Pemerintah Salurkan BSU Rp 600 Ribu untuk Guru dan Pekerja Berupah Rendah!

Pemerintah kembali menggulirkan program stimulus ekonomi guna mendorong daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi

KLIKBERITA24.COM - Pemerintah kembali menggulirkan program stimulus ekonomi guna mendorong daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi. Salah satu bantuan yang kembali disalurkan adalah Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 600 ribu.

Bantuan ini akan dicairkan sekaligus pada bulan Juni 2025, sebagai bagian dari lima paket stimulus yang telah disiapkan pemerintah.

BSU ini diberikan selama dua bulan, yaitu Juni dan Juli, masing-masing sebesar Rp 300 ribu per bulan. Pemerintah menyalurkannya sekaligus dalam satu kali pencairan pada bulan Juni. Adapun sasaran penerima bantuan ini adalah para pekerja dengan gaji bulanan maksimal Rp 3,5 juta.

Tak hanya menyasar sektor swasta, bantuan ini juga akan diterima oleh tenaga pendidik, khususnya para guru honorer. Pemerintah memastikan bahwa ratusan ribu guru dari dua kementerian turut mendapatkan subsidi ini.

“Kepada 288 ribu Guru Kemendikdasmen serta 277 ribu Guru Kemenag selama Juni-Juli. Disalurkan satu kali pada bulan Juni,” dikutip dari akun Instagram Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati @smindrawati, Selasa (3/6/2025).

Dukungan ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk melindungi sektor pendidikan dari dampak tekanan ekonomi, sekaligus memastikan kesejahteraan guru honorer tetap terjaga di tengah fluktuasi kondisi finansial.

Sri Mulyani juga menegaskan bahwa BSU hanyalah salah satu dari lima bentuk stimulus yang diluncurkan pemerintah tahun ini. Salah satu insentif lainnya adalah program diskon transportasi yang berlaku sepanjang Juni hingga Juli 2025, bertepatan dengan masa libur sekolah nasional.

Kebijakan ini diharapkan mampu meringankan biaya perjalanan dan mendongkrak mobilitas masyarakat dalam negeri.

Bentuk stimulus transportasi tersebut meliputi diskon tiket kereta sebesar 30%, yang dibiayai melalui anggaran sebesar Rp 0,3 triliun. Selain itu, ada juga subsidi berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP) sebesar 6% untuk tiket pesawat terbang, dengan alokasi dana Rp 0,43 triliun. Pemerintah juga memberikan diskon 50% untuk tiket kapal laut dengan anggaran Rp 0,21 triliun.

Tak hanya itu, sektor transportasi darat juga mendapatkan perhatian khusus. Pemerintah menyiapkan diskon tarif tol sebesar 20% yang akan berlaku selama libur sekolah. Targetnya adalah menjangkau hingga 110 juta pengendara, dengan total anggaran mencapai Rp 0,65 triliun yang bersumber dari dana non-APBN.

Sementara itu, stimulus ketiga mencakup program bantuan tambahan kartu sembako serta penyaluran bantuan pangan selama juni dan juli

Sementara itu, stimulus ketiga mencakup program bantuan tambahan kartu sembako serta penyaluran bantuan pangan selama Juni dan Juli

Sementara itu, stimulus ketiga mencakup program bantuan tambahan kartu sembako serta penyaluran bantuan pangan selama Juni dan Juli. Langkah ini ditujukan untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat kelas bawah serta menjaga kestabilan konsumsi rumah tangga. Bantuan tambahan sebesar Rp 200.000 akan diberikan kepada 18,3 juta penerima manfaat kartu sembako.

Kebijakan ini diharapkan mampu mendukung daya beli masyarakat, terutama di tengah tekanan inflasi dan potensi kenaikan harga kebutuhan pokok. Dengan adanya tambahan dana, para penerima manfaat dapat memenuhi kebutuhan dasar selama masa libur panjang.

Dalam rangka mendukung perlindungan sosial bagi sektor industri padat karya, pemerintah juga memberikan stimulus keempat berupa diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK). Potongan iuran sebesar 50% ini akan berlaku selama enam bulan penuh, dengan total anggaran mencapai Rp 200 miliar. Menariknya, program ini sepenuhnya didanai melalui sumber non-APBN.

Langkah ini menjadi bentuk dukungan nyata bagi sektor usaha padat karya yang menjadi tulang punggung lapangan kerja di berbagai wilayah Indonesia. Diskon iuran ini diharapkan dapat meringankan beban pengusaha sekaligus memperluas perlindungan sosial bagi tenaga kerja.

Berbagai paket stimulus ini dirancang agar saling melengkapi dan memberikan dampak yang maksimal terhadap pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah berharap bahwa insentif yang diberikan tidak hanya membantu masyarakat bertahan, tetapi juga turut mendorong pertumbuhan di sektor-sektor strategis seperti transportasi, perdagangan, dan pendidikan.

Khusus bagi para guru honorer, pencairan BSU sebesar Rp 600 ribu tentu menjadi kabar baik. Banyak di antara mereka selama ini belum menerima upah tetap dan masih bergantung pada insentif tambahan dari pemerintah daerah maupun yayasan.

Dengan adanya bantuan ini, diharapkan beban hidup mereka dapat sedikit berkurang, terutama dalam menghadapi kebutuhan harian yang semakin meningkat.

Program stimulus ini juga menjadi langkah preventif untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi menjelang tahun ajaran baru. Pemerintah ingin memastikan bahwa semua komponen masyarakat, terutama mereka yang paling rentan secara ekonomi, mendapatkan perhatian dan bantuan yang proporsional. (WAN)