Konten Kreator Makanan "Nana Koot"
KLIKBERITA24.COM - Kreator konten makanan, Nana Koot, kini tengah menjadi sorotan setelah video viralnya yang mengulas bisnis donat milik penyanyi Pinkan Mambo.
Beberapa netizen menilai bahwa konten tersebut berpotensi merugikan usaha donat Pinkan, namun Nana Koot dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, tidak ada niat dalam dirinya untuk menjatuhkan usaha Pinkan Mambo.
“Aku tetap bilang enggak (menjatuhkan),” ungkap Nana Koot saat diwawancarai dalam sebuah sesi di YouTube Melaney Ricardo pada Senin (21/7/2025).
Dia menambahkan, “Menjatuhkan sama memberi saran itu beda.”
Bagi Nana, tujuannya membuat konten adalah untuk memberi saran yang membangun, bukan untuk merusak reputasi atau bisnis siapa pun.
Dia pun menegaskan bahwa dirinya berusaha menyampaikan kritik tersebut dengan cara yang sehalus mungkin.
Nana Koot yang telah berkecimpung di dunia konten sejak tahun 2017, mengaku bahwa apa yang dia lakukan hanyalah memberikan masukan demi kebaikan.
“Semua yang aku kasih tahu it’s for your own good (itu demi kebaikanmu),” ujarnya, menegaskan niat baik di balik setiap ulasannya.
Nana Koot Saat Review Donat Pinkan Mambo
Meski banyak yang memperdebatkan isi kontennya, Nana merasa bahwa kritik tersebut dapat menjadi bahan refleksi yang positif bagi Pinkan Mambo.
Meskipun awalnya menuai pro dan kontra, fakta menunjukkan bahwa usaha Pinkan Mambo untuk menerima masukan tersebut tidak sia-sia.
Nana Koot pun mengungkapkan bahwa setelah kontennya viral, Pinkan akhirnya mengganti kemasan donatnya.
“Dia kotaknya diganti loh sekarang,” kata Nana dengan nada yakin. Hal ini menunjukkan bahwa Pinkan Mambo mendengarkan kritik yang disampaikan melalui konten tersebut.
“Berarti dia sebenarnya mendengar. At least diganti, berarti dia mungkin menyadari kalau kotaknya memang kurang bagus, tapi dia enggak mau admit,” lanjut Nana, memberikan penilaian positif terhadap perubahan yang dilakukan oleh Pinkan.
Namun, meskipun perubahan itu terjadi, Nana tidak merasa bahwa dirinya harus meminta maaf atas ulasannya. Menurutnya, tidak ada yang salah dalam memberikan review yang jujur dan membangun.
“Aku cuma mengomentari tentang packaging, at least be respect to your buyer,” ujar Nana dengan penuh rasa hormat kepada konsumen yang membeli produk tersebut.
Meskipun demikian, Nana menyampaikan permintaan maafnya jika ternyata komentarnya mengenai kemasan itu membuat Pinkan merasa tersinggung.
“Tapi kalau itu saja menyakiti, I’m so sorry,” ungkapnya dengan tulus.
Sementara itu, Pinkan Mambo sempat memberikan tanggapan terhadap sejumlah food vlogger yang memberikan ulasan terhadap donat yang ia jual.
“Sebagai pengusaha, kita tahu mana yang bagus, tapi Pinkan selain baru belajar,” kata Pinkan dalam wawancara di acara Rumpi Trans TV.
Pinkan pun sempat menyinggung aktivitasnya yang sibuk merawat anak, sehingga ia tidak selalu bisa mengurus segala detail usaha dengan maksimal.
“Pinkan enggak sempet, kan gantiin pampers anak melulu. Entar ganti yang bagus, makasih nasihatnya,” imbuhnya dengan santai.
Pinkan juga menanggapi tudingan yang menyebutkan bahwa donat buatannya mirip odading, bukan donat tradisional.
“Mungkin dia enggak tahu kalau donat itu ada donat cair namanya,” jelas Pinkan, menjelaskan perbedaan produk donat yang ia jual dengan jenis donat lainnya.
Meski ada perbedaan pandangan terkait rasa dan tampilan, Pinkan tetap teguh dengan produk yang ia tawarkan.
Donat Pinkan Mambo belakangan menjadi perbincangan hangat di media sosial, baik karena harga jualnya yang tergolong tinggi maupun desain kemasannya yang dianggap kurang menarik oleh beberapa konsumen.
Donat tersebut dijual dengan harga Rp 200.000 per lusin, yang menurut beberapa pembeli, terkesan mahal. Selain itu, ada juga ketentuan tambahan biaya jika pembeli ingin agar donat sampai pada hari yang sama.
Dalam dunia bisnis kuliner, ulasan dari para food vlogger dan konten kreator memang memiliki pengaruh besar terhadap reputasi sebuah produk.
Namun, Nana Koot menegaskan bahwa ia tidak memiliki niat buruk terhadap bisnis Pinkan. Sebaliknya, ia berharap masukan yang disampaikan bisa membantu peningkatan kualitas produk dan layanan yang lebih baik. (ctr)