Prabowo & PM China Teken 12 Kesepakatan Strategis, Perkuat Kerja Sama 2 Negara

Hubungan bilateral antara indonesia dan republik rakyat tiongkok (rrt) semakin kokoh dengan disepakatinya 12 kerja sama strategis lintas sektor

KLIKBERITA24.COM - Hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) semakin kokoh dengan disepakatinya 12 kerja sama strategis lintas sektor. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

“Saya tegaskan kembali komitmen kami untuk memperkuat kemitraan Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok dan dengan bangsa Tiongkok,” kata Presiden Prabowo Subianto  pada Minggu (25/5/2025).

Pertemuan bilateral ini menghasilkan 12 poin kerja sama antara Indonesia dan China yang terbagi dalam dua bagian besar: empat kesepakatan yang dituangkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU), dan delapan lainnya berupa komitmen lintas sektor yang akan ditindaklanjuti oleh masing-masing lembaga terkait.

Salah satu penandatanganan nota kesepahaman (MoU) penting yang ditandatangani adalah antara Bank Indonesia (BI) dan People’s Bank of China.

Kerja sama ini membentuk kerangka kerja yang bertujuan mendorong transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal masing-masing negara. Kerjasama ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional terhadap gejolak mata uang global.

Selain itu, terdapat MoU antara Dewan Ekonomi Nasional Indonesia dan National Development and Reform Commission Tiongkok yang menyoroti kerja sama dalam perumusan kebijakan pembangunan ekonomi. Inisiatif ini diharapkan mendorong pertumbuhan sektor produktif di kedua negara.

Dalam aspek industrialisasi dan penguatan rantai pasok, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI juga menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Perdagangan RRT. Nota ini mencakup penguatan sinergi ekonomi dalam pengembangan sektor industri berbasis teknologi dan keterhubungan logistik.

Sementara itu, kerja sama bernama “Two Countries Twin Park” menjadi bagian penting dalam kolaborasi lintas pemerintah dan daerah. MoU ini melibatkan Kemenko Perekonomian RI, Kementerian Perdagangan RRT, serta Pemerintah Provinsi Fujian, yang bertujuan membentuk kawasan industri terpadu sebagai pusat investasi dan produksi kedua negara.

Di luar empat penandatanganan nota kesepahaman (mou) utama tersebut, terdapat delapan bentuk kerja sama lainnya yang tak kalah signifikan

Terdapat 8 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama lainnya yang tak kalah signifikan

Di luar empat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) utama tersebut, terdapat delapan bentuk kerja sama lainnya yang tak kalah signifikan.

Dalam sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Tiongkok sepakat memperkuat promosi destinasi serta pertukaran pelaku industri pariwisata.

Untuk mendukung ekspor produk pertanian, Badan Karantina Indonesia menjalin kerja sama dengan General Administration of Customs Tiongkok. Hal ini menjadi peluang besar bagi komoditas unggulan Indonesia agar lebih mudah masuk ke pasar China.

Tak hanya fokus pada sektor ekonomi, kolaborasi juga menjangkau bidang kesehatan. Kementerian Kesehatan Indonesia bekerja sama dengan dua institusi penting dari China, yaitu National Administration of Traditional Chinese Medicine dan National Administration of Disease Control and Prevention.

Kerja sama pada bidang kesehatan ini mencakup pengembangan pengobatan tradisional serta pencegahan dan pengendalian penyakit tuberkulosis.

Dari sisi investasi dan dunia usaha, kesepakatan antara Danantara Indonesia dan China Investment Corporation akan membuka jalan bagi proyek-proyek strategis bernilai besar. Dukungan dari sektor swasta juga diperkuat melalui kemitraan antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dengan China Chamber of Commerce in Indonesia.

Media nasional juga dilibatkan dalam hubungan diplomasi ini. Antara dan China Media Group menyepakati kerja sama dalam pengembangan konten dan pertukaran informasi, sedangkan Antara dan Xinhua News Agency memperluas kolaborasi antar kantor berita sebagai penghubung informasi lintas negara.

Kerja sama komprehensif ini mempertegas arah hubungan Indonesia dan Tiongkok yang semakin strategis. Kunjungan PM Li Qiang dinilai sebagai momen penting dalam meningkatkan sinergi di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pariwisata, hingga kesehatan dan media.

Dengan adanya komitmen yang jelas dari kedua pemimpin negara, peluang Indonesia untuk memperkuat perekonomian domestik dan meningkatkan daya saing global semakin terbuka lebar. Langkah ini juga mencerminkan pergeseran kebijakan luar negeri yang berfokus pada kerja sama multipolar dan saling menguntungkan.

Prabowo menegaskan bahwa penguatan kemitraan ini merupakan bagian dari upaya Indonesia dalam mengakselerasi transformasi ekonomi menuju negara maju. “Saya tegaskan kembali komitmen kami untuk memperkuat kemitraan Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok dan dengan bangsa Tiongkok,” tegasnya. (WAN)