Categories: Berita

PLAI BMD Sleman Jadi Pelopor Kampus AI di Yogya, Fokus Cetak Talenta Digital

PLAI BMD (Pusat Layanan Artificial Intelligence Budi Mulia Dua) resmi berdiri di Sleman, Yogyakarta, sebagai pelopor kampus yang secara khusus berfokus pada pengembangan talenta digital dan kecerdasan buatan (AI).

Kehadiran kampus ini dinilai sebagai langkah strategis dalam menjawab tantangan rendahnya jumlah sumber daya manusia berkualitas di bidang teknologi digital di Indonesia.

Ketua Yayasan Budi Mulia Dua, Tasniem Fauzia Rais, menjelaskan bahwa ide pendirian PLAI BMD muncul dari keprihatinan terhadap minimnya talenta digital di tanah air.

Menurut data yang ia ungkapkan, Indonesia hanya memiliki sekitar 250 talenta digital per satu juta penduduk, jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia yang memiliki 1.800 dan India dengan 1.200 per satu juta penduduk.

“Di era digital ini, data adalah aset yang sangat berharga, bahkan bisa disamakan dengan emas. Ketika data bocor, dampaknya sama seperti terjadi pencurian atau perampokan. Maka dari itu, penting sekali bagi Indonesia untuk memperkuat pertahanan di bidang teknologi, khususnya AI,” ujar Tasniem dalam seremoni penyerahan SK pendirian PLAI BMD yang digelar di Auditorium kampus, Kamis (8/5).

Sebagai bentuk konkret dari komitmen tersebut, PLAI BMD membuka tiga program studi unggulan yang sangat relevan dengan kebutuhan zaman:

  • Kecerdasan Buatan dan Robotika
  • Sains Data Terapan
  • Rekayasa Keamanan Siber

Ketiga program studi ini dirancang dengan komposisi kurikulum 70% praktik dan 30% teori, guna memastikan mahasiswa tak hanya memahami konsep secara akademik tetapi juga memiliki keahlian teknis yang kuat dan siap diterapkan di industri nyata.

Untuk mendukung hal tersebut, PLAI BMD telah menjalin kerja sama strategis dengan 13 mitra industri.

“Keterlibatan industri dalam proses pembelajaran akan mendorong mahasiswa untuk menciptakan produk berbasis AI yang tak hanya layak jual, tetapi juga mampu menyelesaikan persoalan riil di masyarakat. Kami ingin mencetak lulusan yang benar-benar siap kerja,” tegas Tasniem.

Pusat Talenta dan Inovasi AI

Pusat Talenta dan Inovasi AI

Direktur PLAI BMD, Ridho Rahmadi, turut memperkuat visi besar kampus ini.

Ia menyebut PLAI BMD bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga akan dikembangkan sebagai pusat riset, pusat pencetakan talenta digital, pusat bisnis teknologi, serta pusat komputasi dan data berbasis AI.

Beberapa proyek inovatif yang sedang dikembangkan di PLAI BMD antara lain:

  • SANTUN, aplikasi percakapan berbasis AI dengan pendekatan etika
  • ROS-13, roket kecil untuk edukasi dan riset teknologi penerbangan
  • VELOQU, kendaraan cerdas yang dilengkapi sistem navigasi berbasis AI

Ridho menargetkan dalam waktu satu tahun ke depan, PLAI BMD dapat menghasilkan setidaknya 30 produk inisiasi dan 150 talenta AI berkualifikasi tinggi.

“Membangun kampus dari nol tentu tidak mudah. Tapi kami realistis. Untuk tahun pertama ini, target awal kami adalah menerima 50 mahasiswa per program studi, atau total 150 mahasiswa. Namun jika animo tinggi dan kami menerima hingga 300 mahasiswa, insya Allah kami siap,” jelas Ridho.

Tantangan dan Harapan untuk Pendidikan Tinggi

Kehadiran PLAI BMD mendapat sambutan positif dari Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan PLAI BMD menjadi perguruan tinggi swasta ke-100 di wilayah Yogyakarta, menandai pertumbuhan signifikan jumlah lembaga pendidikan tinggi.

Namun, Prof. Setyabudi juga menyoroti bahwa dari 100 PTS di wilayah ini, baru sembilan yang memiliki status unggul, dan dari sekitar 750 program studi, baru 171 yang diakui unggul.

Kondisi inilah yang disebutnya turut menjadi penyebab menurunnya minat calon mahasiswa untuk melanjutkan kuliah di Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir.

“Kunci untuk mengembalikan kejayaan Yogyakarta sebagai kota pendidikan adalah menjaga kualitas. Saya berharap PLAI BMD mampu menjalankan operasional dengan efisien dan kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan zaman,” tegas Setyabudi.

Langkah Strategis Menuju Ekosistem Digital Nasional

Dengan pendekatan kurikulum berbasis praktik, kolaborasi erat dengan industri, serta fokus pada pengembangan teknologi mutakhir, PLAI BMD menunjukkan komitmen besar untuk menjadi kampus AI yang tak hanya berkontribusi di tingkat lokal, tetapi juga nasional.

Lebih dari sekadar institusi pendidikan, PLAI BMD hadir sebagai bagian dari solusi strategis atas krisis talenta digital yang selama ini menghambat transformasi digital di Indonesia.

Melalui lulusan-lulusan siap pakai dan produk-produk inovatif yang dihasilkan, kampus ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem teknologi dalam negeri.

Langkah PLAI BMD juga sejalan dengan agenda nasional untuk transformasi digital dan pembangunan SDM unggul. Di masa depan, kebutuhan akan ahli kecerdasan buatan, keamanan siber, dan sains data akan terus meningkat.

PLAI BMD berambisi mengisi celah besar itu dengan mencetak lulusan yang tak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menjawab tantangan dan peluang dunia industri digital.

Dengan semangat kolaboratif dan misi mulia mencerdaskan bangsa melalui teknologi, PLAI BMD Sleman meneguhkan diri sebagai pionir kampus AI di Yogyakarta, siap mencetak generasi masa depan yang tak hanya melek teknologi, tetapi juga mampu menjadi inovator di era digital.(taa)