Pakistan Alokasikan 2.000 MW Listrik untuk Tambang Bitcoin, Targetkan Investasi Digital Global

Pemerintah Pakistan menyediakan 2.000 megawatt listrik untuk penambangan Bitcoin dan pusat data AI
KLIKBERITA24.COM - Pemerintah Pakistan secara resmi menyediakan 2.000 megawatt listrik untuk mendukung dua sektor digital yang berkembang cepat secara global: penambangan Bitcoin dan pembangunan pusat data AI. Langkah strategis ini menjadi bagian dari visi besar pemerintah dalam mendorong transformasi digital nasional sebagai fondasi ekonomi masa depan.
Menteri Keuangan Pakistan, Muhammad Aurangzeb, mengatakan kebijakan ini bukan hanya soal kripto atau AI. Menurutnya, alokasi daya listrik ini merupakan bagian penting dari upaya lebih besar untuk membentuk masa depan digital negara.
“Pemberian daya ini bukan sekadar soal kripto atau AI, tapi merupakan langkah untuk membangun masa depan digital Pakistan,” kata Aurangzeb, dikutip dari Cryptopilitan, Minggu (25/5).
Dengan memanfaatkan kelebihan pasokan listrik yang selama ini belum digunakan secara optimal, pemerintah melihat peluang besar untuk mengubahnya menjadi sumber pendapatan baru melalui aktivitas ekonomi digital bernilai tinggi. Inisiatif ini juga menunjukkan pendekatan cerdas dalam memanfaatkan sumber daya yang sebelumnya terbengkalai untuk membangun ekonomi digital berbasis energi.
Kebijakan ini mendapat dukungan kuat dari Pakistan Crypto Council (PCC), lembaga resmi yang didukung langsung oleh pemerintah dan memiliki peran strategis dalam pengembangan ekosistem digital di Pakistan. PCC melihat langkah ini sebagai pemicu pertumbuhan sektor digital dan teknologi tinggi di tanah air.
PCC memproyeksikan bahwa kebijakan ini akan mendorong penciptaan lapangan kerja berbasis teknologi, memperbesar potensi masuknya investasi asing langsung, dan meningkatkan penerimaan negara dari sektor ekonomi digital yang terus berkembang.
CEO PCC, Bilal bin Saqib, menekankan pentingnya langkah ini dalam mempercepat masuknya devisa melalui investasi kripto. Ia menyatakan bahwa penambangan Bitcoin bukan hanya soal teknologi, tetapi peluang ekonomi yang nyata. “Transformasi digital yang didukung energi ini adalah peluang strategis bagi ekonomi Pakistan,” ucapnya.
Dengan posisi geografis yang sangat strategis di antara Asia Selatan, Timur Tengah, dan Eropa, Pakistan melihat peluang besar untuk menjadi penghubung digital antar kawasan. Ambisi ini didorong oleh keinginan menjadikan negara tersebut sebagai pusat data global, yang terintegrasi dengan berbagai pasar teknologi dunia.

Pakistan akan bangun Bitcoin Mining
Pemerintah dikabarkan tengah menyiapkan paket insentif menarik untuk perusahaan yang bergerak di sektor blockchain dan kecerdasan buatan. Salah satu kebijakan unggulan yang disiapkan adalah pembebasan pajak penghasilan serta keringanan tarif impor untuk perangkat dan teknologi yang digunakan dalam pengembangan pusat data digital.
Di tahap selanjutnya, Pakistan juga berencana membangun pusat data yang ditenagai energi terbarukan, sejalan dengan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan dan efisiensi energi. Langkah ini tidak hanya mendukung agenda digitalisasi, tetapi juga menjawab tantangan perubahan iklim dan krisis energi global.
Sebagai bagian dari penguatan infrastruktur digital, proyek kabel bawah laut Sable Afrika-2 diproyeksikan akan meningkatkan konektivitas internet nasional secara signifikan. Proyek yang menghubungkan 33 negara dan 46 stasiun pendaratan ini akan memperluas kapasitas bandwidth Pakistan, menurunkan latensi internet, dan menyediakan jalur cadangan penting bagi lalu lintas data digital.
Selain sektor sipil, dukungan penuh terhadap transformasi digital ini juga datang dari kalangan militer. Kepala Staf Angkatan Darat, Marsekal Syed Asim Munir, bertemu langsung dengan CEO PCC, Bilal bin Saqib. Pertemuan itu membahas pentingnya keterlibatan aktif Pakistan dalam sistem keuangan digital global.
Saqib menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam perkembangan ini. “Anak muda Pakistan menuntut tempat di meja teknologi global. Inilah saat yang tepat untuk membangun masa depan secara bersama-sama,” ujarnya.
Dalam laporan resminya kepada otoritas, PCC menyebut telah menjalin komunikasi dengan berbagai mitra internasional guna mendukung percepatan adopsi teknologi blockchain di Pakistan. Beberapa pihak yang terlibat antara lain delegasi dari World Liberty Financial (WLF) dan pendiri Binance, Changpeng Zhao. World Liberty Financial juga telah menandatangani Letter of Intent untuk memperluas penggunaan stablecoin dan teknologi blockchain di Pakistan.
Langkah-langkah ini memperlihatkan bagaimana Pakistan tidak hanya fokus pada sisi teknologi, tetapi juga pada arsitektur regulasi dan kemitraan strategis yang dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem digital yang kompetitif di pasar global.
Dengan kombinasi sumber daya energi, insentif fiskal, dan lokasi geografis yang mendukung, negara ini tampaknya sedang bersiap untuk menjadi pemain besar di era ekonomi digital global. (dda)