Review Weapons, Misteri Hilangnya 17 Anak dengan Cerita Bagai Susun Puzzle

Weapons 2025

KLIKBERITA24.COM - Weapons, film horor yang dirilis pada 2025, dibuka dengan narasi misterius dari seorang anak kecil tentang hilangnya 17 anak di sebuah kota fiktif bernama Maybrook.

Film ini mengajak penontonnya untuk mengikuti dan memecahkan puzzle penuh misteri yang ada di balik hilangnya para anak tersebut.

Anak kecil itu menceritakan bahwa 17 dari 18 anak di kelas seorang guru bernama Justine Gandy (diperankan oleh Julia Garner) hilang secara misterius.

Ketika sang guru, Justine, tiba di kelas pada pagi hari, ia terkejut mendapati hanya ada satu murid yang tersisa, Alex Lily (Cary Christopher). Kejadian ini sangat membingungkan, karena anak-anak yang hilang secara tiba-tiba pada dini hari, tepatnya pukul 02:17.

Sebagian dari mereka bahkan terlihat dalam rekaman CCTV berlari keluar dari rumah mereka tanpa arah yang jelas.

Kejadian ini membuat kepolisian dan para orangtua murid panik, bahkan sebagian mencurigai bahwa Justine adalah penyebab hilangnya para anak tersebut.

Namun, Alex yang satu-satunya murid yang tersisa tidak memberikan banyak informasi, sementara Justine sendiri juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Dengan premis seperti ini, banyak penonton, termasuk saya, yang mencoba menebak siapa yang menjadi dalang di balik kejadian aneh ini.

Apakah itu makhluk luar angkasa (alien), seperti yang sering ditemui dalam film fiksi ilmiah dan horor, atau mungkin sesuatu yang lebih menyeramkan, seperti makhluk dari dunia lain yang mirip dengan IT karya Stephen King?

Atau bisa jadi, semua ini adalah bagian dari sebuah konspirasi yang melibatkan pemerintah, dengan tujuan menjadikan anak-anak sebagai eksperimen menggunakan senjata misterius, mungkin senjata yang dimaksudkan dalam judul Weapons?

Sutradara dan penulis skenario Weapons, Zach Cregger, dengan cerdas membagi cerita ini menjadi beberapa segmen, memberikan sudut pandang yang berbeda, yang membuat penonton terus berusaha menyusun potongan-potongan puzzle yang membingungkan ini.

Segmen pertama menampilkan Justine yang kebingungan, terjebak dalam sebuah pertemuan dengan para orangtua yang menuntut penjelasan tentang kejadian aneh ini.

Mengapa hanya kelasnya yang terdampak? Dalam segmen ini, kita juga mengetahui bahwa Justine memiliki kebiasaan buruk meminum alkohol dan tinggal sendiri, sementara hubungan dengan seorang polisi bernama Paul Morgan (Alden Ehrenreich) tampaknya semakin rumit.

Suatu malam, Justine bermimpi kembali ke kelasnya dan mendapati murid-muridnya yang hilang duduk dengan wajah menakutkan, sementara Alex yang masih ada tampak semakin aneh.

Ia mulai menyelidiki rumah Alex dan menemukan bahwa jendela rumah tersebut ditutupi dengan koran, yang menandakan bahwa Alex mungkin telah mengalami trauma.

Meskipun ada beberapa petunjuk, saya sudah menebak bahwa Justine bukanlah dalangnya, karena twist semacam itu jarang ditemukan dalam film Amerika, apalagi jika karakter seperti dia sudah digambarkan secara ambigu.

Segmen selanjutnya memperkenalkan karakter Archer Graff (Josh Brolin), seorang ayah yang kehilangan anaknya, Matthew, dalam kejadian ini.

Archer meyakini bahwa Justine adalah penyebab hilangnya anak-anak tersebut. Namun, petunjuk-petunjuk baru mulai muncul, seperti fakta bahwa anak-anak yang hilang semuanya berlari ke arah yang sama, menuju sebuah menara misterius.

Bahkan, Archer melihat senjata api dengan angka “02:17” di langit, serta mimpi yang menunjukkan makhluk mirip IT yang menerkam dari atas. Semua ini menambah rasa penasaran penonton.

Kegelisahan semakin menjadi, terutama ketika anak-anak yang berlari pada malam hari memperlihatkan ketegangan yang mencekam tanpa perlu penampakan fisik. Inilah yang membuat saya semakin menikmati ketegangan film ini.

Kemudian, kita beralih ke segmen lain yang melibatkan Paul, seorang gelandangan pemabuk bernama James, Marcus yang merupakan kepala sekolah, dan akhirnya Alex yang menjadi kunci untuk memecahkan misteri ini.

Semua segmen ini berkontribusi pada teka-teki yang lebih besar, yang akhirnya memberikan pengungkapan mengejutkan di akhir film.

Sebuah twist yang sangat mengerikan mengarah pada konklusi yang benar-benar menjadi momen slasher yang mengerikan.

Dengan plot yang orisinal dan penyusunan cerita yang cerdas, Weapons layak disebut sebagai salah satu film horor paling menarik untuk tahun 2025 ini.

Film ini bukan hanya mengandalkan jump scare, tetapi lebih pada penceritaan yang mengajak penonton untuk terlibat dalam proses pemecahan misteri yang kompleks.

Para karakter yang saling terhubung, konspirasi yang berkembang, serta ketegangan yang menyesakkan memberikan lapisan emosi yang membuat film ini terasa lebih dari sekadar horor biasa.

Film Weapons menjadi contoh bagus bagaimana sebuah cerita horor bisa menarik perhatian tidak hanya karena elemen menakutkan, tetapi juga karena plot yang matang dan karakter yang kuat.

Film ini akan sangat memuaskan bagi mereka yang menyukai horor psikologis dengan sentuhan misteri yang dalam.

Dari segi visual dan alur cerita, film ini benar-benar menunjukkan kualitas tinggi yang bisa diharapkan dari genre horor di tahun 2025. (ctr)