Sekuel drama Aku Tak Membenci Hujan berjudul Rintik Terakhir siap tayang akhir Agustus 2025 di Viu dan MAXStream.
KLIKBERITA24.COM - Setelah sukses memikat penonton lewat drama Aku Tak Membenci Hujan, platform streaming Viu kembali menyuguhkan kisah lanjutan yang lebih emosional.
Bekerja sama dengan Telkomsel melalui MAXStream Studios, mereka akan merilis Rintik Terakhir, sekuel yang sudah sangat dinantikan oleh para penggemar.
Drama ini dijadwalkan tayang perdana pada akhir Agustus 2025 dan digadang-gadang sebagai salah satu tontonan paling menggugah yang akan mengisi paruh kedua tahun ini.
Masih mengusung kisah cinta yang dibalut dengan trauma dan pencarian jati diri, Rintik Terakhir tetap menghadirkan dua pemeran utama yang telah mencuri hati penonton sebelumnya: Jeff Smith dan Aisyah Aqilah.
Kali ini, mereka akan memperdalam konflik psikologis yang dialami tokoh utama, Karang Samudra Daneswara, yang kini menjalani hidup baru sebagai Arutala Sembagi Daneswara.
Arutala digambarkan sebagai seorang remaja tunarungu yang lahir dari luka mendalam akibat insiden penembakan yang dilakukan oleh ibunya sendiri.
Dibintangi Jeff Smith dan Aisyah Aqilah, drama ini mengangkat kisah cinta, trauma, dan pencarian jati diri yang emosional, dengan karakter baru yang memperkaya alur cerita.
Drama ini akan hadir dalam delapan episode yang mengajak penonton menyelami perjalanan batin Launa, diperankan oleh Aisyah Aqilah.
Launa mencoba menghubungkan kembali kisah cinta lamanya dengan Arutala, namun justru terseret masuk ke dunia penuh kenangan dan trauma masa kecil yang belum sembuh.
Dalam pencarian itu, muncul sosok misterius yang menjadi benang merah dari dendam lama Arutala, memperumit perasaan yang telah lama ia simpan.
Menambah kerumitan emosi, hadir karakter Lingga, seorang pria tenang yang membawa kehangatan dan kenyamanan baru bagi Launa.
Di tengah antara cinta lama yang belum selesai dan peluang cinta baru yang menenangkan, Launa terjebak dalam dilema besar.
Ia harus memilih, apakah melepaskan berarti menyerah pada luka masa lalu, atau justru menjadi langkah awal menuju lembaran hidup yang lebih tenang.
Dalam acara cast reveal yang digelar pada 4 Juli lalu di Jakarta dan disambut meriah oleh para penggemar, Jeff Smith memberikan sedikit gambaran tentang perbedaan antara drama ini dan seri sebelumnya.
“Di versi sebelumnya, sosok Karang memang menonjol. Tetapi di sekuel ini saya akan memberi warna lebih kuat pada sosok Aru. Sebelumnya Aru hanya sekilas saja, sekarang bakal lebih dalam lagi,” ungkap Jeff.
Tidak hanya menggali karakter utama, Rintik Terakhir juga menghadirkan dua tokoh baru yang menambah kompleksitas cerita: Utari dan Lingga. Utari diperankan oleh Adzana Ashel JKT48, sementara Lingga dimainkan oleh Fadly Faisal.
Ashel menjelaskan bahwa perannya kali ini cukup menantang, terutama karena karakter Utari digambarkan sebagai sosok yang manipulatif dan berbahaya.
“Utari adalah sosok antagonis. Dan saat pertama kali mengetahui karakternya, aku jadi makin penasaran mengapa seorang Aru bisa jatuh cinta dengan Utari, gadis penjual permen kapas. Dia adalah sosok yang licik dan red flag,” ujar Ashel.
Sementara itu, Fadly Faisal berbagi pengalaman menariknya dalam memerankan tokoh Lingga. Ia mengakui bahwa karakter ini sangat berbeda dengan dirinya di kehidupan nyata.
“Lingga adalah tokoh yang berusaha mengambil hati Launa yang susah move on. Karakternya tenang dan dewasa,” katanya.
“Saya yang terbiasa grabak grubuk, belakangan ini berusaha untuk bicara lebih pelan dan berpikir lebih tenang untuk dapat menjiwai karakter ini,” lanjut Fadly.
Melalui konflik emosional yang kuat, drama ini tidak hanya menyentuh sisi romantis tetapi juga menggali tema besar seperti kesehatan mental dan trauma dalam keluarga.
Penonton diajak memahami bagaimana luka masa lalu bisa membentuk seseorang, serta bagaimana setiap individu tetap bisa menemukan jalan untuk pulang—meski dengan banyak luka dan kehilangan arah.
Dengan kekuatan naskah yang menyentuh, karakter yang kompleks, serta sinematografi yang emosional, Rintik Terakhir tampaknya siap menjadi drama lokal yang tak hanya menghibur tapi juga menggugah kesadaran akan pentingnya proses penyembuhan dan penerimaan.
Drama ini bukan sekadar kisah cinta biasa, melainkan perjalanan batin tentang kehilangan, pengampunan, dan keberanian untuk kembali membuka hati. (vip)