Categories: Bisnis & Ekonomi

Perusahaan Dompet Digital Ini Rancang Cadangan Bitcoin Rp1,64 Triliun, Siap Masuk Era Keuangan Digital?

KLIKBERITA24.COM, DigiAsia Corp, penyedia layanan keuangan digital, berencana membentuk cadangan treasury dalam bentuk Bitcoin. Keputusan ini mencerminkan integrasi aset digital sebagai bagian dari pengelolaan keuangan jangka panjang dan strategi pertumbuhan korporasi yang berbasis teknologi.

Sebagai bagian dari strategi tersebut, DigiAsia akan mengalokasikan hingga 50% dari laba bersihnya untuk membeli Bitcoin. Ini merupakan pendekatan agresif dan strategis yang menunjukkan keyakinan perusahaan terhadap masa depan aset digital sebagai alat diversifikasi treasury.

Untuk memperkuat posisi keuangan digital mereka, DigiAsia tengah menjajaki upaya penggalangan dana senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,64 triliun. Dana ini akan digunakan untuk membangun portofolio Bitcoin yang kuat serta mengoptimalkan hasil manajemen treasury melalui strategi berbasis kripto.

Upaya ini tidak sekadar bertujuan menambah nilai aset, tetapi juga untuk memperluas fleksibilitas keuangan perusahaan dalam menghadapi perubahan pasar global. Dengan cadangan dalam bentuk BTC, perusahaan memiliki alternatif aset yang bersifat tahan terhadap inflasi dan volatilitas ekonomi tradisional.

Langkah awal ini turut dibarengi dengan diskusi bersama mitra yang teregulasi untuk menyusun strategi imbal hasil dari kepemilikan BTC. Melalui kolaborasi tersebut, DigiAsia ingin memastikan pengelolaan aset digital berjalan aman, efisien, serta sesuai dengan regulasi yang berlaku di sektor keuangan dan aset kripto.

“Bitcoin adalah investasi jangka panjang yang menjanjikan dan bisa menjadi dasar diversifikasi treasury modern,” kata Prashant Gokarn, Co-CEO DigiAsia, Rabu (21/5/2025).

Menurut Gokarn, keputusan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen DigiAsia terhadap adopsi institusional atas kripto. Selain itu, strategi ini memperlihatkan bagaimana inovasi di bidang fintech dan teknologi blockchain telah menjadi bagian integral dari rencana jangka panjang perusahaan.

DigiAsia berencana mempertahankan Bitcoin sebagai aset cadangan digital jangka panjang yang memiliki nilai strategis. Perusahaan tidak hanya menahannya sebagai aset pasif, namun juga akan mengoptimalkannya melalui metode yang dapat menghasilkan imbal hasil.

DigiAsia

Beberapa pendekatan yang akan diterapkan mencakup mekanisme peminjaman institusional serta staking. Semua langkah ini dilakukan secara terkendali melalui kemitraan dengan entitas yang memiliki izin resmi, demi menjaga kredibilitas dan keamanan ekosistem keuangan yang dibangun.

Selain mengelola Bitcoin sebagai bagian dari strategi treasury, DigiAsia juga sedang meninjau opsi pembiayaan dari pasar modal untuk mendukung rencana ekspansi digital ini. Berbagai alternatif seperti penerbitan saham terhubung, obligasi konversi, hingga instrumen keuangan kripto terstruktur tengah dipertimbangkan.

Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memperkuat struktur modal perusahaan secara menyeluruh. Selain itu, strategi ini diharapkan membuka potensi imbal hasil tambahan dari diversifikasi investasi yang berbasis teknologi dan aset digital.

Sebagai tambahan, DigiAsia adalah penyedia layanan keuangan dengan pendekatan Finance-as-a-Service (FaaS) dan model bisnis B2B2X, yang berfokus pada kolaborasi lintas pelaku industri untuk menyediakan solusi keuangan digital secara luas. Perusahaan ini beroperasi di pasar negara berkembang dengan layanan mencakup pembayaran nontunai, dompet digital, dan perbankan digital.

Melalui layanan tersebut, DigiAsia berperan dalam mendorong inklusi keuangan serta efisiensi layanan perbankan di wilayah yang belum banyak terlayani oleh sistem keuangan tradisional. Keputusan mengadopsi Bitcoin sebagai cadangan treasury menunjukkan keberanian DigiAsia dalam menjajaki peluang baru di dunia keuangan digital.

DigiAsia memandang aset digital tidak sekadar sebagai inovasi jangka pendek, melainkan sebagai elemen penting dalam membangun fondasi keuangan yang berdaya tahan terhadap dinamika global. Integrasi ini bukan hanya menjadikan perusahaan lebih adaptif, tetapi juga membuka peluang baru untuk mendorong efisiensi pengelolaan aset.

Dengan langkah ini, DigiAsia turut memberikan sinyal kuat kepada pelaku industri bahwa masa depan aset digital telah tiba. Perusahaan tidak hanya memanfaatkan teknologi, tetapi juga menanamkan filosofi digital ke dalam inti struktur manajemen finansialnya.

Dulu dianggap aset spekulatif, Bitcoin kini diposisikan DigiAsia sebagai alat strategis untuk membangun ekosistem keuangan modern yang dinamis dan terdesentralisasi. Komitmen ini memberi kepercayaan bagi para mitra dan investor bahwa DigiAsia serius membangun masa depan keuangan berbasis teknologi.

Melalui pendekatan ini, DigiAsia ingin menunjukkan bahwa integrasi blockchain dan aset kripto dalam sektor keuangan tidak lagi bersifat opsional, tetapi justru menjadi kunci dalam menciptakan daya saing jangka panjang. Arah ini juga memperlihatkan bahwa perusahaan mampu mengambil peran penting dalam gelombang transformasi digital industri finansial.

Langkah tersebut membuka jalan bagi penyusunan ulang strategi treasury modern berbasis aset digital yang dapat disesuaikan dengan perubahan regulasi maupun kondisi pasar global. DigiAsia sedang menetapkan preseden baru bagi korporasi teknologi yang ingin memadukan inovasi digital dengan kebijakan manajemen keuangan yang progresif.

Dengan inisiatif ini, DigiAsia menunjukkan kematangan dalam menyusun strategi jangka panjang yang berpijak pada teknologi tinggi dan praktik keuangan berkelanjutan. Langkah ini sekaligus menjadi contoh nyata bagaimana perusahaan teknologi dapat membangun posisi kompetitif melalui integrasi aset digital. (dda)