Categories: Bisnis & Ekonomi

Robert Kiyosaki Ungkap 3 Aset Kripto Potensial Naik Akhir 2025, Cocok untuk Modal Kecil

KLIKBERITA24.COM - Penulis buku keuangan ikonik Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki, kembali mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan dan langsung menarik perhatian luas dari kalangan investor aset kripto. Dalam unggahannya di platform X (dulu dikenal sebagai Twitter), ia menyebut tiga aset digital yang menurutnya berpotensi mengalami kenaikan tajam pada akhir tahun 2025.

Kiyosaki tidak hanya menyasar investor besar, tapi juga menyampaikan bahwa aset-aset ini sangat cocok untuk individu dengan modal kecil. Ia menekankan pentingnya bersiap menghadapi perubahan arah ekonomi dunia yang kian tidak stabil.

Menurut Kiyosaki, ada peluang besar yang bisa dimanfaatkan oleh siapa saja yang mulai mengedukasi diri dalam dunia aset kripto. Ia menyoroti bahwa pemerintah dan bank sentral tak akan mampu mencetak atau mengontrol aset digital seperti mereka mengatur mata uang fiat.

“Pemerintah tidak dapat mencetak Bitcoin, Ethereum, atau Solana,” tulisnya singkat namun tegas.

Pernyataan tersebut mencerminkan keyakinannya bahwa aset kripto bukan sekadar instrumen investasi, melainkan juga sarana perlindungan nilai yang kebal terhadap manipulasi. Di tengah naiknya inflasi dan kekhawatiran terhadap pelemahan dolar AS, Kiyosaki menilai kripto menjadi alternatif kuat untuk menjaga kekayaan.

Robert Kiyosaki meramal tiga aset kripto yang menjadi pilihannya dan layak diperhatikan sejak sekarang. Ketiganya merupakan proyek kripto besar yang telah memiliki rekam jejak dan pengaruh yang kuat di pasar global.

Berikut ini adalah tiga aset kripto utama yang secara langsung disebut oleh Robert Kiyosaki:

  • Bitcoin (BTC)
  • Ethereum (ETH)
  • Solana (SOL)

Kiyosaki menambahkan bahwa ia secara pribadi membeli lebih banyak ketiga aset tersebut karena memiliki dana cadangan. “Saya membeli lebih banyak Bitcoin, Ethereum, dan Solana karena saya punya uang ekstra,” jelasnya dalam pernyataan yang ia bagikan secara terbuka.

Namun ia juga menyadari bahwa banyak orang tidak memiliki kelebihan dana yang sama, sehingga ia mendorong masyarakat untuk tetap mulai berinvestasi dengan jumlah kecil secara bertahap. Edukasi menjadi kunci utama yang ia tekankan dalam setiap pengambilan keputusan keuangan, terutama dalam dunia kripto yang masih tergolong baru bagi sebagian orang.

Meski hanya menyebut tiga nama secara eksplisit, Kiyosaki mengisyaratkan dua aset tambahan yang menurutnya tengah mengembangkan fondasi keuangan digital masa depan. Meskipun ia tidak menyebutkan dua nama tersebut secara spesifik, pernyataannya memicu beragam spekulasi dan perbincangan intens di kalangan komunitas kripto dunia.

Para analis pun menafsirkan bahwa dua aset tambahan itu bisa saja merupakan proyek blockchain yang menekankan pada skalabilitas dan penggunaan dunia nyata. Sementara itu, Kiyosaki menegaskan pentingnya menyelami lebih dalam sebelum memutuskan membeli aset kripto apa pun.

“Sekarang adalah saat yang tepat untuk mendidik diri sendiri dan bertindak,” tulisnya sebagai dorongan kepada pengikutnya untuk mengambil inisiatif dalam mengelola keuangan pribadi.

Ia menganggap pendidikan keuangan sebagai fondasi dari kebebasan ekonomi. Oleh karena itu, ia menyarankan agar masyarakat aktif mencari tahu tentang blockchain, tokenomics, hingga cara kerja jaringan desentralisasi.

Pentingnya memiliki aset yang kebal terhadap inflasi menjadi poin sentral dalam pernyataan Kiyosaki. Ia melihat kripto sebagai solusi di tengah krisis ekonomi yang menimpa banyak negara, terutama negara berkembang.

Menurutnya, sistem keuangan tradisional sudah tidak relevan lagi dengan kondisi global saat ini. Dalam berbagai kesempatan, Kiyosaki juga menyebut bahwa dolar AS dalam jangka panjang akan kehilangan nilai karena terus dicetak tanpa kontrol yang jelas.

Adopsi kripto yang semakin meluas secara global menjadi konfirmasi bahwa masyarakat perlahan mulai mencari cara alternatif untuk menjaga kekayaan. Teknologi blockchain dinilai menawarkan transparansi, efisiensi, dan otonomi finansial yang belum pernah diberikan oleh sistem konvensional.

Selain memberikan edukasi mengenai risiko, ia juga mengingatkan pentingnya bersikap realistis dalam berinvestasi. Investor kecil tetap bisa mendapat keuntungan signifikan selama mereka memiliki rencana jangka panjang dan memahami risiko volatilitas yang melekat di pasar kripto.

Dua aset kripto tambahan yang disinggung oleh Kiyosaki meskipun tak disebutkan namanya secara spesifik kemungkinan besar merujuk pada proyek dengan fokus utilitas tinggi dan kecepatan transaksi. Beberapa pengamat menyebut nama seperti Cardano atau Chainlink sebagai kandidat kuat, namun belum ada konfirmasi langsung dari Kiyosaki.

Kiyosaki percaya bahwa siapa pun yang mampu memahami perubahan ini akan memiliki keunggulan kompetitif dalam mengelola keuangannya di masa depan. Teknologi, menurutnya, bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dalam menentukan arah investasi.

Investasi kripto yang dimulai dengan modal kecil dapat menjadi awal yang bijak selama didasari pengetahuan dan strategi yang matang. Ia mendorong generasi muda untuk tidak menunggu kaya dulu baru berinvestasi, tetapi membalik mindset menjadi “berinvestasi untuk menjadi kaya”.

Dalam konteks ini, aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum tidak lagi sekadar alat spekulatif, melainkan merupakan elemen penting dalam revolusi sistem keuangan. Menurut Kiyosaki, menunda belajar tentang kripto sama saja dengan menolak peluang di masa depan. (dda)