Orang Kurus Rentan Kolesterol Tinggi, Waspadai Tanda-Tandanya

Kolesterol
Selama ini, banyak orang mengira bahwa kolesterol tinggi hanya menyerang mereka yang bertubuh gemuk. Padahal kenyataannya, orang dengan tubuh kurus pun bisa mengalami kolesterol tinggi.
Hal ini seringkali tidak disadari karena penampilan luar tampak sehat dan bugar. Justru karena itulah kolesterol tinggi pada orang kurus kerap disebut sebagai “silent killer”.
Kolesterol merupakan zat lemak yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel-sel baru, hormon, dan vitamin D.
Namun, jika kadarnya berlebihan, kolesterol dapat menumpuk di dinding pembuluh darah dan menyebabkan berbagai penyakit, terutama yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang ciri-ciri kolesterol tinggi pada orang kurus, penyebabnya, serta bagaimana cara mencegah dan menanganinya.
Mengapa Orang Kurus Bisa Punya Kolesterol Tinggi?
Tubuh yang kurus bukan jaminan bahwa kadar kolesterol dalam darah juga rendah. Seseorang yang terlihat sehat dari luar bisa saja menyimpan risiko penyakit metabolik yang tinggi, termasuk kolesterol tinggi.
Beberapa alasan mengapa orang kurus bisa memiliki kolesterol tinggi antara lain:
- Pola makan tidak sehat: Sering mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol seperti gorengan, makanan cepat saji, dan daging berlemak.
- Kurangnya aktivitas fisik: Tidak berolahraga secara rutin bisa memperburuk profil lipid dalam darah, termasuk meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi bisa diturunkan meski berat badan tetap normal.
- Kebiasaan merokok dan stres: Gaya hidup tidak sehat tetap berpengaruh meski tubuh terlihat ramping.
- Kadar lemak viseral tinggi: Lemak yang menumpuk di sekitar organ dalam, meski tidak terlihat dari luar.
Ciri-Ciri Kolesterol Tinggi pada Orang Kurus

Kolesterol pada Orang Kurus
Karena tidak memiliki gejala yang sangat khas, kolesterol tinggi seringkali hanya diketahui saat sudah memicu komplikasi. Namun, ada beberapa tanda-tanda yang bisa menjadi alarm awal, terutama pada orang kurus:
1. Mudah Lelah dan Lemah
Salah satu tanda yang cukup umum adalah tubuh mudah merasa lelah. Ini terjadi karena aliran darah tidak optimal akibat pembuluh darah yang mulai menyempit oleh plak kolesterol. Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terganggu.
2. Nyeri Dada atau Sesak Napas
Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri koroner yang memasok darah ke jantung. Jika hal ini terjadi, bisa timbul rasa nyeri di dada (angina) atau sesak napas, meski saat beraktivitas ringan.
3. Kesemutan atau Mati Rasa
Kolesterol tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah, sehingga bagian tubuh tertentu seperti tangan dan kaki menjadi kesemutan atau bahkan mati rasa. Ini adalah tanda awal adanya penyumbatan aliran darah ke bagian tubuh tertentu.
4. Sering Pusing atau Sakit Kepala
Pusing bisa menjadi pertanda bahwa pembuluh darah menuju otak mulai terganggu. Ini bisa disebabkan oleh penumpukan plak yang menghalangi aliran darah. Dalam kasus berat, kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke.
5. Xanthelasma (Benjolan Lemak di Kelopak Mata)
Orang dengan kolesterol tinggi terkadang mengalami munculnya bintik-bintik kekuningan di area kelopak mata. Ini disebut xanthelasma, yakni endapan lemak yang menjadi salah satu ciri visual kolesterol tinggi.
6. Nyeri Kaki Saat Berjalan
Penumpukan kolesterol di arteri yang mengalirkan darah ke kaki bisa menyebabkan claudication, yaitu rasa nyeri atau kram di betis saat berjalan. Ini bisa menjadi tanda adanya penyakit arteri perifer akibat kolesterol tinggi.
7. Nafsu Makan Menurun
Gangguan metabolisme akibat kolesterol tinggi juga dapat menurunkan nafsu makan. Selain itu, rasa mual atau tidak nyaman di perut bagian atas kadang menyertai.
Cara Memastikan Kolesterol Tinggi
Karena gejala di atas bisa tumpang tindih dengan penyakit lain, cara terbaik untuk mengetahui kadar kolesterol adalah dengan melakukan tes darah atau profil lipid. Tes ini akan menunjukkan kadar:
- Total kolesterol
- Kolesterol LDL (jahat)
- Kolesterol HDL (baik)
- Trigliserida
Idealnya, kadar kolesterol total harus di bawah 200 mg/dL, LDL di bawah 100 mg/dL, HDL di atas 60 mg/dL, dan trigliserida di bawah 150 mg/dL.
Pencegahan dan Pengelolaan Kolesterol Tinggi pada Orang Kurus
Meskipun terlihat sehat secara fisik, orang kurus juga perlu menjaga gaya hidup dan pola makan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Ubah Pola Makan
Kurangi konsumsi makanan berlemak jenuh seperti gorengan, daging merah, dan produk olahan susu penuh lemak.
Perbanyak serat dari sayur, buah, dan gandum utuh.
Hindari makanan cepat saji dan camilan tinggi lemak trans.
2. Rutin Berolahraga
Lakukan olahraga minimal 30 menit sehari, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang.
Aktivitas fisik membantu meningkatkan HDL dan menurunkan LDL.
3. Hindari Rokok dan Alkohol
Merokok dan alkohol dapat menurunkan HDL dan mempercepat penyumbatan arteri.
4. Kelola Stres
Stres kronis dapat meningkatkan kadar kolesterol. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
5. Periksa Kesehatan Secara Rutin
Jangan tunggu sakit dulu. Cek profil lipid minimal satu kali dalam setahun, terutama jika ada riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi.
Orang kurus belum tentu aman dari risiko kolesterol tinggi. Banyak faktor seperti pola makan, gaya hidup, dan genetik yang turut memengaruhi kadar kolesterol dalam darah.
Karena gejalanya sering samar, penting untuk mewaspadai ciri-ciri seperti mudah lelah, nyeri dada, kesemutan, dan munculnya benjolan lemak di mata.
Dengan deteksi dini dan perubahan gaya hidup yang tepat, kolesterol tinggi bisa dikendalikan bahkan dicegah. Jadi, jangan terlena dengan tubuh ramping cek kolesterolmu secara berkala dan jaga kesehatan dari dalam! (ctr)