
Pinkan Mambo, mantan personel grup Ratu yang kini aktif di dunia kuliner, kembali menjadi sorotan
KLIKBERITA24.COM - Pinkan Mambo, mantan personel grup Ratu yang kini aktif di dunia kuliner, kembali menjadi sorotan. Kali ini bukan karena musik, melainkan karena donat buatannya yang viral dan menuai kontroversi.
Pinkan tengah serius mengembangkan bisnis makanan. Ia menjual donat premium dengan harga Rp 200.000 per kotak, berisi sembilan buah.
Namun, harga tersebut menuai komentar negatif dari sejumlah food vlogger. Mereka menganggap harga donat Pinkan terlalu mahal jika dibandingkan dengan produk sejenis.
Komentar pedas tersebut rupanya membuat Pinkan Mambo merasa kecewa. Ia menyebut kritikan itu bukan membangun, justru menjatuhkan mentalnya sebagai pelaku usaha.
“Orang julid ini biasanya jago bicara tapi tidak bisa berbuat,” kata Pinkan Mambo saat ditemui di Studio Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, kemarin.
Istri Arya Khan itu mengaku dirinya hanya ingin berusaha dengan jujur demi menyambung hidup. Namun, cibiran yang diterima justru menyinggung perjuangannya sebagai seorang ibu.
Pinkan mengungkapkan bahwa kritik yang positif sangat ia apresiasi. Tetapi yang ia terima justru sebaliknya.
“Jadi gini, beda ya sama orang yang gini ‘ka Pinkan udah keren, inspirasi banget, ka Pinkan yang kuat ya, kita doain harusnya ka Pinkan lebih bagus lagi,’ nah itu positif,” jelas Pinkan Mambo.
Menurutnya, kritik yang baik harusnya tetap memberi semangat. Tapi yang disampaikan para food vlogger seolah menutup mata pencahariannya.
“‘Tapi kan donatmu busuk, keras, jelek, kemasannya gak worth it’. Lu food vlogger, kau itu menutup rejeki mata pencaharian susu anakku di rumah. Kamu mau ngasih susu anakku? Betapa sedihnya lho,” beber Pinkan Mambo.

Pinkan menyampaikan bahwa komentar seperti itu menyakitkan dan bisa berdampak pada psikologis pelaku usaha kecil seperti dirinya
Dengan nada emosional, Pinkan menyampaikan bahwa komentar seperti itu menyakitkan dan bisa berdampak pada psikologis pelaku usaha kecil seperti dirinya.
Ia juga membela produknya sendiri. Menurut Pinkan, rasa donat buatannya sangat enak dan pantas mendapat label premium.
“Enak banget rasanya, premium, rasanya donat yang itu kan kata Pingkan itu donat paling enak di muka bumi. Makanya cobain saja,” pungkasnya.
Pinkan mengajak publik untuk mencoba lebih dulu sebelum menilai. Ia ingin masyarakat merasakan sendiri kualitas rasa yang ia tawarkan.
Melihat dari segi harga, Pinkan tampaknya mengedepankan kualitas bahan. Donat premium bukanlah hal baru di industri kuliner, terutama untuk segmen pasar tertentu yang memang mencari rasa dan presentasi eksklusif.
Namun, di tengah persaingan bisnis yang ketat dan budaya konten review yang berkembang, Pinkan harus berhadapan dengan standar penilaian publik yang kerap kali subjektif.
Selebriti yang banting setir ke dunia usaha memang kerap mendapat sorotan berlebihan. Pinkan menjadi salah satu contoh nyata, bagaimana usaha yang tulus bisa dengan mudah mendapatkan cibiran tajam di era digital ini.
Dukungan dari para penggemarnya tentu menjadi harapan utama agar bisnis donat miliknya bisa terus bertahan. Selain itu, Pinkan juga mengisyaratkan bahwa bisnis ini merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai ibu yang ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Sebagai pelaku usaha yang berasal dari industri hiburan, Pinkan Mambo tidak asing dengan kritik. Namun ketika kritik itu dianggap merusak usaha kecilnya, ia merasa perlu bersuara.
Di sisi lain, food vlogger juga memainkan peran penting dalam membentuk opini publik tentang kualitas makanan. Namun, keseimbangan antara menyampaikan kritik dan menjaga etika sosial harus tetap dijaga.
Bisnis kuliner memang rawan dengan penilaian subjektif. Di tengah tren konten review, pelaku usaha dituntut lebih tangguh menghadapi komentar yang bisa datang dari berbagai arah.
Terlepas dari segala kontroversi, semangat Pinkan Mambo membangun usaha baru patut diapresiasi. Keberaniannya membuka bisnis sendiri menunjukkan tekad kuat untuk mandiri dan terus berkarya. (WAN)