.
DLSS 4 juga dikombinasikan dengan teknologi Multi Frame Generation, yang membuat pengalaman bermain game terasa lebih mulus dan responsif.
GeForce RTX 5050 hadir dengan arsitektur Blackwell dan teknologi DLSS 4 untuk performa AI yang optimal di kelas entry-level.
Tak hanya itu, RTX 5050 juga membawa fitur Ray Tracing Gen-4 yang meningkatkan realisme pencahayaan dalam game, Tensor Cores Gen-5 untuk akselerasi AI, serta encoder dan decoder terbaru, yaitu Nvidia Encoder Gen-9 dan Decoder Gen-6.
Fitur-fitur ini sebelumnya hanya ditemukan pada kartu grafis kelas atas, dan kini mulai ditanamkan pada GPU yang lebih terjangkau.
Meski memiliki teknologi canggih, Nvidia tetap membuat beberapa penyesuaian agar harga GPU ini bisa ditekan. Salah satunya adalah penggunaan jenis memori VRAM GDDR6, bukan GDDR7 seperti kebanyakan varian RTX 50 lainnya.
GDDR6 sendiri adalah jenis memori yang sebelumnya digunakan di RTX 40 Series, namun masih mampu memberikan performa yang cukup baik untuk kebutuhan mainstream.
Kapasitas VRAM yang ditanamkan di RTX 5050 mencapai 8 GB, sama seperti RTX 5060. GPU ini juga dilengkapi memory clock 20 Gbps, memory bus 128-bit, serta bandwidth memori sebesar 320 GB/s.
Spesifikasi tersebut memastikan kinerja GPU tetap optimal untuk berbagai aktivitas, mulai dari gaming hingga rendering ringan.
Dari sisi konsumsi daya, RTX 5050 memiliki TDP maksimal sebesar 130 watt. Artinya, GPU ini bisa dipasangkan dengan sistem PC yang tidak memerlukan power supply besar.
Untuk konektivitas, RTX 5050 sudah mendukung slot PCIe 5.0 x16, HDMI 2.1b, serta DisplayPort 2.1b, memungkinkan dukungan resolusi tinggi dan refresh rate yang cepat untuk berbagai jenis monitor modern.
Nvidia juga telah memastikan bahwa RTX 5050 akan tersedia secara luas mulai pertengahan Juli 2025. GPU ini akan didistribusikan melalui mitra resmi Nvidia, termasuk produsen-produsen kartu grafis ternama seperti Asus, MSI, Gigabyte, dan lain-lain.
Peluncuran RTX 5050 menegaskan langkah Nvidia dalam membawa teknologi AI dan visual generasi baru ke lebih banyak pengguna.
Dengan harga yang bersaing, RTX 5050 bukan hanya menjadi GPU murah, tetapi juga gateway bagi gamer dan kreator konten yang ingin mencicipi kemampuan Ray Tracing dan AI tanpa harus membeli perangkat mahal. (vip)