Pasar Saham Bullish! IHSG Naik 236 Poin Berkat Ditopang Saham Big Bank

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan signifikan karena didorong pergerakan positif saham-saham perbankan besar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan signifikan pada perdagangan Rabu (26/3/2025) dengan ditutup di level 6.472,36. Kenaikan ini didorong oleh pergerakan positif saham-saham perbankan besar seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mengalami kenaikan sebesar 3,80% atau bertambah 236,74 poin dibandingkan hari sebelumnya. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG dibuka di level 6.314,33 dan sempat menyentuh titik terendah 6.312,97 sebelum akhirnya mencapai level tertinggi 6.489,15.
Pada sesi penutupan, tercatat sebanyak 554 saham mengalami kenaikan harga, sementara 123 saham melemah, dan 281 saham lainnya stagnan. Lonjakan IHSG ini menunjukkan adanya optimisme investor terhadap pasar modal Indonesia, terutama setelah adanya kabar positif dari sektor perbankan.
Sementara itu, kapitalisasi pasar atau market cap bursa mencapai Rp11.047 triliun, yang mencerminkan besarnya likuiditas yang beredar di pasar saham. Saham dengan kapitalisasi besar, seperti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 7,37% hingga mencapai level Rp9.100 per lembar saham.
Selain PANI, beberapa saham unggulan lainnya juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan sepanjang perdagangan hari ini. Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) melonjak 5,17% ke level Rp7.125, sementara saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) naik 6,34% ke Rp5.450.
Saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) juga mencatatkan penguatan sebesar 1,46% menjadi Rp5.200 per saham. Penguatan ini menambah optimisme investor terhadap sektor energi dan pertambangan di tengah fluktuasi harga komoditas global yang masih cukup dinamis.

IHSG hari ini
Di sektor perbankan sendiri, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan yaitu sebesar 5,26% ke Rp4.000 per lembar saham. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) bahkan mencatatkan kenaikan lebih tinggi, yaitu 8,65% hingga mencapai Rp5.150 per lembar saham.
Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga menguat sebesar 5,90% ke harga Rp8.525 per lembar saham. Kenaikan saham bank-bank besar ini berkontribusi signifikan terhadap pergerakan IHSG yang semakin menguat pada akhir perdagangan hari ini.
Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, penguatan IHSG hari ini didorong oleh aksi beli investor terhadap saham big bank. Faktor utama yang mempengaruhi pergerakan ini adalah pengumuman pembagian dividen untuk tahun buku 2024 dari beberapa bank besar yang membuat investor semakin optimis.
“Pasar merespons positif hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dari tiga bank besar, yaitu BBNI, BBRI, dan BMRI, yang membahas penetapan dividen,” ujar Valdy dalam riset terbarunya. Kabar ini membuat investor semakin yakin terhadap prospek sektor perbankan yang stabil dan menguntungkan.
Tim analis dari CGS International Sekuritas Indonesia juga menilai bahwa sentimen positif dari bursa Wall Street turut mempengaruhi perdagangan hari ini. Mayoritas indeks saham di bursa AS mengalami penguatan, yang kemudian diikuti oleh aksi beli investor asing di pasar saham Indonesia.
Kembalinya aksi net buy asing menjadi katalis tambahan yang mendorong penguatan IHSG secara keseluruhan. Investor asing melihat potensi pasar saham Indonesia yang masih menarik di tengah stabilitas ekonomi global yang mulai membaik setelah periode ketidakpastian sebelumnya.
Dengan kondisi pasar yang semakin optimis, IHSG diperkirakan masih memiliki peluang untuk terus menguat dalam beberapa hari ke depan. Para analis merekomendasikan untuk tetap memantau pergerakan saham perbankan dan sektor unggulan lainnya yang berpotensi mencatatkan kinerja positif dalam waktu dekat.
Sektor perbankan tetap menjadi pilihan utama bagi investor karena fundamentalnya yang solid dan prospek dividen yang menarik. Selain itu, beberapa sektor lain seperti energi, manufaktur, dan properti juga mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang cukup menjanjikan dalam jangka pendek maupun menengah.
Meski demikian, investor tetap disarankan untuk berhati-hati terhadap volatilitas pasar yang masih mungkin terjadi. Faktor eksternal seperti pergerakan suku bunga global dan kebijakan ekonomi makro dapat menjadi faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG dalam waktu dekat.
Dalam jangka panjang, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat dan memberikan harapan bagi pertumbuhan pasar modal. Stabilitas inflasi dan kebijakan moneter yang mendukung pertumbuhan ekonomi menjadi faktor penting yang dapat mempertahankan optimisme investor.
Sementara itu, dari sisi teknikal, IHSG saat ini berada dalam tren bullish setelah berhasil menembus level resistance sebelumnya. Indikator teknikal seperti moving average dan RSI menunjukkan bahwa momentum penguatan masih berlanjut dengan peluang naik lebih tinggi.
Namun, investor tetap perlu memperhatikan potensi aksi profit-taking setelah kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir. Strategi investasi yang cermat dan selektif dalam memilih saham berfundamental kuat akan menjadi kunci keberhasilan dalam memanfaatkan tren positif ini.
Ke depan, sektor keuangan diperkirakan masih akan menjadi pendorong utama pergerakan IHSG, terutama dengan adanya potensi kenaikan laba dari emiten-emiten perbankan. Selain itu, kebijakan pemerintah dalam mendorong investasi dan pembangunan infrastruktur juga akan memberikan dampak positif terhadap sektor lainnya.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor pendukung, IHSG diprediksi akan tetap berada dalam tren positif selama sentimen pasar masih kondusif. Investor diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini dengan memilih saham-saham berfundamental kuat untuk investasi jangka panjang maupun trading jangka pendek.
Dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang, fleksibilitas dalam strategi investasi menjadi faktor penting. Dengan manajemen risiko yang baik, investor dapat tetap meraih keuntungan optimal di tengah berbagai tantangan yang ada di pasar modal.
Kenaikan IHSG hari ini menjadi bukti bahwa pasar saham Indonesia tetap memiliki daya tarik bagi investor domestik maupun asing. Selama fundamental ekonomi tetap terjaga, peluang untuk pertumbuhan pasar modal masih sangat terbuka dalam beberapa bulan ke depan. (dda)