Pengertian, Syarat, dan Manfaat dari Donor Darah

Artikel mengenai pengertian, syarat, dan juga manfaat dari melakuakn donor darah.
Donor darah merupakan kegiatan menyumbangkan darah secara sukarela. Darah yang disumbangkan tersebut akan disimpan dalam bank darah dan akan digunakan untuk transfusi bagi pasien yang membutuhkan.
Donor darah tidak hanya memberikan keuntungan bagi penerima, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi pendonor itu sendiri.
Beberapa orang mungkin belum menyadari keuntungan tersebut, sehingga ada yang ragu untuk berpartisipasi.
Lalu, apa saja manfaat donor darah bagi kesehatan? Mari kita simak penjelasan lebih lanjut dalam artikel ini.
Pengertian Donor Darah
Donor darah adalah proses sukarela yang melibatkan penyumbangan darah. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang memerlukan transfusi darah, seperti pasien yang mengalami trauma berat, anemia, talasemia, hemofilia, hingga leukemia.
Tujuan dari donor darah adalah untuk kepentingan sosial dan kemanusiaan. Proses ini diawasi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) dan diatur dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan untuk menjamin keselamatannya.
Syarat Donor Darah
Perlu dipahami bahwa tidak semua individu memenuhi syarat untuk melakukan donor darah. Berikut adalah beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
1. Berusia antara 17 hingga 60 tahun bagi pendonor yang melakukan donor pertama kali.
2. Dalam kondisi sehat secara fisik dan mental.
3. Pendonor yang berusia antara 60 hingga 65 tahun perlu mendapatkan perhatian lebih.
4. Tekanan darah harus normal, yaitu antara 100/70–150/80 mmHg.

Salah satu syarat donor darah adalah suhu tubuh harus berada di kisaran 36,6–37,5 derajat Celsius.
5. Suhu tubuh harus berada di kisaran 36,6–37,5 derajat Celsius.
6. Denyut nadi harus berkisar antara 50–100 denyutan per menit.
7. Berat badan minimal harus 45 kg.
8. Kadar hemoglobin normal berkisar antara 12,5–17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL.
9. Bersedia untuk mendonorkan darah dengan sukarela, dibuktikan dengan mengisi formulir persetujuan.
10. Jarak waktu dari donor sebelumnya minimal adalah 3 bulan.
Sementara itu, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak dapat melakukan donor darah, antara lain:
1. Sedang mengalami flu, pilek, sakit tenggorokan, gastroenteritis, atau infeksi lainnya.
2. Menderita penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan pada paru-paru atau ginjal.
3. Wanita yang sedang dalam masa menstruasi, hamil, atau menyusui.
4. Memiliki riwayat epilepsi.
5. Sering mengalami kejang.
6. Mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi).
7. Menderita kelainan darah, seperti hemofilia.
8. Kecanduan alkohol.
9. Positif menggunakan narkoba atau memiliki riwayat menggunakan jarum suntik bagi pengguna narkoba.
10. Baru saja melakukan tato atau tindik (tidak diperbolehkan mendonorkan darah selama 6 bulan setelah prosedur).
11. Mengonsumsi obat-obatan tertentu.
12. Menderita penyakit menular melalui cairan tubuh, seperti hepatitis B, sifilis, dan HIV.
13. Memiliki riwayat perjalanan ke daerah dengan infeksi yang dibawa oleh nyamuk, seperti malaria, demam berdarah, dan virus Zika.
Manfaat Donor Darah bagi Kesehatan
Donor darah secara teratur terbukti memberikan beragam manfaat bagi kesehatan. Beberapa keuntungan dari donor darah adalah:
1. Menurunkan Kadar Kolesterol
Salah satu keuntungan dari donor darah adalah dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah.
Dengan mengontrol kadar kolesterol, risiko terjadinya penumpukan plak lemak di arteri (aterosklerosis) akan berkurang, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar.
2. Memelihara Kesehatan Jantung
Mendonasikan darah secara teratur dapat membantu jantung berfungsi dengan ritme yang lebih stabil dan teratur. Dengan adanya aliran darah yang baik, organ tubuh lainnya juga akan bekerja dengan efektif.
Selain itu, mendonor darah secara rutin mampu mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung, stroke, dan kanker.
Kadar zat besi dalam darah juga dapat terjaga dengan baik melalui kegiatan donor darah yang dilakukan secara berkala.
3. Meningkatkan Pembentukan Sel Darah Merah Baru
Keuntungan lain dari mendonorkan darah adalah memperbanyak produksi eritrosit (sel darah merah) baru.
Sel-sel darah merah yang baru terbentuk dapat lebih baik dalam mendistribusikan oksigen ke seluruh bagian tubuh, sehingga kesehatan tubuh dapat meningkat.
Manfaat ini diperoleh karena saat proses donor berlangsung, jumlah sel darah merah dalam tubuh akan berkurang.
Untuk mengisi sel-sel darah merah yang hilang, sumsum tulang akan mulai memproduksi eritrosit dan hemoglobin baru yang lebih baik.
4. Pemantauan Awal Penyakit
Sebelum melakukan donor darah, setiap pendonor memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.
Layanan ini dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi beberapa penyakit menular serius, seperti malaria, sifilis, hepatitis B dan C, serta HIV.
Tujuan dari pemeriksaan kesehatan sebelum mendonorkan darah adalah untuk memastikan bahwa pendonor berada dalam kondisi yang baik.
Namun, jika pemeriksaan menemukan adanya penyakit, deteksi awal ini akan sangat membantu pasien untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan secepatnya.
5. Membantu Memelihara Kesehatan Emosional
Mendonorkan darah tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental.
Pendonor cenderung merasa terdorong untuk hidup lebih sehat sambil membantu orang lain, menyadari bahwa setiap tetes darah memiliki arti penting bagi mereka yang memerlukan.
Terlibat dalam aktivitas positif secara teratur juga dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Semoga artikel ini bermanfaat! (fah)