Pengamat Malaysia Sebut Jay Idzes Lebih Layak Pimpin ASEAN All-Stars vs Manchester United

Jay idzes

Bek tangguh Timnas Indonesia, Jay Idzes, menuai pujian dari pengamat sepak bola Malaysia, Keesh Sundaresan. Ia menilai Idzes sebagai sosok yang tepat untuk memimpin ASEAN All-Stars saat melawan Manchester United dalam laga uji coba pramusim.

Laga bergengsi tersebut dijadwalkan digelar di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 28 Mei nanti. Tim gabungan Asia Tenggara tersebut akan berhadapan langsung dengan kekuatan penuh Setan Merah dari Liga Inggris.

Menurut Keesh, Jay Idzes memiliki kualitas yang sangat dibutuhkan untuk memimpin skuad ASEAN menghadapi pemain kelas dunia. Ia menyebut Idzes sebagai sosok yang mampu memberi rasa aman di lini belakang sekaligus memotivasi rekan-rekannya.

“”Jay Idzes merupakan opsi kapten yang paling pas untuk ASEAN All-Stars,” ujar Keesh dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Astro Arena. ” Tim ASEAN All-Stars sangat membutuhkan bek kelas dunia untuk menghadapi striker haus gol seperti Rasmus Højlund dan Joshua Zirkzee,” lanjutnya.

Jay Idzes kini bermain untuk Venezia yang berlaga di kompetisi Serie A Italia. Menariknya, ia juga dipercaya sebagai kapten tim, menunjukkan pengakuan atas kepemimpinannya di level tertinggi Eropa.

Dengan latar belakang tersebut, tak heran bila banyak pihak menilai dirinya layak menjadi pemimpin di lapangan. Pengalaman melawan tim-tim Eropa membuatnya dianggap matang secara taktik dan mental.

Keesh menegaskan bahwa meskipun ini masih prediksi, Idzes adalah nama paling kuat untuk mengisi peran kapten ASEAN All-Stars. Ia menilai karakter dan jam terbang Idzes membuatnya menonjol di antara pemain ASEAN lainnya.

“Jay telah berpengalaman melawan klub-klub besar Eropa dan menunjukkan dirinya sebagai sosok pemimpin sejati,” tambah Keesh. Keberadaan Idzes diyakini bisa mengangkat moral seluruh tim menghadapi laga sulit ini.

Namun, ada tantangan besar terkait kemungkinan kehadiran Idzes di pertandingan tersebut. Venezia direncanakan menuntaskan pertandingan penutup Serie A mereka pada 25 Mei.

Itu berarti hanya berselang tiga hari sebelum laga ASEAN All-Stars kontra Manchester United digelar. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran soal kesiapan fisik dan ketersediaan waktu untuk terbang ke Malaysia.

Perjalanan panjang dari Italia ke Asia Tenggara jelas menjadi faktor yang tidak bisa diabaikan. Apalagi, Jay Idzes juga dijadwalkan memperkuat Timnas Indonesia di ajang kualifikasi Piala Dunia yang jadwalnya berdekatan.

Kondisi ini membuat keikutsertaan Idzes dalam laga kontra Manchester United masih belum bisa dipastikan. Jika harus memilih, besar kemungkinan ia akan memprioritaskan pertandingan resmi bersama Timnas.

Meski begitu, semangat tim ASEAN All-Stars tetap tinggi untuk menantang salah satu klub terbaik dunia. Ajang ini menjadi panggung emas bagi para pemain Asia Tenggara untuk menunjukkan kualitas mereka.

Dalam proyeksi Keesh, selain Jay Idzes, beberapa nama lain juga disebut sebagai calon pemain ASEAN All-Stars. Ada Arif Rahman dari Malaysia yang tampil konsisten di lini tengah, serta Jefferson Tabinas dari Filipina yang dikenal sebagai bek tangguh.

Mereka semua akan bekerja sama untuk membentuk tim solid yang siap meladeni permainan cepat dan taktis ala Liga Inggris. Laga ini menjadi tantangan tersendiri, tapi juga kesempatan besar untuk menimba pengalaman.

Meski hanya bersifat laga pramusim, pertemuan ini diprediksi berlangsung kompetitif. Manchester United tentu tak ingin kecolongan, sementara ASEAN All-Stars ingin menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Sayangnya, Jay Idzes dipastikan absen, sementara wakil Indonesia telah diisi oleh dua bek kuat, Asnawi Mangkualam dan Muhammad Ferrari. Pertandingan melawan Manchester United bukan sekadar hiburan, tapi juga momentum untuk meningkatkan reputasi sepak bola Asia Tenggara. (Okt)