Beberapa penjelasan mengenai kesehatan mental yang ternyata terhubung dengan kesehatan fisik.
Kesehatan mental perlu mendapatkan perhatian yang sama pentingnya seperti kesehatan fisik. Meskipun sering dianggap sebagai dua hal yang terpisah, sebenarnya keadaan mental dan fisik seseorang saling terkait.
Ketika membahas tentang kesehatan mental, itu berkaitan dengan emosi, psikologi, perasaan, dan pikiran individu.
Ini bukan hanya terjadi di dalam pikiran atau batin, tetapi juga mempengaruhi kondisi fisik secara nyata. Bagaimana kondisi mental dapat berdampak pada fisik seseorang? Berikut adalah penjelasannya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kesehatan mental lebih dari sekadar tidak adanya gangguan mental, melainkan keadaan di mana seseorang merasa sejahtera baik secara fisik maupun mental serta mampu mengatasi stres kehidupan secara wajar.
Kesehatan mental yang baik akan memberikan efek positif pada kesehatan fisik. Sebaliknya, kondisi mental yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik.
Charles Goodstein, seorang profesor klinis psikiatri di New York University, menyatakan bahwa emosi dan pikiran seseorang dapat memicu pelepasan hormon yang mengatur kerja organ tubuh.
Salah satu contoh yang sering terjadi adalah stres. Seseorang yang mengalami stres cenderung mengeluhkan sakit kepala.
Bagaimana jika stres tersebut tidak dikelola dengan baik? Ini bisa menjurus pada kondisi stres kronis yang dapat perlahan menghancurkan kesehatan tubuh.
Ketika stres berlebihan, sistem sirkulasi darah dapat terganggu, yang menyebabkan pengurangan aliran darah ke jantung, penyempitan suplai oksigen yang diperlukan sel tubuh, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh seiring waktu.
Apakah Anda ingin mengetahui keadaan kesehatan mental Anda? Berikut adalah beberapa gejala yang menunjukkan adanya risiko gangguan mental.
Perubahan kepribadian, merasa tidak seperti diri sendiri dan enarik diri dari interaksi sosial adalah tanda kesehatan mental terganggu.
1. Perubahan kepribadian, merasa tidak seperti diri sendiri
2. Menarik diri dari interaksi sosial
3. Perubahan suasana hati yang tidak dapat dijelaskan
4. Kesulitan berkonsentrasi dan mudah lupa
5. Mengalami hal-hal yang terasa tidak nyata, seperti mendengar suara-suara atau berhalusinasi
6. Rasa malas dalam menjaga penampilan
7. Terlibat dalam perilaku berisiko, seperti mengonsumsi alkohol berlebihan atau narkoba
8. Kehilangan motivasi untuk melakukan aktivitas yang sebelumnya disukai
Selain gejala-gejala tersebut, kesehatan fisik yang terpengaruh akibat kondisi mental yang buruk dapat ditandai dengan beberapa gejala berikut.
1. Sering mengalami sakit kepala
2. Mudah merasa lelah
3. Masalah gigi dan rahang
4. Sering berkeringat meskipun tidak beraktivitas berat
5. Rentan terhadap ketegangan dan kekakuan otot
Seseorang yang mengalami masalah mental sering kali mengalami kesulitan untuk pulih, apalagi jika dukungan dari orang di sekitarnya minim.
Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk menjaga agar kondisi mental dan fisik tetap bugar? Tentu saja dengan menjalani pola hidup sehat seperti berikut ini.
Tubuh yang aktif bergerak akan lebih sehat dibandingkan mereka yang banyak duduk atau berbaring. Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan fisik dan mental, lakukanlah olahraga secara rutin.
Aktivitas fisik ini dilaporkan dapat meningkatkan kesejahteraan mental. Menurut penelitian, berolahraga dapat memengaruhi pelepasan senyawa kimia yang dikenal sebagai endorfin di otak.
Hormon ini tidak hanya mampu meredakan rasa sakit tetapi juga dapat menimbulkan perasaan bahagia.
Asupan makanan yang kamu konsumsi memiliki dampak pada emosi. Mungkin kamu pernah merasakan kemarahan atau suasana hati yang buruk namun semua itu menghilang setelah menikmati hidangan.
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa makanan mampu meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik atau positif.
Peliharalah kesehatanmu dengan pola makan yang seimbang dan bergizi agar kebutuhan nutrisi tubuh terpenuhi.
Pastikan mencakup karbohidrat kompleks, protein, vitamin, mineral, lemak sehat, dan jangan lupakan air.
Hindarilah begadang jika tidak ada keperluan mendesak, sebab tubuh memerlukan istirahat yang cukup dan teratur.
Meskipun kamu dapat menggantinya dengan tidur siang, tubuh tetap memerlukan kualitas tidur yang baik di malam hari. Minimal, orang dewasa sebaiknya tidur antara 7 hingga 9 jam.
Kebiasaan merokok tidak hanya merugikan kesehatan fisik, tetapi juga berdampak negatif pada mental. Nikotin yang terdapat dalam rokok memang dapat meningkatkan dopamin, tetapi efeknya bersifat sementara dan dapat menonaktifkan sistem alami otak untuk memproduksi dopamin tersebut.
Pemakaian alkohol juga sebaiknya dihindari karena dapat merusak kesehatan otak dan sistem pencernaan. Konsumsi yang berkepanjangan dapat berakibat buruk bagi kesehatan fisik dan mental seseorang.
Mendiskusikan masalah atau beban yang sedang kamu hadapi dengan orang terdekat dapat membantu meredakan stres.
Namun, jika kamu dalam keadaan lebih serius atau merasa lelah dan tidak mampu berbicara dengan anggota keluarga atau teman, sebaiknya kamu mencari bantuan dari seorang psikolog profesional.
Kamu dapat mengatur pertemuan dengan psikolog atau terapis mental yang dapat mendukungmu dalam masa-masa sulit.
Pemeriksaan secara teratur dan berbicara dengan psikolog profesional bisa membantu mengatasi masalah mental yang mulai mengganggu rutinitasmu.
Itulah beberapa penjelasan mengenai kesehatan mental yang ternyata terhubung dengan kesehatan fisik.
Oleh karena itu, sangat penting untuk merawat kesehatan tubuh dan pikiran agar dapat menjalani hidup yang lebih bahagia. (fah)