Penjualan Emas Antam Naik Drastis di Kuartal I/2025, Tembus 13,73 Ton

Pada kuartal pertama 2025, Antam menjual emas sebanyak 13,73 ton atau sekitar 13.739 kilogram (441.719 troy ons)
Industri logam mulia kembali menjadi sorotan setelah PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) mencatat lonjakan penjualan emas pada kuartal I/2025. Perusahaan pelat merah ini membukukan volume penjualan yang jauh melampaui periode yang sama tahun lalu.
Selama kuartal pertama 2025, Antam berhasil menjual emas sebanyak 13,73 ton. Jumlah tersebut setara dengan 13.739 kilogram atau sekitar 441.719 troy ons.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan kuartal I/2024. Saat itu, Antam hanya menjual 7.112 kilogram emas atau sekitar 228.656 troy ons.
Artinya, terjadi lonjakan penjualan hingga 93 persen secara tahunan. Ini mencerminkan peningkatan permintaan emas yang sangat tinggi di pasar domestik.
Syarif Faisal Alkadrie, Sekretaris Perusahaan Antam, mengungkapkan keberhasilan ini berkat strategi pemasaran yang efektif. Antam mampu menangkap peluang pasar dengan baik di tengah situasi global yang tak menentu.
Ia menyebutkan bahwa Antam terus memperkuat distribusi dan menghadirkan produk yang sesuai kebutuhan pasar. Inovasi produk emas fisik digital juga berperan besar dalam meningkatkan minat masyarakat.
Tak hanya penjualan, produksi emas Antam juga mengalami pertumbuhan yang menjanjikan. Sepanjang kuartal I/2025, total produksi mencapai 230 kilogram atau sekitar 7.395 troy ons.
Dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka ini naik 39 persen. Di kuartal I/2024, Antam hanya memproduksi emas sebanyak 166 kilogram atau setara 5.337 troy ons.
Peningkatan ini mencerminkan langkah Antam dalam menjaga kestabilan pasokan emas di pasar. Hal ini sangat penting di tengah lonjakan permintaan dari masyarakat dan investor.
Tak heran jika pencapaian tersebut turut mendongkrak performa keuangan perusahaan. Pada laporan keuangan kuartal I/2025, Antam membukukan penjualan bersih sebesar Rp26,15 triliun.
Nilai tersebut meningkat tajam hingga 203 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang sebesar Rp8,62 triliun. Kontribusi terbesar tentu saja berasal dari segmen emas.
Dari keseluruhan pendapatan tersebut, sekitar 83 persen atau senilai Rp21,61 triliun disumbang oleh segmen penjualan emas. Capaian ini melonjak 182 persen dibandingkan penjualan emas pada kuartal I/2024 yang tercatat Rp7,67 triliun.
Pertumbuhan ini tak lepas dari kondisi ekonomi global yang mendorong masyarakat mencari instrumen investasi yang aman. Emas kembali dilirik sebagai aset andalan karena kemampuannya bertahan di tengah ketidakpastian pasar.
Syarif menjelaskan bahwa situasi geoekonomi dan geopolitik dunia turut memengaruhi permintaan emas. Dalam ketidakpastian global, investor cenderung beralih ke emas sebagai aset safe haven.
Antam pun sigap memanfaatkan situasi ini dengan memperluas saluran distribusi. Mereka juga mengembangkan strategi penjualan emas secara digital untuk menjangkau lebih banyak konsumen.
Langkah diversifikasi kanal penjualan ini terbukti efektif. Selain itu, edukasi publik terkait investasi emas turut meningkatkan minat beli masyarakat.
Antam bertekad mempertahankan tren positif ini dalam jangka panjang. Penguatan produksi dan pemasaran akan terus menjadi fokus utama perusahaan.
Perusahaan juga tak menutup kemungkinan menambah portofolio produk emasnya. Inovasi menjadi salah satu strategi kunci dalam menghadapi persaingan dan dinamika pasar.
Kinerja cemerlang Antam pada kuartal pertama 2025 menjadi sinyal positif bagi investor. Saham ANTM pun berpotensi menarik minat pelaku pasar dalam beberapa waktu ke depan.
Bagi masyarakat umum, data ini juga bisa menjadi pertimbangan dalam memilih instrumen investasi. Emas terbukti tetap relevan sebagai aset yang stabil dan bernilai.
Tren peningkatan harga dan permintaan emas diperkirakan masih akan berlanjut sepanjang 2025. Hal ini dapat menjadi peluang bagi investor pemula maupun berpengalaman.
Bagi yang tertarik, penting untuk memantau perkembangan harga emas dan strategi distribusi dari produsen besar seperti Antam. Ketersediaan produk dan akses pembelian yang mudah kini menjadi nilai tambah tersendiri.
Sebagai salah satu pemain utama di sektor logam mulia, Antam terus menunjukkan daya saingnya. Konsistensi dalam produksi dan pemasaran menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan.
Di tengah ketidakpastian global, kepercayaan terhadap emas sebagai aset investasi kian menguat. Dan Antam sukses menjawab tantangan itu dengan strategi yang adaptif dan progresif. (dda)