Pentingnya Memilih Gym yang Tepat: Belajar dari Kasus Penutupan Gold’s Gym

Alat gym

KLIKBERITA24.COM - Beberapa waktu lalu, kabar tentang penutupan mendadak Gold’s Gym menjadi viral dan mendapat perhatian luas dari publik.

Banyak anggota yang merasa dirugikan karena fasilitas gym langganan mereka tiba-tiba tutup, mengganggu rutinitas olahraga yang sudah dijadwalkan.

Kejadian ini membawa dampak signifikan bagi para member yang sudah berkomitmen untuk berolahraga di sana, bahkan ada yang merasa kehilangan uang dan waktu yang sudah mereka bayar sebelumnya.

Terkait dengan hal ini, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI mengimbau konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat kebugaran.

Terutama jika gym menawarkan promo yang terdengar terlalu menggiurkan. Fitrah Bukhari, Komisi Advokasi BPKN RI, dalam sebuah wawancara mengungkapkan.

“Jangan mudah terbuai dengan promosi yang ditawarkan pelaku usaha. Beberapa waktu yang lalu, Gold’s Gym masih gencar menawarkan promo meskipun sudah ada kabar akan tutup,” ujarnya.

Gold's gym

Belajar dari Kasus Gold’s GYM untuk Bisa Memilih Lokasi GYM yang Lebih Baik

Fitrah mencontohkan kejadian yang terjadi pada Superstar Fitness yang sempat menjadi sorotan publik tahun lalu. Saat itu, Superstar Fitness menawarkan promo membership seumur hidup.

“Hal seperti ini mestinya dicurigai. Jika dalam waktu tertentu sebuah promo terasa berlebihan, bisa jadi ada yang tidak beres,” sambung Fitrah.

Konsumen yang merasa tertipu dengan promo tersebut, menurut Fitrah, berhak mendapatkan ganti rugi.

“Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999, pelaku usaha yang merugikan konsumen dapat dikenakan pidana tambahan berupa kewajiban untuk mengganti kerugian konsumen,” tegasnya.

Salah satu anggota yang merasa sangat dirugikan adalah Gloria, seorang member setia Gold’s Gym cabang Bintaro Xchange.

Gloria mengaku sangat kecewa karena gym favoritnya mendadak tutup tanpa pemberitahuan yang jelas, padahal ia masih memiliki banyak sesi latihan yang belum dipakai.

“Kami masih punya membership beberapa bulan lagi. Sesi personal trainer juga masih banyak, totalnya saya punya 81 sesi dan suami saya masih memiliki 53 sesi. Kalau dihitung-hitung, kerugian kami mencapai sekitar Rp 45 juta,” kata Gloria.

Tentu saja, bagi Gloria, penutupan ini menjadi kerugian besar yang tidak terduga. Kejadian serupa juga dialami oleh Rayyan, seorang member Gold’s Gym cabang Baywalk, Jakarta Utara.

Ia baru mendaftar sebagai member pada 1 Juni 2025, atau sebulan sebelum beberapa cabang Gold’s Gym ditutup. Rayyan mengaku memilih paket langganan selama 12+1 bulan dengan harga Rp 3,820 juta.

“Saat itu, saya sempat menanyakan langsung pada pihak gym. Mereka meyakinkan saya kalau cabang Baywalk tidak akan tutup. Katanya hanya beberapa cabang saja yang ditutup, dan bahkan ada rencana rebranding,” ujar Rayyan.

Namun, pada akhirnya cabang yang ia pilih juga ikut tutup, meninggalkan Rayyan dengan kekecewaan yang mendalam.

Pihak Gold’s Gym Indonesia, melalui PT Fit and Health Indonesia, akhirnya memberikan penjelasan terkait penutupan beberapa cabangnya.

Mereka mengakui bahwa kondisi ekonomi perusahaan saat ini sedang tidak baik, sehingga mereka terpaksa menutup beberapa cabang di lokasi strategis seperti Cilandak Town Square Jakarta Selatan, Mall Alam Sutera Tangerang, dan Kalibata City Jakarta Selatan.

Selain itu, Gold’s Gym Indonesia juga telah berusaha melakukan negosiasi dengan pemilik gedung terkait biaya sewa, serta melakukan efisiensi dengan mengurangi jumlah sumber daya manusia (SDM) sejak bulan April 2025.

Meskipun demikian, pihak perusahaan tetap memastikan bahwa mereka masih memiliki enam cabang yang tetap beroperasi, antara lain di Cihampelas Walk Bandung, Mall of Indonesia Jakarta Utara, Baywalk Mall Jakarta Utara, Bintaro Xchange Tangerang Selatan, The Breeze BSD, dan Ciputra World Surabaya.

Namun, kuasa hukum Gold’s Gym, Aditya Bagus Anggariyadi, menyebutkan adanya dugaan sabotase dari sejumlah oknum karyawan yang memperburuk kondisi perusahaan.

“Kami mendapati adanya tiga oknum dari Personal Trainer (PT) dan customer experience yang terlibat dalam sabotase internal perusahaan. Mereka menghentikan seluruh aktivitas penjualan secara sepihak dan memaksa karyawan lain untuk berhenti melakukan penjualan,” kata Aditya.

Perusahaan menyebutkan bahwa sabotase yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut sangat mempengaruhi upaya pemulihan bisnis yang sedang dijalankan oleh Gold’s Gym.

Kasus penutupan Gold’s Gym ini memberikan pelajaran penting bagi para konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat kebugaran.

Jika sebuah gym menawarkan promo yang terlalu besar atau menggiurkan, konsumen perlu lebih waspada dan memastikan kejelasan status tempat tersebut.

Selain itu, penting juga untuk mengecek reputasi gym dan mendapatkan informasi yang jelas terkait dengan kebijakan mereka sebelum memutuskan untuk bergabung.

Dalam situasi ini, sebagai konsumen, Anda berhak untuk mendapatkan perlindungan dan ganti rugi jika merasa dirugikan. (ctr)