Profil Rudy Mas’ud, Gubernur Kaltim yang Sebut Dedi Mulyadi Sebagai “Gubernur Konten”

Profil Rudy Mas'ud, Gubernur Kaltim yang sebut Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Konten.
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud menjadi sorotan publik setelah menyebut Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai “Gubernur Konten”.
Dalam rapat Komisi II DPR RI bersama Kementerian Dalam Negeri pada 29 April 2025, Rudy Mas’ud memberikan salam khusus kepada Dedi Mulyadi sebelum memaparkan materi tentang daerahnya.
Sontak, pernyataan tersebut menimbulkan kontroversi dan kini nama Gubernur Kaltim tersebut tengah viral diperbincangkan.
Pendidikan dan Awal Karier
Profil Rudy Mas’ud cukup menarik untuk ditelusuri lebih dalam. Ia lahir di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 7 Desember 1981.
Sejak kecil, Rudy tumbuh di lingkungan keluarga sederhana yang mengajarkan nilai kerja keras.
Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 008 Balikpapan, lalu berlanjut ke SMP Negeri 4 Samarinda, dan lulus dari SMA Negeri 2 Balikpapan.
Setelah itu, Rudy melanjutkan kuliah di Universitas Mulawarman, mengambil jurusan Ekonomi. Ia meraih gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 2006.
Tidak berhenti di sana, Rudy kemudian meneruskan studi magister di kampus yang sama dan lulus sebagai Magister Ekonomi pada 2020.
Ia menyelesaikan jenjang akademik tertingginya dengan gelar Doktor Ilmu Ekonomi pada awal 2025.
Kualifikasi pendidikan ini memperkuat kapabilitasnya dalam memahami pembangunan daerah berbasis data dan kebijakan ekonomi.
Dari Dunia Usaha ke Politik
Sebelum terjun ke panggung politik, Rudy Mas’ud dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses di berbagai bidang.
Ia membangun kerajaan bisnisnya melalui perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor energi, konstruksi, dan perkapalan.
Beberapa jabatan penting yang pernah diemban, antara lain Executive Chairman di PT Barokah Bersaudara Perkasa dan Direktur Utama PT Barokah Gemilang Perkasa.

Sosok Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud.
Aktivitas bisnis Rudy lebih banyak beroperasi di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, dengan fokus utama pada logistik bahan bakar minyak dan galangan kapal.
Kesuksesan tersebut membuatnya dikenal luas sebagai pengusaha lokal yang berpengaruh, terutama dalam menggerakkan perekonomian daerah di kawasan timur Indonesia.
Awal Kiprah Politik dan Posisi Strategis
Masuknya Rudy ke dunia politik tak lepas dari kiprahnya di organisasi kemasyarakatan dan partai.
Rudy Mas’ud pernah menjabat sebagai Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Kalimantan Timur antara 2018 hingga 2023.
Di samping itu, ia juga sempat menjadi Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Timur untuk periode 2020–2025.
Dari situlah, karier politik Rudy kian menanjak. Ia kemudian dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Bidang Pertahanan.
Tak hanya itu, Rudy juga aktif di ormas pendukung Golkar seperti MKGR, di mana ia menjabat Ketua Bidang BUMN dan BUMD.
Kombinasi antara pengalaman bisnis dan politik inilah yang membentuk citra Rudy sebagai politisi praktis dengan pendekatan teknokratis.
Kemenangan di Pilkada 2024
Rudy Mas’ud maju dalam Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur 2024 berpasangan dengan Seno Aji, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kaltim.
Pasangan ini diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari 12 partai politik, di antaranya Partai Golkar, PKB, Gerindra, PAN, hingga PSI dan PBB.
Berkat dukungan luas dan basis massa yang kuat, Rudy dan Seno berhasil memenangkan Pilgub dengan perolehan suara mencapai 997.344 atau 55,7 persen suara sah.
Setelah resmi dilantik pada Februari 2025, pasangan ini langsung tancap gas dengan menyusun sejumlah program prioritas.
Salah satu yang digadang-gadang menjadi unggulan adalah program “Gratis Pol”, yang mencakup pemberian pakaian gratis untuk siswa SMA serta makanan bergizi untuk anak-anak, ibu hamil, dan menyusui.
Program ini dirancang agar langsung menyentuh masyarakat bawah dan mengurangi beban biaya keluarga miskin.
Demikian, sekilas profil Rudy Mas’ud yang sempat memberi julukan “Gubernur Konten” terhadap Gubernur Jawa Barat. Hingga saat ini, nama Gubernur Kaltim tersebut masih menjadi perbincangan panas bersama nama Dedi Mulyadi. (fam)