OJK Catat Kredit Tekstil Tembus Rp160 Triliun, Apa Penyebab NPL Masih Tinggi?

664b8a6d0fd60 ezgif.com resize

Hingga Maret 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan penyaluran pembiayaan untuk industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) sebesar Rp160,41 triliun.

Angka ini terbilang masih minim, hanya mencapai sekitar 2,03% dari total kredit perbankan nasional. Meskipun sektor ini memiliki potensi yang besar, OJK menekankan bahwa untuk mendukung pertumbuhan yang lebih signifikan, sinergi yang lebih kuat antara perbankan dan industri TPT sangat diperlukan.

Kerjasama yang lebih intens akan membantu mendorong kemajuan sektor ini, yang merupakan salah satu pilar penting dalam ekonomi Indonesia.

Sektor jasa keuangan, khususnya perbankan, memainkan peran vital dalam mendukung pembiayaan dan struktur bisnis yang ada dalam industri TPT.

Meskipun sudah ada pembiayaan, OJK menyebutkan bahwa perluasan akses pembiayaan bagi sektor ini harus tetap diiringi dengan penguatan manajemen risiko dan penerapan prinsip kehati-hatian. Perbankan diharapkan untuk lebih proaktif dalam memberikan dukungan pembiayaan yang berkelanjutan bagi industri TPT, sehingga dapat mempercepat daya saing dan perkembangan sektor ini ke depannya.

Industri TPT Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkembang lebih jauh, baik di pasar domestik maupun ekspor. Namun, sektor ini juga menghadapi sejumlah tantangan struktural yang tidak dapat diabaikan.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah tingginya biaya logistik yang membuat produk Indonesia menjadi kurang kompetitif di pasar global.

Selain itu, ketergantungan pada pasar ekspor tertentu juga membuat industri ini rentan terhadap perubahan tren pasar global dan fluktuasi ekonomi internasional.

OJK terus mendorong adanya kolaborasi yang lebih erat antara pelaku industri, perbankan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan pemerintah. Pendekatan Indonesia Incorporated ini diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai tantangan, seperti biaya logistik yang tinggi dan ketergantungan terhadap pasar ekspor tertentu.

Ojk ezgif.com webp to jpg converter

OJK Catat Kredit Tekstil Tembus Rp160 Triliun, Apa Penyebab NPL Masih Tinggi?

Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan adalah diversifikasi pasar ekspor. Ini menjadi semakin krusial, mengingat adanya tantangan deglobalisasi yang dapat mengurangi fairness dalam perdagangan global, yang berdampak pada stabilitas pasar ekspor Indonesia.

Industri TPT sendiri memiliki kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia. Pada tahun 2024, sektor ini tercatat sebagai kontributor kelima terbesar terhadap nilai ekspor industri manufaktur nasional. Nilai ekspor TPT mencapai US$11,96 miliar, yang menyumbang sekitar 6,08% dari total ekspor sektor manufaktur.

Selain itu, industri ini menyerap hampir 4 juta tenaga kerja, yang setara dengan 19,9% dari total tenaga kerja di sektor manufaktur. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) industri TPT pada tahun 2024 tercatat sebesar 4,26% (cumulative-to-cumulative/ctc), menunjukkan adanya perkembangan positif meski tantangan masih cukup besar.

Investasi di sektor ini juga menunjukkan angka yang menggembirakan, dengan investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp24,44 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$2,59 miliar pada periode 2019 hingga kuartal III 2024.

Sektor ini mencatatkan sebanyak 18.493 proyek yang terlibat dalam pengembangan industri tekstil dan produk tekstil. Meskipun demikian, sektor pakaian jadi masih menyerap lebih banyak tenaga kerja, meskipun investasi terbesar mengalir ke industri tekstil itu sendiri.

Dengan segala potensi dan tantangan yang ada, industri TPT Indonesia tetap menunjukkan prospek yang cerah. Diperlukan kerjasama yang solid antara pemerintah, pelaku industri, dan sektor perbankan untuk menciptakan ekosistem yang lebih mendukung agar industri ini dapat berkembang secara lebih optimal.

Terutama dalam menghadapi tantangan biaya logistik dan ketergantungan pada pasar ekspor tertentu, yang jika diatasi dengan baik, akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam pasar tekstil global.(amp)