Adaptasi Komik Jadi Film Panji Tengkorak
KLIKBERITA24.COM - Film animasi bertema pahlawan lokal kembali mewarnai industri perfilman Indonesia. Kali ini, rumah produksi Falcon Pictures menggarap adaptasi dari salah satu karya komik klasik Indonesia berjudul Panji Tengkorak.
Film animasi ini dijadwalkan tayang pada 28 Agustus 2025 dan menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan budaya populer Indonesia yang sudah eksis sejak era 1960-an. Panji Tengkorak bukanlah nama baru di kalangan pencinta kisah silat fantasi tanah air.
Karakter ini pertama kali muncul dalam komik yang diciptakan oleh Hans Jaladara atau lebih dikenal dengan nama Hans sejak tahun 1960-an. Komik ini termasuk dalam jajaran karya legendaris, sejajar dengan Si Buta dari Gua Hantu, karena menyajikan kisah pahlawan lokal dengan latar penuh nuansa mistis dan silat klasik yang kental.
Komik Panji Tengkorak bercerita tentang seorang pendekar misterius bertopeng tengkorak yang mengembara demi menegakkan keadilan dan membalas dendam atas kematian istri tercintanya. Dengan karakter utama yang penuh aura kelam namun heroik, kisah ini begitu melekat di hati pembacanya. Tak heran jika karakter ini berulang kali diadaptasi dalam berbagai medium.
Adaptasi dari Komik Menjadi Film Animasi “Panji Tengkorak”
Adaptasi pertama Panji Tengkorak ke layar lebar terjadi pada tahun 1971 dalam film berjudul Pandji Tengkorak (judul internasional: The Ghostly Face). Film ini tidak hanya menghadirkan aksi laga khas film silat zaman dulu, tetapi juga menandai kerja sama internasional antara perfilman Indonesia dan Hong Kong.
Pemerannya pun bukan orang sembarangan: Deddy Sutomo, Shan Kuang Ling Fung, Maruli Sitompul, Lenny Marlina, hingga Rita Zahara turut membintangi film ini dan menghidupkan kembali karakter-karakter dari komik aslinya.
Tak berhenti di situ, pada tahun 1983, karakter ini kembali diangkat dalam film Panji Tengkorak vs Jaka Umbaran. Film ini mencoba menampilkan konflik antara dua pendekar, yakni Panji Tengkorak dan Jaka Umbaran, demi menambah dinamika cerita.
Deddy Sutomo kembali dipercaya memerankan Panji Tengkorak, didampingi Yenny Farida, Teddy Purba, Enny Beatrice, Siska Widowati, dan Harry Capri. Sukses dalam film, kisah ini pun diadaptasi ke layar kaca lewat format sinetron.
Pada tahun 1996, Panji Tengkorak hadir di televisi Indonesia melalui stasiun Indosiar. Sinetron ini ikut menegaskan bahwa warisan karakter ini masih punya tempat tersendiri di hati masyarakat meskipun zaman terus berubah.
Kini, setelah lebih dari enam dekade sejak komiknya diterbitkan pertama kali, Panji Tengkorak kembali hadir dalam format yang lebih modern dan relevan dengan era digital yakni sebagai film animasi. Film ini disutradarai oleh Daryl Wilson dan akan menghadirkan nuansa baru dalam penyajian karakter legendaris tersebut.
Menariknya, aktor Denny Sumargo dipercaya sebagai pengisi suara dari karakter Panji Tengkorak. Denny mengaku merinding saat merekam suara karena karakter ini begitu ikonik dan memiliki sejarah panjang dalam dunia hiburan Indonesia.
Selain Denny, sejumlah nama besar juga turut serta dalam film ini, seperti Cok Simbara, Aghniny Haque, dan Nurra Datau. Produksi film animasi ini tentu menjadi langkah penting dalam melestarikan warisan budaya populer Indonesia melalui medium yang dapat menjangkau generasi baru.
Selain menghadirkan nostalgia bagi para penggemar lama, film ini juga memberi kesempatan bagi generasi muda untuk mengenal tokoh Panji Tengkorak dalam bentuk yang lebih segar dan kekinian. Dengan rilis film ini pada akhir Agustus 2025, harapan besar tertuju pada keberhasilannya dalam menyatukan antara nilai sejarah, budaya lokal, dan kemajuan teknologi animasi Indonesia. (ctr)